Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Menggunakan Pivot Point dalam Trading Harian

Strategi Menggunakan Pivot Point dalam Trading Harian

by Lia Nurullita

Strategi Menggunakan Pivot Point dalam Trading Harian

Dalam dunia trading harian, memahami dan menerapkan indikator teknikal dengan tepat adalah kunci keberhasilan. Salah satu alat yang populer dan banyak digunakan oleh para trader adalah pivot point. Pivot point membantu mengidentifikasi level support dan resistance yang potensial, memberikan panduan penting untuk mengambil keputusan entry dan exit dalam trading harian. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara kerja pivot point, bagaimana menghitungnya, serta strategi efektif untuk menerapkannya dalam trading harian.

Apa Itu Pivot Point?

Pivot point adalah indikator teknikal yang digunakan untuk menentukan tren keseluruhan pasar dalam berbagai kerangka waktu. Indikator ini berasal dari perhitungan rata-rata harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari periode sebelumnya (biasanya harian). Pivot point terdiri dari satu titik pusat (pivot) dan beberapa level support dan resistance di atas dan di bawahnya.

Pivot point berfungsi sebagai acuan penting bagi trader, karena ketika harga berada di atas pivot point, tren cenderung bullish, sedangkan jika harga berada di bawahnya, tren cenderung bearish. Dengan menggunakan pivot point, trader dapat mengidentifikasi potensi titik pembalikan harga dan merencanakan strategi trading yang lebih akurat.

Cara Menghitung Pivot Point

Untuk menghitung pivot point, Anda memerlukan data dari harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) dari periode sebelumnya. Berikut adalah rumus dasar pivot point:

Pivot Point (PP)=High+Low+Close3\text{Pivot Point (PP)} = \frac{\text{High} + \text{Low} + \text{Close}}{3}

Setelah mendapatkan pivot point, Anda dapat menghitung level support dan resistance sebagai berikut:

  • Resistance 1 (R1): PP+(PPLow)\text{PP} + ( \text{PP} - \text{Low} )
  • Resistance 2 (R2): PP+(HighLow)\text{PP} + ( \text{High} - \text{Low} )
  • Support 1 (S1): PP(HighPP)\text{PP} - ( \text{High} - \text{PP} )
  • Support 2 (S2): PP(HighLow)\text{PP} - ( \text{High} - \text{Low} )

Trader dapat menambahkan level tambahan seperti R3 dan S3 untuk analisis yang lebih mendalam, terutama dalam kondisi pasar yang sangat volatil.

Strategi Menggunakan Pivot Point dalam Trading Harian

  1. Menggunakan Pivot Point sebagai Acuan Entry dan Exit Salah satu strategi paling umum adalah menggunakan pivot point sebagai acuan untuk menentukan titik entry dan exit. Jika harga bergerak mendekati level support atau resistance, trader dapat mempertimbangkan untuk melakukan pembelian atau penjualan, tergantung pada sinyal teknikal tambahan. Misalnya, jika harga mendekati support 1 (S1) dan muncul sinyal bullish seperti pola candlestick reversal, ini bisa menjadi peluang untuk membuka posisi buy.

  2. Breakout Pivot Point Strategi breakout melibatkan pemantauan pergerakan harga yang menembus level pivot point atau resistance dan support utama. Jika harga menembus pivot point dari bawah ke atas dengan volume yang tinggi, ini menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut. Sebaliknya, jika harga menembus support 1, trader dapat mengambil posisi short, dengan target di level support berikutnya.

  3. Menggunakan Pivot Point dengan Indikator Lain Untuk meningkatkan akurasi, pivot point sebaiknya digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya, seperti moving average, RSI, atau MACD. Misalnya, jika harga berada di atas pivot point dan indikator RSI menunjukkan kondisi overbought, ini bisa menjadi sinyal untuk bersiap keluar dari posisi buy. Kombinasi beberapa indikator membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.

  4. Pivot Point dalam Time Frame yang Berbeda Walaupun pivot point harian sangat populer, trader juga dapat menghitung pivot point mingguan atau bulanan untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang tren pasar. Menggunakan berbagai time frame pivot point membantu trader mengidentifikasi level penting yang mungkin tidak terlihat pada pivot point harian saja.

  5. Strategi Scalping dengan Pivot Point Untuk trader yang menggunakan strategi scalping, pivot point memberikan referensi yang sangat berguna dalam menentukan target profit jangka pendek. Trader scalper biasanya fokus pada pergerakan antara level support dan resistance pertama (S1 dan R1), mengambil keuntungan dari fluktuasi kecil dalam pasar.

Kelebihan Menggunakan Pivot Point

  • Sederhana dan Mudah Digunakan: Perhitungan pivot point tidak memerlukan perangkat lunak khusus dan dapat dihitung secara manual.
  • Relevan untuk Semua Instrumen: Pivot point dapat diterapkan pada berbagai instrumen, termasuk forex, saham, dan komoditas.
  • Mengidentifikasi Peluang Entry yang Jelas: Pivot point memberikan level yang jelas untuk entry, exit, dan stop loss.

Tantangan dan Batasan Pivot Point

Walaupun pivot point adalah alat yang berguna, ada beberapa tantangan dalam penggunaannya. Perubahan volatilitas pasar yang tiba-tiba dapat membuat level pivot point menjadi kurang akurat. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk menggabungkan analisis pivot point dengan pemahaman mendalam tentang kondisi pasar dan data fundamental yang relevan.


Dalam dunia trading yang penuh tantangan, pemahaman tentang indikator teknikal seperti pivot point dapat memberikan keunggulan signifikan. Untuk menjadi trader yang sukses, penting untuk terus belajar dan mengasah keterampilan Anda. Jika Anda ingin mendalami strategi trading dan meningkatkan kemampuan analisis, Didimax menawarkan program edukasi trading yang komprehensif. Dengan bimbingan dari para ahli, Anda dapat memahami lebih dalam tentang teknik pivot point dan indikator lainnya.

Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam komunitas trading Didimax dan pelajari berbagai strategi untuk mencapai hasil maksimal dalam trading forex. Kunjungi www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan trading!