Sentimen
pasar forex merupakan salah satu indikator dalam melakukan trading. Saat seseorang mulai menjalankan trading, setiap trader memiliki opininya masing-masing
dan tidak sama terkait sentimen yang dibuat.
Trader mempunyai alasan mengapa pergerakan market menuju arah tertentu, dapat sesuai perkiraan atau justru sebaliknya. Hal itu biasanya menjadi sikap dari para pelaku
market dalam menghadapi posisi trading yang terjadi.
Ketika seseorang memutuskan melakukan trading, harus menghadapi sentimen pasar forex juga bagaimana dampaknya saat posisi open. Berikut akan dijelaskan lebih jauh
mengenai polanya untuk market.
Penjelasan Seputar Sentimen Pasar Forex
Sentimen pasar forex merupakan sikap kesepakatan bersama dari pelaku market dalam melakukan antisipasi terkait pergerakan harga suatu kondisi. Berbagai faktor
pembentukan pola harga, fundamental, dan teknikal membentuk sebuah persepsi investasi.
Beberapa prinsip dasar seringkali beredar, termasuk pandangan negatif. Pandangan negatif ini menghasilkan penurunan tren harga yang buruk. Ketika itu terjadi, maka
semakin besar juga penurunan harganya.
Sementara, jika sentimen positif akan mengangkat indeks harga dalam trading. Pada dasarnya ada banyak faktor penyebab untuk membentuk pandangan ini, tidak hanya
mengikuti sentimen broker forex.
Nah, bagi Anda yang ingin mencari broker, Didimax sebagai salah satu platform perantaranya. Anda bisa melakukan pemahaman secara mendalam mengenai sentimen pasar forex
saat sudah memulainya.
Berikut Faktor Pembentuknya dalam Trading
Pelaku market wajib tahu apa saja faktor pembentuk sentimen pasar forex dalam trading. Kemudian, keuntungan baru bisa diperoleh dari penggunaan sentimennya. Dalam
proses pembentukannya, dilatarbelakangi oleh lima faktor.
Diantaranya yitu faktor fundamental, teknikal, berita global penting, rilis data perekonomian, serta siklus market forex yang terjadi. Berbagai faktor ini secara
bersamaan akan membentuk sebuah persepsi dalam market investasi.
Tindakan masif para trader saat melakukan aksi penjualan, akan cepat mengalami penurunan harga atau downtrend. Bahkan, ketika keadaannya sangay ekstrim, pola
pergerakan harga semakin mengalami pelemahan, dikenal dengan falling knife.
Fenomena falling knife ini sempat dialami semasa market global terjadi bearish sepanjang tahun 2008. Bertepatan dengan Subprime Mortgage, yang pada akhirnya berhasil
membalikkan sejumlah korporasi finansial besar.
Bagaimana? Jika dipikirkan kembali efeknya sangat besar bukan? Sesuatu pandangan yang belum terjadi, dapat benar-benar dialami oleh trader karena pergerakan pelaku
market cenderung mengikuti arah yang sama sesuai pandangannya.
Cara Mempelajari Sentimen Pasar Forex
Lalu, bagaimana cara seorang trader memposisikan diri menghadapi sentimen pasar forex? Sebagai trader, tentunya tidak bisa terlepas dari pergerakan sentimen, sehingga
dibutuhkan persiapan penuh, salah satunya dengan mempelajari caranya.
1. Ikuti berita perekonomian
Sentimen pasar forex terbentuk di saat trader dengan investor membuat antisipasi rilis data fundamental. Data-data yang kerap menarik perhatian pelaku market seperti
NFP, pengumuman suku bunga, dan pidato pejabat bank.
Biasanya, sentimen cenderung mengalami bullish ketika suku bunga bank naik. Namun, ada pula kondisi yang membuat suku bunga naik tetapi setimennya bersifat negatif,
misalnya tidak mendukungnya keadaan geopolitik.
2. Pantau perkembangan informasi
Anda harus banyak menerima informasi pasar untuk bisa membaca dan mempelajarinya. Karena perkembangan teknologi yang maju mempercepat informasi menyebar, hanya dalam
hitungan menit dapat berubah drastis.
Meski pertukaran informasi ini sangat cepat, Anda tetap harus selektif memilihnya agar terhindar dari hoax. Pastikan jika keadaan market benar-benar dalam posisi
teraman saat ingin membuka posisi.
Adapun, beberapa istilah yang berhubungan erat dengan sentimen pasar forex. Dengan begitu, Anda akan lebih memahami seputar sikap sentimen dalam melakukan trading
forex di market valas.
• Bullish
Pelaku market tetap optimis terhadap suatu aset, sehingga banyak yang melakukan pembelian. Sampai akhirnya mendorong harga aset itu jadi lebih meningkat.
• Bearish
Merupakan sikap perlaku market yang pesimis dengan sebuah aset. Kemudian, aset itu ramai dijual, yang menyebabkan harganya semakin turun.
• Minat risiko tinggi
Ketidakpastian serta kecenderungan menurunnya risiko di pasar. Oleh karenanya, trader dan investor berani memberikan dananya untuk aset-aset meskipun risikonya
terbilang tinggi contohnya berupa saham.
• Penghindaran risiko
Terjadinya peningkatan risiko di pasar, yang membuat para trader beserta investor secara bersama-sama mengamankan dananya di aset beresiko rendah serta safe heaven,
misalnya emas, mata uang yen, atau obligasi.
Cari Tahu Bagaimana Cara Kerjanya!
Pandangan para pedagang market valas nyatanya memberikan pengaruh terhadap pergerakan harga pasangan mata uang. Sentimen pasar forex menunjukkan arah market sekarang
dan membuat prediksi arah harga di masa mendatang.
Karena berhubungan dengan berapa banyak trader mengambil posisi short maupun long terhadap mata uang tertentu. Maka dari itu, trader perlu memahami bagaimana cara
kerja indikatornya.
Contohnya, asumsi 100 pedagang ini menjual USD/EUR di pasar valuta asing, dari 65 pedagang itu mengambil posisi long, sementara sisanya 35 pedagang membuka posisi
short.
Sehingga, 65% sentimen ini bersifat bullish dan 35% bersifat bearish. Setelah harga mengalami peningkatan, 96 pedagang panjang, serta hanya 4 pedagang pendek, jadi
terdapat 4 trader yang dapat menaikkan harga.
Sentimen market mengindikasikan adanya pembalikan, yang menyebabkan perdagangan memasuki order short guna menghindari kerugian. Oleh karenanya, sentimen tersebut tidak
memberi sinyal beli ataupun jual kepada trader.
Tetapi justru memberi tahu trader yang berada di pasar ingin mengambil posisi short ataupun long. Kemudian, membantu trader melakukan order yang sesuai, itulah cara
kerja perdagangan indikator ini.
4 Indikator Teratas Sentimen Pasar Forex
Terdapat beberapa indikator teratas, dimana trader harus mengetahuinya. Adapun, beberapa indikator sentimen pasar teratas yang perlu Anda ketahui dalam melakukan
trading diantaranya adalah sebagai berikut.
1. CBOE VIX
Indeksi volatilitas CBOE merupakan suatu indikasi pasar yang mewakili ekspektasi volatilitas pasar secara menyeluruh dalam waktu 30 hari berikutnya. Saat pasar terlalu
fluktuatif, diindikasi sentimen bearish karena ketidakpastian yang tinggi.
CBOEX VIX memakai SP500 sebagai perwakilan dan menentukan tingkat ketakutan di pasar. Hal ini menjadi salah satu alat terbaik dalam menafsirkannya untuk korelasi
pasangan mata uang.
2. NYSE
Rata-rata pergerakan 200 hari NYSE ialah indikator bullish, memberi petunjuk kepada trader jumlah pasangan mata uang yang diperjualbelikan dalam jangka panjang.
Membantu Anda menentukan kapan sentimen valas melampaui batas.
Sehingga, ada kemungkinan besar akan terkoreksi, menyebabkan terjadi bearish sesudahnya. Indikator Bursa Efek New York ini sangat cocok digunakan dengan dolar AS,
tetapi juga bisa dengan korelasi mata uang lainnya.
3. Indeks tinggi rendah
Indeks satu ini merupakan gabungan dari saham-saham sesudah mencapai level tertinggi dan terendah selama 52 minggu. Membandingkan harga saham menyentuh harga tertinggi
dengan saham harga terendah.
4. Indeks komposit NASDAQ
Mencerminkan ekspektasi pasar menyeluruh yang berhubungan dengan
volatilitas harga saham NASDAQ 100. Indeks ini memiliki relevansi pada pasangan mata uang, dimana ada
hubungan ekonomi kuat bersama perusahaan teknologi.
Di atas merupakan indikator teratas yang ada di pasar perdagangan sentimen forex. Anda bisa manfaatkan indikator sentimen pasar forex dengan indikator teknis guna
melakukan konfirmasi terhadap kelanjutan dan pembalikan harga.