Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Saham AS Melonjak di Tengah Optimisme Negosiasi Anggaran

Saham AS Melonjak di Tengah Optimisme Negosiasi Anggaran

by Iqbal

Saham AS Melonjak di Tengah Optimisme Negosiasi Anggaran

1. Latar Belakang dan Konteks Makroekonomi

Menjelang paruh kedua Agustus 2025, pasar saham Amerika Serikat mencatat reli impresif di tengah optimisme pelaku pasar mengenai prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan perkembangan positif negosiasi anggaran. Langkah-langkah kebijakan sejak pertengahan tahun menunjukkan bahwa pasar berusaha merespons sinyal kebijakan moneter dan fiskal dengan antusias.

Investor kini semakin optimis terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga pada September, berdasarkan beberapa data terbaru yang menunjukkan inflasi terkendali dan pelonggaran ketegangan perdagangan. Hal ini diperkuat oleh survei Investopedia yang melaporkan bahwa, hingga 14 Agustus 2025, 60% investor individu merasa optimis, angka tertinggi sepanjang tahun ini, sementara kekhawatiran atas resesi menurun—hanya 25% yang memperkirakan resesi kemungkinan terjadi, sementara 38% menyatakan tidak setuju bahwa resesi akan terjadi Investopedia.

Meski begitu, tekanan ekonomi nyata tetap ada. Sektor konsumsi—penopang utama PDB AS—tumbuh sangat lesu, hanya 0,9% pada kuartal II 2025, menjadikannya yang terendah sejak pandemi. Selain itu, bangkrutnya banyak perusahaan mencatatkan rekor tertinggi sejak 2010 Reuters. Artinya, sementara optimisme menguat, tantangan fundamental belum sepenuhnya hilang.

2. Arah Pergerakan Indeks dan Sektor Saham

S&P 500 dan Nasdaq berhasil menembus rekor tertutup tinggi berturut-turut. Khususnya, pasar bereaksi positif terhadap data CPI Juli yang lebih rendah dari estimasi (0,2% MoM, 2,7% YoY), yang memicu harapan kuat bahwa Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga KiplingerThe TimesWall Street JournalThe Economic Times. Peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin pada September kini diperkirakan hampir mencapai 94–99%, menurut CME FedWatch Tool The Economic TimesRTTNews.

Sementara itu, indeks global MSCI All Country World juga mencetak rekor, dipicu oleh optimisme terhadap kebijakan moneter AS yang lebih longgar dan mitigasi tarif terhadap impor Tiongkok The Economic Times.

Dow Jones Industrials menunjukkan kinerja gemilang pada sesi tertentu, melonjak hingga 1% dengan dukungan sektor perumahan dan bioteknologi Capital Market.

3. Faktor Penggerak: Optimisme Kebijakan dan Sentimen Investor

3.1. Sikap “TACO Trade” & Momentum FOMO-MOMO

Sikap optimis pasar sebagian didorong oleh keyakinan bahwa ancaman tarif Presiden Trump merupakan taktik negosiasi. Strategi ini kemudian dikenal dengan akronim "TACO" (Trump Always CHickens Out). Momentum ini didukung oleh perilaku investor ritel yang tergerak oleh ketakutan ketinggalan (FOMO) dan dorongan trading berbasis momentum (MOMO) markets.businessinsider.com.

3.2. Overdependence pada Teknologi dan Konsentrasi Risiko

Meskipun AI dan sektor teknologi seperti Nvidia, AMD, serta Apple masih menjadi motor penggerak reli, ketergantungan pasar terhadap segelintir megacap ini menjadi risiko tersendiri. Nvidia sendiri kini menyumbang 8% dari kapitalisasi S&P 500, dan 10 perusahaan teknologi besar menyumbang hingga 40% dari total kapitalisasi indeks Reuters.

Studi jangka panjang juga menyebutkan bahwa eksposur ini bisa menjadi jebakan jika kondisi makro memburuk atau sektor teknologi kehilangan daya tarik.

3.3. Defisit Anggaran dan Risiko Fiskal

Meskipun stimulus fiskal sempat mendongkrak pasar, kini perhatian bergeser ke risiko berkelanjutan akibat defisit anggaran. Paket kebijakan partai Republik tampaknya belum mampu menahan laju defisit, yang diperkirakan tetap berada di kisaran 6% dari PDB. Hal ini meningkatkan tekanan pada yield obligasi—30-tahun Treasury baru-baru ini menembus 5%, memicu volatilitas dan menimbulkan ketidakpastian bagi ekuitas MarketWatch.

4. Imbangan Antara Harapan dan Risiko

Pasar saat ini berada dalam kondisi paradoks: penuh euforia tapi dibayang-bayangi risiko makro serius.

  • Sumber optimisme: data inflasi yang semakin terkendali, ekspansi kuartalan yang solid, harapan besar dari pemangkasan suku bunga, dan sentimen kuat seputar AI serta teknologi.

  • Sumber kehati-hatian: pertumbuhan konsumsi yang melambat, lonjakan kebangkrutan korporasi, potensi overleverage sektor teknologi, serta beban fiskal yang semakin terasa sebagai hambatan struktural meskipun ada dukungan sementara dari stimulus.

5. Kesimpulan: Momentum Relatif Bertahan?

Lebih dari sekadar reli teknikal, aksi pasar ini mencerminkan harapan bahwa kebijakan fiskal dan moneter akan berkonvergensi untuk menstimulasi ekonomi. Investor memandang bahwa kesepakatan anggaran—yang bisa mencakup paket pengeluaran pemerintah dan reformasi pajak—akan memberikan stabilitas jangka pendek.

Namun, tren di kuartal mendatang sangat tergantung pada: perkembangan kebijakan, data ekonomi real-time (terutama CPI, pengeluaran konsumen, dan surat utang), serta kemampuan pasar dalam menyerap potensi guncangan eksternal.


Kini, untuk Anda yang ingin memahami lebih dalam dinamika pasar saham, strategi investasi yang adaptif terhadap volatilitas, serta cara membaca sinyal pasar seputar kebijakan ekonomi—pertimbangkan untuk bergabung dalam program edukasi trading yang komprehensif. Melalui www.didimax.co.id, Anda bisa mempelajari teknik-teknik analisis teknikal dan fundamental, manajemen risiko, serta psikologi trading yang baik—dengan pendekatan praktis dan berbasis situasi nyata seperti kondisi pasar saat ini.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan trading Anda dan membangun portofolio yang lebih tangguh di era ketidakpastian pasar. Eksplor lebih lanjut di www.didimax.co.id dan ambil langkah selanjutnya untuk menyiapkan diri sebagai trader yang lebih percaya diri dan strategis.