Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Scalping vs Swing: Mana Teknik Trading Forex yang Cocok untuk Kamu?

Scalping vs Swing: Mana Teknik Trading Forex yang Cocok untuk Kamu?

by rizki

Scalping vs Swing: Mana Teknik Trading Forex yang Cocok untuk Kamu?

Dalam dunia trading forex, terdapat berbagai teknik yang bisa digunakan oleh trader untuk meraih profit. Dua di antaranya yang paling populer adalah scalping dan swing trading. Kedua strategi ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda, baik dari segi durasi waktu, frekuensi trading, hingga manajemen risiko dan psikologi yang dibutuhkan. Tidak ada metode yang benar-benar “paling bagus”, karena semuanya kembali pada gaya hidup, kepribadian, dan tujuan trading masing-masing individu.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang scalping dan swing trading—keunggulan, kekurangan, dan bagaimana kamu bisa menentukan mana yang lebih cocok untuk kamu.


Apa Itu Scalping?

Scalping adalah teknik trading jangka pendek yang berfokus pada pengambilan keuntungan kecil dalam jumlah besar dari pergerakan harga yang sangat singkat. Trader yang menggunakan strategi ini, disebut scalper, biasanya melakukan puluhan hingga ratusan transaksi dalam sehari.

Karakteristik Scalping:

  • Waktu trading sangat singkat: dari beberapa detik hingga maksimal 15 menit.

  • Frekuensi tinggi: banyak posisi dibuka dan ditutup dalam satu hari.

  • Target profit kecil: biasanya hanya 5-15 pips per transaksi.

  • Leverage tinggi: scalper sering menggunakan leverage besar untuk memperbesar potensi profit dari pergerakan harga yang kecil.

  • Butuh eksekusi cepat: koneksi internet yang stabil dan platform trading yang responsif menjadi syarat utama.

Keunggulan Scalping:

  • Cepat mendapat hasil: tidak perlu menunggu lama untuk tahu hasil trading.

  • Minim risiko overnight: karena posisi tidak dibiarkan menginap, tidak ada risiko terkena gap harga saat pasar buka kembali.

  • Banyak peluang: volatilitas kecil pun bisa dimanfaatkan menjadi profit.

Kekurangan Scalping:

  • Butuh fokus tinggi: scalping menuntut konsentrasi penuh karena waktu pengambilan keputusan sangat singkat.

  • Emosi mudah terganggu: kerugian kecil yang beruntun bisa mengganggu kestabilan emosional.

  • Biaya transaksi tinggi: spread dan komisi bisa membebani jika tidak diatur dengan baik.

Scalping sangat cocok untuk trader yang:

  • Punya banyak waktu luang untuk duduk di depan layar sepanjang sesi trading.

  • Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tegas.

  • Menyukai tantangan dan adrenalin.

  • Tidak keberatan dengan frekuensi trading yang sangat tinggi.


Apa Itu Swing Trading?

Swing trading adalah strategi yang berusaha menangkap “ayunan” harga dalam jangka menengah, mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Swing trader biasanya menggunakan analisis teknikal dan fundamental untuk menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.

Karakteristik Swing Trading:

  • Durasi posisi: bisa bertahan dari 2 hari hingga beberapa minggu.

  • Jumlah transaksi lebih sedikit: hanya beberapa kali dalam seminggu atau bahkan per bulan.

  • Target profit lebih besar: bisa mencapai ratusan pips dalam satu posisi.

  • Butuh analisis mendalam: baik dari sisi teknikal (support/resistance, trendline, indikator) maupun fundamental (berita ekonomi, data makro).

Keunggulan Swing Trading:

  • Tidak perlu pantau layar terus-menerus: cukup beberapa jam dalam sehari untuk analisis dan manajemen posisi.

  • Lebih tenang secara psikologis: karena keputusan tidak dibuat dalam tekanan waktu yang sempit.

  • Profit per posisi lebih besar: memungkinkan pertumbuhan akun yang lebih stabil dengan manajemen risiko yang baik.

Kekurangan Swing Trading:

  • Risiko overnight: posisi yang dibiarkan menginap bisa terkena news atau gap harga yang tak terduga.

  • Butuh kesabaran: trader harus siap menunggu setup yang ideal dan bersabar membiarkan posisi berkembang.

  • Modal lebih besar disarankan: karena stop loss lebih lebar, modal dan manajemen risiko harus lebih diperhitungkan.

Swing trading cocok untuk kamu yang:

  • Punya pekerjaan utama atau aktivitas lain dan tidak bisa memantau pasar terus-menerus.

  • Lebih suka pendekatan analisis mendalam dan terstruktur.

  • Tidak menyukai stres akibat fluktuasi harga jangka pendek.

  • Mengutamakan konsistensi dan pertumbuhan akun jangka panjang.


Scalping vs Swing: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Secara teori, scalping bisa menghasilkan profit yang cepat dalam waktu singkat. Tapi di sisi lain, swing trading cenderung memberikan hasil yang lebih stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Berikut perbandingan ringkasnya:

Aspek Scalping Swing Trading
Durasi Detik – menit Hari – minggu
Frekuensi trading Tinggi Rendah – Sedang
Risiko per posisi Kecil Sedang – Tinggi
Profit per posisi Kecil Besar
Kebutuhan waktu Tinggi Rendah – Sedang
Psikologi Tinggi, tekanan besar Stabil, tekanan lebih rendah
Biaya transaksi Tinggi (karena frekuensi) Rendah
Cocok untuk Trader aktif, agresif Trader sabar, analitis

Bagaimana Menentukan Gaya Trading yang Cocok?

Memilih teknik trading yang tepat sangat personal. Tidak semua orang cocok dengan gaya scalping yang cepat dan intens. Begitu juga tidak semua orang punya kesabaran untuk swing trading yang menunggu berhari-hari. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini:

  1. Berapa banyak waktu yang kamu punya untuk trading?

    • Kalau kamu bisa full time di depan layar, scalping bisa jadi pilihan.

    • Kalau kamu hanya punya beberapa jam sehari, swing lebih pas.

  2. Bagaimana toleransi kamu terhadap stres dan tekanan?

    • Scalping menuntut ketahanan emosi yang tinggi karena harus ambil keputusan cepat dan menerima banyak loss kecil.

    • Swing memberi ruang berpikir lebih tenang dan waktu lebih panjang untuk analisis.

  3. Apa tujuanmu dalam trading?

    • Kalau kamu ingin pertumbuhan cepat (dengan risiko tinggi), scalping bisa menjadi senjata.

    • Kalau kamu ingin akumulasi hasil stabil jangka panjang, swing trading lebih cocok.

  4. Seberapa berpengalaman kamu dalam trading?

    • Pemula lebih baik memulai dari swing trading, karena lebih mudah untuk dianalisis dan tidak terlalu membebani psikologi.

    • Trader berpengalaman bisa mencoba scalping jika sudah terbiasa membaca pasar dengan cepat.


Kombinasi Kedua Teknik: Kenapa Tidak?

Beberapa trader berpengalaman bahkan menggabungkan kedua teknik ini. Misalnya, mereka menggunakan pendekatan swing untuk menentukan arah trend utama, lalu masuk pasar dengan teknik scalping saat harga bergerak dalam range pendek. Atau sebaliknya, mereka menjadi scalper pada hari kerja, dan swing trader saat akhir pekan.

Kuncinya adalah fleksibilitas dan pemahaman mendalam terhadap diri sendiri. Dengan mencoba kedua gaya dan melakukan evaluasi berkala, kamu akan menemukan gaya trading yang paling cocok.


Jika kamu masih bingung menentukan teknik trading mana yang cocok untukmu, kini saatnya kamu mengambil langkah konkret. Bergabunglah dalam program edukasi trading gratis dari Didimax dan pelajari lebih dalam tentang berbagai strategi trading, termasuk scalping dan swing trading, langsung dari para mentor profesional yang telah berpengalaman bertahun-tahun di dunia forex.

Di Didimax, kamu akan mendapatkan materi lengkap, bimbingan langsung, serta akses ke komunitas trader aktif yang siap mendukung perjalanan tradingmu. Jangan hanya menebak-nebak atau ikut-ikutan—investasikan waktumu untuk belajar dan mengembangkan strategi yang paling cocok untuk dirimu sendiri. Kunjungi www.didimax.co.id dan mulai langkah pertamamu menuju trader yang lebih cerdas dan konsisten!