Scalping London Open Menggunakan Volume: Strategi Jitu untuk Trader Cepat
Dalam dunia trading forex, strategi scalping menjadi pilihan populer bagi trader yang menyukai pergerakan cepat dan target keuntungan harian yang konsisten. Salah satu waktu paling diminati untuk scalping adalah saat London Open—yakni saat pasar Eropa mulai aktif. Momentum dan volatilitas yang tinggi saat London Open menjadi peluang emas bagi scalper, terlebih jika strategi ini dikombinasikan dengan analisa volume.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana cara memanfaatkan strategi scalping saat London Open menggunakan indikator volume sebagai alat konfirmasi utama. Dengan memahami konsep ini, trader akan lebih siap mengambil keputusan cepat namun terukur saat pasar sedang dalam kondisi paling aktif.
Mengapa London Open Begitu Spesial?
Jam buka sesi London, yaitu sekitar pukul 14.00 WIB, menjadi salah satu momen paling ditunggu oleh para trader global. Hal ini karena sesi London mempertemukan dua kekuatan besar: sisa-sisa volume dari sesi Asia yang belum sepenuhnya tenang dan gelombang awal dari para pelaku pasar Eropa. Kombinasi ini sering menghasilkan breakout atau false breakout, dan ini adalah peluang besar bagi scalper yang memiliki strategi tepat.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 30% hingga 40% volume harian forex terjadi selama sesi London. Inilah mengapa momen London Open sangat ideal untuk scalping. Namun, untuk bisa sukses, scalper butuh lebih dari sekadar keberanian dan kecepatan eksekusi. Diperlukan alat bantu seperti analisa volume agar bisa membedakan antara pergerakan valid dan jebakan pasar.
Peran Volume dalam Strategi Scalping
Volume dalam trading forex berbeda dengan volume di saham, karena pasar forex bersifat desentralisasi. Namun, trader bisa menggunakan indikator proxy volume seperti Volume dari broker tertentu, atau indikator Tick Volume, yang menunjukkan berapa banyak perubahan harga yang terjadi dalam satu candlestick. Semakin tinggi tick volume, semakin aktif transaksi di balik candle tersebut.
Volume menjadi alat konfirmasi dalam scalping saat London Open. Misalnya:
-
Jika terjadi breakout saat London Open dengan volume tinggi, maka kemungkinan besar breakout tersebut valid.
-
Jika breakout terjadi dengan volume rendah, maka besar kemungkinan itu adalah false breakout yang bisa dimanfaatkan untuk entry counter-trend.
Setup Strategi Scalping London Open Menggunakan Volume
Berikut adalah langkah demi langkah untuk menerapkan strategi ini:
1. Tentukan Zona London Open
Buka grafik pasangan mata uang utama seperti EUR/USD, GBP/USD, atau GBP/JPY di timeframe 5 menit (M5). Tandai zona waktu London Open (sekitar pukul 14.00 WIB) dengan garis vertikal di chart. Perhatikan harga saat 30 menit pertama, karena ini akan menjadi area konsolidasi atau “initial range”.
2. Identifikasi Support dan Resistance Minor
Sebelum pukul 14.00 WIB, tandai level tertinggi dan terendah selama sesi Asia. Ini akan menjadi area breakout potensial saat London Open. Anda bisa gunakan garis horizontal untuk menandainya.
3. Perhatikan Volume Saat Breakout
Gunakan indikator volume seperti Volume, Tick Volume, atau Better Volume. Jika harga menembus support atau resistance dengan spike volume yang signifikan, itu sinyal awal entry. Konfirmasi bisa diperoleh dengan melihat candle berikutnya apakah terjadi follow-through atau tidak.
4. Entry dan Exit yang Cepat
-
Entry saat breakout dikonfirmasi volume tinggi
-
Pasang stop loss ketat di bawah/atas zona breakout (sekitar 5–10 pips)
-
Target profit: 10–15 pips, atau gunakan Trailing Stop jika tren terus berlanjut
5. Hindari False Breakout dengan Volume Rendah
Jika terjadi breakout namun volume mengecil, hindari entry. Justru Anda bisa mempertimbangkan entry lawan arah setelah candle berikutnya menunjukkan reversal dengan volume meningkat.
Contoh Kasus Strategi
Bayangkan Anda mengamati GBP/USD pada pukul 13.45 WIB. Selama sesi Asia, harga bermain dalam range sempit 1.2710 – 1.2730. Pukul 14.00 WIB, candle mulai naik dan menembus 1.2730, disertai volume tinggi. Anda entry buy di 1.2732, pasang SL di 1.2722, dan target 1.2747. Dalam waktu 15 menit, harga menyentuh target, dan Anda berhasil meraih 15 pips dengan risiko yang sangat terukur.
Kelebihan dan Risiko Strategi Ini
Kelebihan:
-
Cepat menghasilkan profit (intraday)
-
Minim terpapar risiko overnight
-
Fokus pada jam tertentu (efisien waktu)
Risiko:
-
Perlu eksekusi cepat (latensi broker penting)
-
Butuh disiplin tinggi untuk keluar tepat waktu
-
Rentan terhadap whipsaw jika volume salah terbaca
Tips Tambahan untuk Kesuksesan Scalping
-
Gunakan akun ECN atau spread rendah agar tidak tergerus biaya transaksi.
-
Jangan overtrade — maksimal 1–3 posisi per hari cukup.
-
Lakukan backtest dan catat hasil strategi Anda selama minimal 2 minggu.
-
Gunakan jurnal trading untuk menganalisa apa yang berhasil dan tidak.
-
Latih diri di akun demo sebelum terjun ke akun real dengan modal besar.
Scalping saat London Open dengan bantuan volume bukan hanya strategi teknikal semata, tapi juga strategi psikologis. Anda dituntut untuk tetap tenang di tengah volatilitas tinggi dan membuat keputusan cepat dengan data konkret. Kombinasi antara pemahaman waktu, level teknikal, dan indikator volume yang tepat bisa menjadi senjata andalan untuk profit konsisten harian.
Jika Anda masih merasa kesulitan dalam memahami penerapan strategi ini, atau ingin langsung belajar dari mentor trading berpengalaman, Anda tidak perlu bingung harus mulai dari mana. Di www.didimax.co.id, Anda bisa mengikuti program edukasi trading forex yang dirancang langsung oleh trader profesional dan bersertifikasi, termasuk sesi khusus membahas strategi scalping berbasis volume.
Bergabunglah sekarang juga bersama ribuan trader lainnya yang telah merasakan manfaat dari edukasi yang terstruktur, praktis, dan bisa diakses secara online maupun offline. Pelajari strategi trading terbaik sesuai gaya Anda, temukan komunitas yang mendukung, dan wujudkan impian finansial Anda bersama Didimax. Kunjungi situsnya di www.didimax.co.id dan jadilah trader yang lebih cerdas dan siap menghadapi pasar!