Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Entry yang Akurat di Market Sideways

Strategi Entry yang Akurat di Market Sideways

by Rizka

Strategi Entry yang Akurat di Market Sideways

Dalam dunia trading, kondisi pasar tidak selalu bergerak dalam tren yang jelas naik (bullish) atau turun (bearish). Ada kalanya harga bergerak dalam kisaran tertentu tanpa arah yang pasti — inilah yang disebut dengan market sideways atau range-bound market. Meski tampak membosankan dan membuat bingung sebagian trader, market sideways sebenarnya bisa menjadi ladang profit jika Anda memiliki strategi entry yang tepat dan disiplin dalam eksekusinya.

Memahami Market Sideways

Market sideways terjadi ketika kekuatan permintaan dan penawaran relatif seimbang. Tidak ada dominasi dari buyer maupun seller, sehingga harga cenderung bergerak datar dalam kisaran tertentu. Biasanya, kondisi ini terjadi setelah tren yang kuat dan pasar mulai kehilangan momentumnya, atau bisa juga muncul sebelum pergerakan besar terjadi sebagai bentuk konsolidasi.

Ciri-ciri market sideways:

  • Harga bergerak dalam batas atas (resistance) dan batas bawah (support) yang cukup jelas.

  • Tidak ada higher high atau lower low yang konsisten.

  • Indikator tren seperti Moving Average (MA) seringkali mendatar.

  • Volume perdagangan cenderung menurun.

Dalam situasi seperti ini, menggunakan strategi tren akan membuat Anda sering terkena fake breakout. Sebaliknya, strategi yang lebih cocok adalah yang fokus pada range trading, yaitu membeli di area support dan menjual di area resistance.

Strategi Entry di Market Sideways

Berikut adalah beberapa strategi entry yang terbukti efektif dalam kondisi pasar yang sideways:

1. Identifikasi Range yang Valid

Langkah pertama adalah mengenali dengan jelas batas atas dan batas bawah pergerakan harga. Gunakan alat bantu seperti horizontal line untuk menandai level support dan resistance yang sering diuji oleh harga. Semakin sering harga memantul dari area tersebut, semakin valid area itu sebagai titik entry potensial.

Anda bisa menggunakan timeframe H1 ke atas untuk memastikan kejelasan range. Semakin sempit range-nya, semakin cepat peluang entry bisa muncul, namun perlu juga memperhatikan spread dan potensi volatilitas agar tidak terjebak.

2. Gunakan Price Action

Price action adalah senjata ampuh untuk menghadapi market sideways. Pola candlestick seperti pin bar, engulfing, atau inside bar yang muncul di dekat area support atau resistance bisa menjadi sinyal entry yang sangat akurat.

Contoh skenario:

  • Harga menyentuh area support, membentuk bullish pin bar → Entry buy dengan SL di bawah shadow.

  • Harga mendekati resistance, muncul bearish engulfing → Entry sell dengan SL di atas candle sebelumnya.

Menggunakan price action membantu Anda menghindari sinyal palsu dan memberi konfirmasi visual akan potensi pembalikan harga.

3. Oscillator sebagai Konfirmasi

Indikator oscillator seperti RSI (Relative Strength Index) atau Stochastic sangat bermanfaat dalam market sideways. Ketika RSI berada di bawah 30 dan harga mendekati support, ini adalah sinyal potensial untuk entry buy. Sebaliknya, ketika RSI mendekati 70 dan harga berada di resistance, maka peluang sell bisa dipertimbangkan.

Namun perlu diingat, indikator hanya sebagai konfirmasi tambahan. Jangan jadikan indikator sebagai alat utama untuk entry, melainkan kombinasikan dengan price action dan level teknikal yang sudah Anda tandai sebelumnya.

4. Entry Saat Rejeksi, Bukan Breakout

Salah satu kesalahan umum trader adalah mencoba menangkap breakout di market sideways. Padahal, banyak breakout yang gagal (false breakout) karena memang struktur pasar belum siap untuk bergerak ke arah baru.

Entry yang lebih ideal adalah saat terjadi rejeksi harga di area support atau resistance. Tunggu hingga harga mencoba menembus level tertentu namun gagal dan berbalik arah. Ini menunjukkan bahwa level tersebut masih valid dan pelaku pasar masih mempertahankan range tersebut.

5. Atur Risiko dan Money Management

Dalam kondisi sideways, market bisa bolak-balik cukup sering. Oleh karena itu, Anda harus menetapkan stop loss dan take profit yang realistis dan berdasarkan struktur pasar. Biasanya, rasio risk/reward 1:1 atau 1:1.5 lebih cocok untuk market seperti ini.

Hindari overtrading. Cukup satu atau dua entry yang valid dalam satu siklus pergerakan sideways sudah cukup. Pastikan Anda mengelola ukuran lot dengan baik dan tidak terpancing emosi jika harga bergerak ke arah yang tidak sesuai ekspektasi.

6. Hindari Trading Saat News Besar

Salah satu pemicu harga keluar dari kondisi sideways adalah berita berdampak besar seperti NFP, suku bunga, atau data inflasi. Saat berita seperti ini rilis, sering terjadi lonjakan volatilitas yang tidak terprediksi. Dalam kondisi seperti ini, struktur range bisa rusak dan strategi sideways bisa gagal total.

Solusinya, hindari entry satu jam sebelum dan sesudah rilis berita besar. Tunggu sampai kondisi pasar kembali stabil untuk mencari peluang entry berikutnya.

Kesimpulan

Market sideways bukan berarti tidak bisa menghasilkan profit. Dengan memahami struktur range, mengandalkan price action, dan menggunakan oscillator sebagai alat bantu, Anda bisa mendapatkan peluang entry yang akurat dan konsisten. Kunci utamanya adalah kesabaran dan disiplin. Jangan memaksakan entry jika kondisi belum valid, dan selalu patuhi rencana trading Anda.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana menerapkan strategi ini dengan akurat, serta belajar langsung dari mentor berpengalaman, Anda bisa bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax. Di sini, Anda akan dibimbing langsung mulai dari dasar hingga strategi lanjutan, termasuk bagaimana membaca struktur pasar, memahami psikologi trading, dan mengatur money management yang tepat.

Kunjungi sekarang juga www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda dalam program edukasi gratis dari broker lokal terbaik. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan trading Anda agar lebih siap menghadapi berbagai kondisi pasar, termasuk saat market sideways!