Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Stop Trading di Jumat Malam! Ini Kerugiannya

Stop Trading di Jumat Malam! Ini Kerugiannya

by rizki

Stop Trading di Jumat Malam! Ini Kerugiannya

Banyak trader, khususnya pemula, merasa Jumat malam adalah waktu yang ideal untuk “menggenjot” transaksi demi meraih profit tambahan sebelum market tutup di akhir pekan. Namun, tahukah Anda bahwa trading di Jumat malam justru menyimpan lebih banyak risiko daripada peluang? Faktanya, banyak trader profesional memilih untuk menutup posisi lebih awal atau sama sekali tidak trading pada Jumat malam. Keputusan ini bukan tanpa alasan, karena volatilitas yang tidak menentu dan likuiditas yang menipis menjadikan kondisi market pada waktu ini sangat berbahaya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengapa Anda harus berhenti trading di Jumat malam jika ingin menjaga modal dan mental trading Anda tetap sehat.

1. Likuiditas Menurun Drastis

Likuiditas pasar forex cenderung menurun secara signifikan pada Jumat malam, khususnya setelah sesi Eropa mulai berakhir. Pelaku pasar institusional seperti bank besar dan dana investasi mulai menutup posisi mereka untuk menghindari risiko gap di akhir pekan. Akibatnya, pergerakan harga bisa menjadi sangat tipis, dan spread broker melebar. Ketika likuiditas tipis, order Anda rentan mengalami slippage, yakni dieksekusi pada harga berbeda dari yang Anda harapkan. Ini sangat merugikan terutama bagi scalper yang mengandalkan kecepatan eksekusi.

2. Volatilitas Tidak Terduga

Selain likuiditas menurun, volatilitas di Jumat malam justru bisa tiba-tiba melonjak karena aksi profit taking para pelaku pasar besar. Mereka yang tidak ingin membawa posisi terbuka melewati akhir pekan akan menutup order dalam jumlah besar, menyebabkan pergerakan harga yang acak. Perubahan harga yang mendadak ini bisa memicu stop loss Anda atau bahkan menyebabkan margin call bagi trader yang tidak disiplin mengatur risiko.

3. Potensi Weekend Gap

Weekend gap adalah salah satu musuh terbesar trader yang membiarkan posisi terbuka melewati akhir pekan. Gap ini terjadi ketika harga pembukaan pada Senin berbeda jauh dari harga penutupan Jumat malam. Gap bisa muncul karena berbagai faktor seperti rilis data penting atau peristiwa geopolitik yang terjadi saat market tutup. Dengan membuka atau membiarkan posisi aktif di Jumat malam, Anda menempatkan diri dalam risiko gap yang tak terprediksi, yang bisa menghancurkan akun trading Anda dalam sekejap.

4. Spread Melebar

Pada kondisi normal, spread pasangan mata uang mayor di broker ECN bisa sangat ketat, misalnya EUR/USD hanya 0.2 pips. Namun di Jumat malam, spread bisa melebar berkali-kali lipat karena berkurangnya aktivitas market maker. Spread yang melebar membuat biaya transaksi Anda semakin besar, sehingga jika Anda tetap memaksakan membuka posisi, peluang profit mengecil, sementara risiko kerugian membengkak.

5. Data Ekonomi Besar Sering Dirilis

Beberapa negara, khususnya Amerika Serikat, kerap merilis data ekonomi penting pada Jumat malam waktu Indonesia, seperti Non-Farm Payroll (NFP) atau data inflasi. Rilis data ini dapat menggerakkan market dengan sangat liar dalam hitungan detik. Tanpa pengalaman dan strategi manajemen risiko yang baik, Anda hanya akan menjadi korban dari lonjakan harga yang tak terduga.

6. Psikologi Trading yang Terganggu

Trading di Jumat malam bukan hanya berisiko secara teknikal, tetapi juga mengganggu aspek psikologi trader. Setelah seminggu penuh menghadapi tekanan market, banyak trader berada dalam kondisi lelah secara mental pada Jumat malam. Kelelahan ini bisa menurunkan kemampuan mengambil keputusan rasional dan meningkatkan peluang melakukan kesalahan fatal seperti overtrading, revenge trading, atau membuka lot terlalu besar.

7. Tidak Ada Waktu Memperbaiki Kesalahan

Jika Anda mengalami kerugian besar pada Jumat malam, Anda tidak memiliki waktu untuk memperbaiki posisi karena market akan tutup. Berbeda dengan hari biasa di mana Anda masih bisa membuka posisi kompensasi di sesi market berikutnya, kerugian Jumat malam akan membuat Anda harus menunggu hingga Senin untuk mengambil tindakan. Ini menimbulkan tekanan mental yang tidak sehat dan bisa mengganggu aktivitas Anda selama akhir pekan.

8. Kebanyakan Trader Profesional Justru Libur

Para trader profesional dan institusional memahami risiko di Jumat malam sehingga lebih memilih untuk menutup posisi atau menghindari trading. Jika mayoritas pelaku pasar besar libur, market cenderung bergerak liar dan tidak mencerminkan sentimen riil. Trading di saat pasar “sepi” pemain profesional justru membuat Anda lebih sering “melawan” algoritma atau spekulan kecil yang cenderung membuat pergerakan harga tidak wajar.

9. Kualitas Analisis Teknikal Menurun

Analisis teknikal membutuhkan data pergerakan harga yang normal untuk bekerja dengan baik. Ketika market di Jumat malam cenderung bergerak abnormal, indikator seperti moving average, RSI, atau support-resistance bisa memberikan sinyal palsu. Hal ini membuat strategi teknikal yang biasanya efektif malah menjerumuskan Anda ke dalam posisi yang salah.

10. Risiko Carry Position

Banyak trader mencoba memanfaatkan swap positif dengan membuka posisi carry trade di Jumat malam. Namun, risiko gap harga, slippage, dan spread yang melebar membuat strategi ini tidak lagi ideal. Anda berpotensi kehilangan lebih banyak dari swap yang didapatkan jika harga berbalik drastis saat market buka kembali.

11. Tidak Cocok untuk Pemula

Jika Anda seorang trader pemula yang masih belajar membaca pergerakan harga dan mengatur emosi, Jumat malam adalah waktu paling berbahaya. Daripada belajar dengan risiko kehilangan modal besar, lebih baik gunakan waktu ini untuk mengevaluasi hasil trading selama seminggu, membuat jurnal trading, dan merancang strategi untuk pekan depan.

Jumat malam adalah waktu yang sebaiknya dihindari untuk membuka posisi trading baru. Risiko seperti likuiditas rendah, volatilitas tidak terduga, spread melebar, potensi gap, hingga tekanan psikologis akan jauh lebih besar daripada peluang profit. Bahkan trader profesional pun memilih untuk berhenti trading lebih awal agar terhindar dari kerugian yang tidak perlu. Ingat, dalam trading, kemampuan menjaga modal lebih penting daripada mengejar profit instan.

Ingin memahami lebih dalam bagaimana mengelola risiko dan waktu terbaik untuk trading? Bergabunglah dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang akan membantu Anda mengenali kondisi market dengan tepat, serta mengajarkan strategi trading yang teruji untuk menghadapi situasi market apa pun.

Selain itu, dengan mengikuti edukasi dari Didimax, Anda juga akan memperoleh pemahaman psikologi trading yang lebih matang sehingga bisa menghindari kesalahan-kesalahan fatal seperti overtrading di waktu berbahaya seperti Jumat malam. Jangan ragu untuk memulai perjalanan trading Anda bersama Didimax dan jadikan setiap keputusan trading lebih terarah!