Scalping Gak Harus Sepanjang Hari, Coba di Waktu Ini Aja!
Bagi sebagian besar trader, terutama pemula, scalping sering kali dianggap sebagai strategi yang menguras tenaga. Bayangan duduk berjam-jam di depan layar, menatap grafik yang terus bergerak naik turun, bisa membuat siapa saja enggan mencoba. Padahal, jika dilakukan dengan strategi dan pemahaman waktu yang tepat, scalping bisa jadi metode trading yang sangat efisien dan menguntungkan—tanpa harus menyita seharian penuh.
Scalping sendiri adalah strategi trading jangka pendek yang fokus pada pengambilan keuntungan kecil dari pergerakan harga yang minim. Biasanya, trader scalping membuka dan menutup posisi dalam hitungan menit, atau bahkan detik. Karena strategi ini melibatkan frekuensi transaksi yang tinggi, banyak yang berpikir bahwa satu-satunya cara untuk sukses adalah dengan duduk di depan komputer sepanjang hari. Tapi faktanya, ada waktu-waktu tertentu dalam sehari yang secara statistik dan historis lebih menguntungkan untuk scalping. Dengan kata lain, kamu gak perlu 'nangkring' dari pagi sampai malam untuk bisa dapat profit.
Kenapa Waktu Trading Itu Penting?

Pergerakan harga di pasar forex dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan salah satu yang paling berpengaruh adalah volume transaksi. Semakin tinggi volumenya, semakin tinggi volatilitas yang tercipta. Nah, di sinilah peran waktu menjadi sangat krusial. Saat volatilitas tinggi, peluang untuk mengambil keuntungan dari pergerakan kecil harga pun semakin besar—dan ini adalah kondisi ideal untuk scalper.
Jadi, kapan waktu terbaik untuk scalping? Mari kita bahas satu per satu.

1. Sesi London (14:00 - 23:00 WIB)
Sesi London adalah salah satu waktu paling aktif dalam perdagangan forex. Bahkan, sekitar 30% hingga 40% dari total volume trading harian terjadi pada sesi ini. Pasar Eropa buka pukul 14:00 WIB, dan mulai dari jam ini hingga beberapa jam ke depan biasanya terlihat lonjakan volume yang signifikan.
Bagi scalper, sesi ini sangat menarik karena pasangan mata uang seperti EUR/USD, GBP/USD, dan EUR/JPY biasanya menunjukkan pergerakan harga yang cepat dan tajam. Tapi perlu dicatat, meskipun peluang besar terbuka lebar, sesi London juga penuh risiko karena pergerakan yang tidak terduga bisa saja terjadi. Itulah mengapa penting untuk mengatur stop-loss dengan bijak dan tidak serakah dalam menentukan target profit.
2. Overlap Sesi London dan New York (19:00 - 23:00 WIB)
Nah, ini dia waktu emas untuk scalping. Ketika pasar London dan New York sama-sama aktif, volatilitas meningkat drastis. Overlap ini berlangsung dari pukul 19:00 hingga 23:00 WIB, dan menjadi periode dengan aktivitas trading tertinggi dalam sehari.
Di waktu inilah banyak scalper kelas dunia mengambil posisi. Mengapa? Karena spread biasanya menjadi lebih ketat dan pergerakan harga menjadi lebih dinamis. Dengan kata lain, peluang untuk membuka dan menutup posisi dengan cepat—dan profit—menjadi lebih besar.
Namun, meskipun peluang besar terbuka, bukan berarti kamu bisa asal masuk pasar. Analisis teknikal tetap harus jadi senjata utama. Kombinasikan indikator seperti Bollinger Bands, Moving Average, dan RSI untuk membantu membaca momentum pasar.
3. Sesi Awal New York (20:00 - 22:00 WIB)
Sesi New York dikenal dengan likuiditas tinggi, apalagi ketika baru dibuka. Pasangan mata uang yang melibatkan USD biasanya sangat aktif di jam-jam ini. Jika kamu hanya punya waktu sebentar untuk scalping di malam hari setelah aktivitas harian, sesi awal New York bisa jadi pilihan yang bijak.
Selain karena tingginya likuiditas, trader institusi besar dari Amerika Serikat biasanya mulai aktif di jam ini. Artinya, market mulai 'bergerak' dengan irama yang lebih kuat dan bisa diprediksi dengan baik lewat pola teknikal.
Satu tips penting untuk sesi ini: hindari scalping saat rilis berita ekonomi besar dari AS, seperti Non-Farm Payroll (NFP) atau CPI. Di saat-saat seperti itu, market bisa bergerak sangat liar dan sulit ditebak. Lebih baik tunggu hingga volatilitas mereda sebelum membuka posisi.
4. Hindari Sesi Asia Kecuali untuk Pasangan Yen
Sesi Asia, terutama sesi Tokyo (06:00 - 14:00 WIB), dikenal dengan volatilitas yang rendah. Sebagian besar trader profesional tidak menyarankan scalping di waktu ini karena pergerakan harga yang relatif lambat dan cenderung sideways.
Namun, jika kamu tetap ingin scalping di pagi hari, fokuslah pada pasangan mata uang yang mengandung JPY, seperti USD/JPY atau AUD/JPY. Karena Tokyo adalah pusat utama bagi Yen Jepang, mata uang ini masih menunjukkan sedikit lebih banyak volatilitas dibandingkan pasangan lain pada waktu yang sama.
Tapi ingat, scalping di sesi Asia butuh kesabaran ekstra dan ekspektasi yang realistis. Jangan berharap bisa ambil banyak pips dalam waktu singkat.
Strategi Pendukung: Jangan Lupa Money Management

Scalping bisa menghasilkan profit cepat, tapi risikonya juga tinggi. Oleh karena itu, kamu wajib punya sistem manajemen risiko yang ketat. Jangan ambil risiko lebih dari 1% per posisi. Gunakan trailing stop jika memungkinkan, dan pastikan kamu punya rasio risk-to-reward minimal 1:1.
Disiplin adalah kunci. Banyak trader gagal bukan karena strateginya salah, tapi karena tidak disiplin menjalankannya. Jangan biarkan emosi mengambil alih keputusanmu di tengah jalan.
Tools dan Indikator yang Cocok untuk Scalping
Untuk membantu kamu scalping di waktu-waktu terbaik, berikut beberapa indikator yang bisa kamu andalkan:
-
Moving Average (MA): Cocok untuk melihat arah tren dalam jangka pendek. Gunakan MA 5 dan MA 20 untuk sinyal entry dan exit cepat.
-
Relative Strength Index (RSI): Membantu mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold. RSI di atas 70 biasanya menunjukkan pasar sudah jenuh beli.
-
Stochastic Oscillator: Bagus untuk melihat potensi pembalikan harga dalam waktu singkat.
-
Bollinger Bands: Berguna untuk mendeteksi volatilitas. Saat harga mendekati band atas atau bawah, biasanya ada potensi pembalikan harga jangka pendek.
Kesimpulan: Scalping Itu Tentang Efisiensi, Bukan Durasi
Scalping gak harus jadi pekerjaan seharian. Dengan memilih waktu yang tepat—terutama saat overlap sesi London dan New York—kamu bisa mendapatkan peluang trading terbaik hanya dalam beberapa jam saja. Jadi, kamu tetap bisa menjalani aktivitas harian tanpa harus terjebak di depan layar trading dari pagi hingga malam.
Ingat, kunci sukses dalam scalping bukan terletak pada seberapa lama kamu trading, tapi seberapa efisien dan disiplin kamu dalam memanfaatkan peluang yang ada. Pilih waktunya dengan bijak, gunakan strategi yang sesuai, dan terapkan money management dengan ketat. Dengan begitu, scalping bisa jadi senjata ampuh untuk menghasilkan profit konsisten.
Kalau kamu masih bingung bagaimana cara menentukan waktu yang tepat untuk scalping, atau belum paham bagaimana memaksimalkan indikator teknikal, jangan khawatir! Kamu bisa belajar langsung dari para mentor berpengalaman di Didimax. Di sana, kamu bakal diajarin strategi real-time, dilengkapi dengan sesi live trading, dan tentunya tanpa dipungut biaya alias GRATIS.
Yuk, manfaatkan kesempatan ini buat upgrade skill trading kamu! Daftar sekarang juga ke program edukasi trading Didimax di www.didimax.co.id, dan mulai perjalanan trading kamu dengan bekal ilmu yang solid dan support komunitas yang aktif. Gak perlu trading sendirian lagi—bareng Didimax, kamu punya tim yang selalu siap bantu setiap langkahmu.