Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Setting Indikator ADX Terbaik untuk Trading Harian

Setting Indikator ADX Terbaik untuk Trading Harian

by Rizka

Setting Indikator ADX Terbaik untuk Trading Harian

Dalam dunia trading harian, ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan menjadi kunci utama kesuksesan. Salah satu alat bantu yang banyak digunakan oleh trader untuk membaca kekuatan tren pasar adalah indikator Average Directional Index (ADX). Indikator ini membantu trader untuk mengetahui apakah pasar sedang berada dalam kondisi tren kuat atau lemah, sehingga dapat menentukan apakah saatnya masuk posisi atau menahan diri. Namun, agar indikator ADX dapat bekerja secara optimal, diperlukan pengaturan (setting) yang tepat, khususnya untuk kebutuhan trading harian yang menuntut respon cepat terhadap perubahan harga.

Apa Itu Indikator ADX?

Indikator ADX dikembangkan oleh J. Welles Wilder dan merupakan bagian dari sistem Directional Movement Index (DMI), yang juga mencakup +DI dan -DI. ADX sendiri tidak menunjukkan arah tren, melainkan mengukur kekuatan tren tersebut. Nilai ADX berkisar dari 0 hingga 100. Nilai di bawah 20 biasanya menunjukkan tren yang lemah atau pasar yang sideways, sementara nilai di atas 25-30 mengindikasikan tren yang mulai menguat. Nilai di atas 50 menunjukkan tren yang sangat kuat.

Keunggulan dari indikator ADX terletak pada kemampuannya menyaring sinyal palsu dengan mendeteksi kondisi pasar yang sedang tidak memiliki tren yang jelas. Ini sangat penting dalam trading harian, di mana pergerakan harga bisa sangat fluktuatif.

Mengapa Setting ADX Penting untuk Trading Harian?

Trading harian atau day trading menuntut analisis teknikal yang tajam dan cepat. Jika pengaturan indikator terlalu lambat (periode terlalu panjang), maka trader akan terlambat masuk posisi. Sebaliknya, jika pengaturannya terlalu cepat (periode terlalu pendek), bisa jadi sinyal yang dihasilkan terlalu sensitif dan menghasilkan banyak sinyal palsu. Oleh karena itu, menemukan pengaturan ADX yang ideal untuk gaya trading harian sangatlah penting.

Setting ADX yang Umum Digunakan

Secara default, ADX menggunakan periode 14. Ini berarti indikator akan menghitung kekuatan tren berdasarkan 14 candle terakhir. Meskipun pengaturan ini cukup baik untuk banyak situasi, dalam konteks trading harian, beberapa trader memilih untuk mengatur ulang nilai periodenya agar lebih sesuai dengan volatilitas dan kecepatan pasar jangka pendek.

Berikut beberapa pengaturan ADX yang direkomendasikan untuk trading harian:

  • Periode 7 atau 10: Memberikan sinyal lebih cepat dan sensitif terhadap perubahan tren. Cocok untuk time frame 5 menit atau 15 menit. Namun, trader harus waspada terhadap peningkatan sinyal palsu.

  • Periode 14 (Default): Memberikan keseimbangan antara kecepatan dan akurasi. Cocok untuk time frame 30 menit atau 1 jam.

  • Periode 20 atau lebih: Memberikan sinyal yang lebih stabil dan mengurangi noise, namun bisa terlalu lambat untuk day trading agresif.

Pilihan setting tergantung pada time frame yang digunakan serta toleransi risiko masing-masing trader.

Time Frame yang Cocok untuk ADX Harian

ADX sangat fleksibel dan bisa digunakan di berbagai time frame. Namun, untuk keperluan day trading, berikut adalah kombinasi time frame dan setting yang umum digunakan:

  • 5 menit – ADX periode 7 atau 10

  • 15 menit – ADX periode 10 atau 14

  • 30 menit – ADX periode 14

  • 1 jam – ADX periode 14 atau 20

Pada time frame rendah, sinyal dari ADX akan muncul lebih cepat, namun lebih rentan terhadap false breakout. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengkombinasikan ADX dengan indikator lain seperti RSI, MACD, atau Moving Average guna menyaring sinyal.

Level ADX yang Perlu Diperhatikan

Untuk menentukan apakah tren cukup kuat untuk melakukan entry, trader biasanya memperhatikan level ADX berikut:

  • ADX < 20: Pasar cenderung sideways, hindari entry berbasis tren.

  • ADX 20 – 25: Tren mulai terbentuk, waspadai konfirmasi tambahan.

  • ADX > 25 – 40: Tren kuat, entry berdasarkan arah tren bisa dipertimbangkan.

  • ADX > 40 – 60: Tren sangat kuat, posisi bisa ditahan hingga muncul sinyal reversal.

  • ADX > 60: Hati-hati terhadap potensi overbought/oversold dan koreksi harga.

Level-level ini dapat disesuaikan dengan strategi dan toleransi risiko trader masing-masing.

Kombinasi ADX dengan Indikator Lain untuk Validasi

Menggunakan ADX sendirian memang bisa memberi gambaran kekuatan tren, tapi untuk konfirmasi entry dan exit, disarankan untuk mengombinasikannya dengan indikator lain. Beberapa kombinasi populer antara lain:

  • ADX + RSI: Gunakan ADX untuk menentukan kekuatan tren dan RSI untuk menemukan overbought atau oversold.

  • ADX + MACD: ADX membantu mengidentifikasi apakah sinyal crossover MACD didukung oleh tren kuat.

  • ADX + Moving Average: Moving Average bisa digunakan untuk menentukan arah tren, sedangkan ADX mengukur kekuatannya.

Dengan kombinasi ini, trader bisa meminimalkan sinyal palsu dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading harian.

Tips Menggunakan ADX dalam Trading Harian

  1. Tunggu ADX menembus angka 25: Ini mengindikasikan tren yang cukup kuat untuk diperdagangkan.

  2. Gunakan breakout sebagai konfirmasi: Jika ADX naik dan harga menembus support/resistance, itu bisa menjadi sinyal valid.

  3. Perhatikan +DI dan -DI: Kombinasi keduanya dengan ADX bisa memberi arah tren yang lebih jelas.

  4. Gunakan trailing stop: Dalam tren kuat, trailing stop bisa membantu mengunci profit saat tren masih berlangsung.

  5. Jangan trading saat ADX flat: Jika ADX menurun atau datar, hindari membuka posisi karena kemungkinan besar pasar sedang sideways.

Studi Kasus: Menggunakan ADX di Time Frame 15 Menit

Misalnya seorang trader mengamati grafik EUR/USD pada time frame 15 menit dan menggunakan ADX periode 10. Ketika ADX naik dari 18 ke 30 dan +DI berada di atas -DI, ini menjadi sinyal bahwa tren naik yang kuat sedang terbentuk. Trader bisa membuka posisi beli dan memasang trailing stop sesuai volatilitas harga.

Namun jika ADX turun kembali ke bawah 20, ini mengindikasikan tren mulai melemah, dan trader bisa mempertimbangkan untuk keluar dari posisi atau tidak menambah posisi baru.


Jika Anda ingin menguasai penggunaan indikator ADX secara mendalam dan mengintegrasikannya dengan strategi lainnya, mengikuti program edukasi trading dari Didimax bisa menjadi langkah terbaik. Di Didimax, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor profesional yang berpengalaman di pasar forex, sehingga Anda bisa belajar tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung yang aplikatif.

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan skill trading Anda secara sistematis dan terarah. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan diri Anda dalam program edukasi gratis yang akan membantu Anda menjadi trader yang lebih percaya diri dan siap menghadapi dinamika pasar setiap hari!