Strategi Bounce Back merupakan upaya pembalikan yang dilakukan oleh para
trader, ketika pada beberapa sesi perdagangan harga tampak menurun. Bahkan sudah menunggu lama tetap grafiknya ke bawah.
Oleh karena itu, ketika ada sinyal adanya kenaikan setelah berada di dasar inilah saatnya untuk mengembalikan semuanya. Minimal adalah punya modal kembali untuk masuk ke perdagangan selanjutnya.
Selain itu, dengan menerapkan perencanaan ini mampu melatih psikologi trading Anda menjadi lebih batu dan siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Bisa dikatakan inilah titik balik yang nantinya mampu meraih kesuksesan.
Pengertian Singkat Strategi Bounce Back
Kondisi sebuah negara tidak akan selamanya bagus, ada kalanya berada di titik terbawah karena berbagai faktor. Salah satu contoh paling nyata adalah kasus covid sehingga hampir semua mata uang menurun.
Tetapi setelah vaksin mulai ditemukan dan tahapan uji coba ternyata berhasil. Investor mempunyai kepercayaan kalau kondisinya pasti kembali seperti semula, rasa yakin itu yang jadi acuan dari para trader.
Dengan keadaan tersebut, kemungkinannya harga akan menanjak naik. Walaupun tidak bisa meroket tajam, minimal adalah kembali seperti semula, sehingga modal dapat kembali untuk perencanaan selanjutnya agar mencapai profit.
Strategi Bounce Back ini merupakan sebuah keyakinan ketika harga berada di titik terendahnya. Kemudian ada sedikit momentum, pasti pergerakannya berubah menuju ke atas, dengan begini stabilitas perekonomiannya kembali terjaga.
Harus diakui penerapan perencanaan ini memang tidak mudah, poin utamanya adalah kedisiplinan dan kejelian dalam membaca keadaan. Tidak heran bila para trader harus mampu membaca analisa fundamental dan teknikal.
Jadi nanti akan terlihat kapan mulai muncul sinyal bounce tersebut. Bukan hanya sekedar pergerakan bagus dari fundamental sebuah negara. Kalau acuannya ini kemungkinan salah dan itu pasti merugikan.
Karakteristik dari Strategi Bounce Back
Agar dapat melihat sinyal tersebut, kami akan memberikan beberapa karakteristik yang bisa Anda gunakan sebagai acuan. Agar akurat dalam mempelajarinya, lebih baik langsung masuk ke akun demo.
Sambil membaca seluruh teorinya, melihat bagaimana pergerakan. Dengan begini hasilnya jauh lebih baik, dibandingkan hanya membacanya saja, berikut beberapa karakteristik yang perlu Anda pahami sebelum melakukan eksekusi.
1. Berada di Titik Terendah
Karakteristik pertama yang harus diperhatikan dalam menjalankan strategi Bounce Back adalah melihat bagaimana grafiknya akan berjalan. Coba bandingkan dengan 1 tahun lalu dan perbulannya, apakah sudah masuk atau belum.
Misalnya, ketika harganya berada di angka 7 sebagai yang paling rendah bulan Mei. Maka bandingkan garisnya sekarang misalnya ada di 15, hal ini masih belum menunjukkan penurunan drastis.
Agar lebih akurat dalam memprediksi coba lihat bagaimana negaranya. Ternyata saat menurun ke angka 7 tersebut, sedang terjadi krisis yang mengakibatkan perekonomian lumpuh total, sehingga investor menarik uangnya.
Kemudian lihat pada hari ini, ketika semuanya aman termasuk ekspor dan impor, situasi politik hingga beban utang negara masih tersedia. Tetapi angkanya sendiri di 15, kemungkinannya itu adalah titik terendahnya.
Coba lihat keadaan negara saat di angka 7 dan 15. Saat ini tidak terlalu mencekam, masyarakat masih dapat berbelanja, dan lain sebagainya, perbandingan tersebut membuat Anda harus bersiap.
Kemungkinannya tidak lama lagi strategi Bounce Back dapat dijalankan dengan baik. Agar tahu kapan waktunya, gabungkan analisis teknikalnya, saat menunjukkan adanya kenaikan, disitulah tren meningkat dimulai.
2. Stop Loss dan Take Profit Jadi Elemen Utama
Dalam menerapkan perencanaan ini, Anda harus tahu dulu ada elemen utama yang tidak boleh lupa digunakan. Keduanya adalah Stop Loss dan Take Profit, sebagai upaya terhindar dari risiko berlebih.
Dengan hadirnya dua elemen tersebut, kemungkinan mendapatkan kerugian akibat kesalahan dalam melakukan identifikasi dapat dihindari. Penempatannya cukup dekat dari harga yang ditentukan, sehingga terdampak sedikit ketika volatilitasnya tinggi.
Strategi Bounce Back ini memang menguntungkan dan sebenarnya, pergerakan untuk pembalikan tren mudah diketahui. Tetapi, ada beberapa momen seperti sinyal palsu, atau para trader salah dalam membacanya analisa.
Cara Menggunakannya Pada Saat Trading
Setelah mengetahui bagaimana karakternya, sekarang kami akan mencoba memberikan beberapa langkah serta penjelasan agar mudah dipahami. Dengan begini kemungkinannya bisa profit dan mengembalikan modal untuk masuk pasar lagi.
Seperti yang sudah kami jelaskan mengenai karakteristiknya, maka untuk menggunakannya adalah menentukan support dan resistance nya terlebih dulu. Hal ini agar dapat dijadikan sebagai titik acuan. Cara memastikannya sebagai berikut
1. Lihat grafik harga, cari titik tertinggi dan terendah sesuai periode waktu yang diinginkan
2. Untuk support, tetap di garis paling rendah, kemudian naikkan sekitar 10 poin, misalnya di harga 100, maka penempatannya di angka 110.
3. Untuk resistance nya di garis paling atas turunkan 10 juga, kalau 200 maka penentuannya di 190.
Kami akan memakai acuan ini untuk menjelaskan langkah-langkah menerapkan strategi Bounce Back, seperti di bawah ini
1. Gunakan Berbagai Analisa Teknikal
Langkah pertama adalah menggunakan analisa teknikal yang Anda mampu kuasai, kemudian lihat pada grafik tersebut. Saat angka tersebut dari menurun ternyata mampu naik dan mendekati level support atau resistance.
Kemudian, mengalami kondisi jenuh beli atau jual yang pergerakannya sangat signifikan. Dari sinilah tren pembalikan akan terjadi, maka dari itu kalau sudah seperti ini harus siap-siap.
Untuk kami, hampir seluruh analisa teknikal bisa digunakan. Hanya saja, lebih baik memakai 1 atau 2 saja, itu sudah cukup, jangan terlalu banyak agar tidak bingung dan membuang banyak waktu.
2. Konfirmasi Sinyal
Menjalankan strategi bounce back berikutnya adalah melakukan konfirmasi sinyal. Untuk itu Anda dapat memanfaatkan bullish atau bearish engulfing. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi false signal.
Ketika harganya ternyata sudah menyentuh 120, dengan teknik konfirmasi ini setiap trader akan tahu, apakah pergerakannya terus menanjak atau akan menurun. Sebagai upaya menghindari risiko dan sesuai rencana.
Pada konfirmasi sinyal inilah biasanya para trader sedikit ragu, bahkan terjadi bias. Saran kami tetap percaya pada rencana, tetapi juga harus realistis dengan melihat analisis fundamentalnya.
3. Penentuan Titik Masuk
Langkah terakhir dalam menjalankan strategi bounce back adalah menentukan kapan harus masuk ke perdagangan. Saat konfirmasinya sudah menunjukkan sinyal kuat, maka Anda harus membuat level support dan resistance baru.
Harga terakhir ada di 120, maka kami sarankan untuk masuk ketika menyentuh 127, kemudian memasang stop loss di 120. Selanjutnya level resistance tidak perlu berubah, disana akan menjadi titik keluarnya.
Bila grafiknya ternyata terus menanjak, kami sarankan untuk mengulangi langkah tersebut. Jadi jangan langsung berspekulasi begitu saja dan terlalu yakin kalau angkanya akan terus menanjak tinggi,
Dengan langkah ini mungkin masih rugi, karena harganya terlalu turun jauh. Tetapi, rencana ini akan memberikan keuntungan sedikit hingga pada akhirnya modal Anda bisa kembali lagi seperti semula.
Strategi Bounce Back ini sebenarnya mudah, hanya saja Anda harus disiplin dalam menjalankan rencananya, jangan sampai terlalu over atau takut, pastikan analisa teknikal dan fundamental berjalan baik.