Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Scalping vs Swing: Gaya Trading Mana yang Cocok di November?

Scalping vs Swing: Gaya Trading Mana yang Cocok di November?

by lia

Scalping vs Swing: Gaya Trading Mana yang Cocok di November?

Bulan November dikenal sebagai periode volatilitas tinggi bagi pasar emas (XAUUSD). Lonjakan harga yang cepat, reaksi terhadap data ekonomi Amerika Serikat, dan fluktuasi indeks dolar (DXY) membuat trader harus lebih cermat dalam memilih gaya trading yang paling sesuai. Dua gaya yang populer di kalangan trader adalah scalping dan swing trading. Masing-masing memiliki kelebihan, risiko, dan strategi tersendiri, dan pemilihan yang tepat bisa membuat hasil trading lebih optimal.

Artikel ini membahas perbandingan kedua gaya trading tersebut, keuntungan, tantangan, dan tips memilih strategi yang cocok khusus untuk bulan November 2025.


1. Memahami Gaya Scalping

Scalping adalah strategi trading yang berfokus pada pergerakan harga kecil, dengan durasi posisi yang sangat singkat — mulai dari hitungan menit hingga jam. Tujuan scalper adalah mengambil keuntungan dari fluktuasi kecil di pasar, seringkali di bawah 20 pips per trade, tetapi dengan frekuensi tinggi.

Kelebihan scalping:

  • Bisa menghasilkan profit cepat jika kondisi pasar volatile.

  • Tidak menahan posisi overnight, sehingga terhindar dari risiko gap akibat berita.

  • Fleksibel: scalper bisa menyesuaikan entry-exit setiap saat.

Tantangan scalping:

  • Membutuhkan konsentrasi tinggi dan reaksi cepat terhadap perubahan harga.

  • Biaya transaksi bisa tinggi karena banyaknya posisi yang dibuka (spread dan komisi).

  • Risiko overtrading jika tidak disiplin mengikuti rencana.

Tips scalping di November 2025:

  • Fokus pada sesi pasar yang likuid, seperti sesi Eropa dan Amerika.

  • Gunakan chart M1–M15 untuk entry dan exit yang cepat.

  • Selalu perhatikan rilis data besar, seperti CPI atau NFP, karena volatilitas bisa melonjak dalam hitungan menit.

  • Gunakan stop loss ketat, misal 10–20 pips, untuk melindungi modal.

Scalping cocok bagi trader yang aktif memantau chart, memiliki waktu luang, dan nyaman dengan tekanan psikologis yang tinggi.


2. Memahami Gaya Swing Trading

Swing trading adalah strategi menahan posisi beberapa hari hingga minggu, dengan tujuan memanfaatkan tren jangka menengah. Swing trader tidak terlalu fokus pada pergerakan harga kecil, melainkan pada arah utama pasar yang ditentukan oleh analisis teknikal dan fundamental.

Kelebihan swing trading:

  • Tidak memerlukan perhatian terus-menerus terhadap chart.

  • Bisa menahan posisi lebih lama untuk meraih profit lebih besar.

  • Cocok bagi trader yang memiliki pekerjaan lain atau waktu terbatas.

Tantangan swing trading:

  • Risiko overnight lebih tinggi, termasuk gap akibat berita.

  • Memerlukan analisis teknikal dan fundamental lebih matang untuk menentukan titik entry dan exit.

  • Profit tidak instan; dibutuhkan kesabaran dan disiplin.

Tips swing trading di November 2025:

  • Fokus pada timeframe H4–D1 untuk mengidentifikasi tren jangka menengah.

  • Tentukan support dan resistance penting, misalnya support $2.280–$2.300 dan resistance $2.350–$2.380.

  • Gunakan stop loss lebih longgar, tapi tetap sesuai risk management (maksimal 1–2% modal per posisi).

  • Perhatikan pengaruh USD dan data ekonomi besar sebagai konfirmasi tren.

Swing trading cocok bagi trader yang sabar, metodis, dan nyaman dengan holding position jangka menengah.


3. Perbandingan Scalping dan Swing Trading di Bulan November

Aspek Scalping Swing Trading
Durasi posisi Menit–jam Hari–minggu
Frekuensi trading Tinggi Rendah–sedang
Target profit per trade Kecil (10–20 pips) Besar (50–200 pips)
Konsentrasi Tinggi, nonstop pantau chart Lebih santai, cukup cek beberapa kali sehari
Risiko overnight Rendah Tinggi (tergantung berita)
Kebutuhan modal Biasanya lebih kecil Lebih besar karena menahan posisi lebih lama
Cocok untuk Trader aktif, cepat, disiplin Trader sabar, analitis, dan tidak selalu online

Catatan penting: November sering menghadirkan pergerakan cepat saat data ekonomi rilis.

  • Scalper bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk profit cepat.

  • Swing trader harus memperhitungkan risiko gap, tapi bisa mendapat profit lebih besar jika tren terbentuk jelas.


4. Faktor USD dan Volatilitas dalam Memilih Gaya Trading

USD memiliki korelasi negatif dengan XAUUSD. Saat dolar AS menguat, emas cenderung turun, dan sebaliknya.

  • Scalper bisa masuk posisi cepat saat pergerakan USD memicu pergerakan harga singkat.

  • Swing trader harus memperhatikan tren USD jangka menengah, untuk menentukan apakah tren XAUUSD akan bertahan beberapa hari atau hanya sementara.

Selain USD, berita ekonomi AS di November, seperti CPI dan NFP, sering memicu volatilitas tinggi.

  • Scalper: kesempatan mengambil profit cepat saat reaksi pasar terjadi.

  • Swing trader: perlu memperluas stop loss untuk menahan fluktuasi sementara, tanpa keluar dari tren utama.


5. Strategi Kombinasi: Menggunakan Kedua Gaya Bersamaan

Beberapa trader profesional menggunakan kombinasi scalping dan swing trading untuk memaksimalkan peluang di bulan November:

  • Swing sebagai posisi utama: Menahan posisi buy atau sell berdasarkan tren jangka menengah.

  • Scalping untuk profit tambahan: Memanfaatkan pergerakan kecil saat harga bergerak di dalam range atau saat news release.

Dengan kombinasi ini, trader tetap mendapatkan profit dari tren utama, sekaligus memanfaatkan momentum jangka pendek.
Namun, strategi ini memerlukan disiplin tinggi agar tidak tercampur antara posisi utama dan scalping.


6. Kiat Memilih Gaya Trading Sesuai Profil

Untuk menentukan gaya trading yang tepat, tanyakan pada diri sendiri:

  1. Berapa banyak waktu yang bisa saya habiskan untuk trading setiap hari?

    • Banyak waktu → scalping cocok

    • Waktu terbatas → swing trading lebih aman

  2. Seberapa besar tekanan psikologis yang bisa saya tanggung?

    • Nyaman dengan keputusan cepat → scalping

    • Sabar dan tenang → swing trading

  3. Modal yang tersedia

    • Modal kecil → scalping dengan risiko per posisi rendah

    • Modal lebih besar → swing trading dengan target profit lebih tinggi

  4. Toleransi risiko terhadap berita ekonomi

    • Sensitif terhadap berita → scalping untuk kontrol risiko cepat

    • Bisa menahan fluktuasi → swing trading dengan stop loss disesuaikan


7. Kesimpulan: Tidak Ada Gaya yang Salah, Hanya Cocok atau Tidak

Baik scalping maupun swing trading memiliki kelebihan dan risiko masing-masing. Pilihan yang tepat bergantung pada profil trader, modal, waktu, dan toleransi risiko, terutama di bulan November yang volatil.

  • Scalping: cocok untuk trader aktif yang ingin profit cepat dari pergerakan harga singkat.

  • Swing trading: cocok untuk trader sabar yang menargetkan profit lebih besar dari tren menengah.

  • Kombinasi: bisa diterapkan jika disiplin dan bisa membedakan posisi utama dan posisi jangka pendek.


Tingkatkan Kemampuan Trading XAUUSD di Didimax

Memilih gaya trading yang tepat tidak cukup jika tidak disertai strategi dan manajemen risiko yang benar.
Di Didimax, Anda bisa belajar bagaimana menyesuaikan gaya trading dengan kondisi pasar emas, memahami pengaruh USD, serta mengelola risiko secara disiplin.

Program edukasi trading Didimax memberikan bimbingan praktis mulai dari analisis teknikal, fundamental, hingga psikologi trading agar setiap trader bisa menentukan strategi yang paling cocok untuk dirinya.
Kunjungi www.didimax.co.id sekarang, dan pelajari cara menggabungkan scalping dan swing trading untuk menghadapi volatilitas pasar XAUUSD bulan November dengan percaya diri dan disiplin!