Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Scalping Menggunakan Order Block di Time Frame Rendah

Strategi Scalping Menggunakan Order Block di Time Frame Rendah

by Rizka

Strategi Scalping Menggunakan Order Block di Time Frame Rendah

Dalam dunia trading forex yang serba cepat, scalping menjadi salah satu strategi yang banyak diminati oleh trader, khususnya mereka yang ingin mendapatkan profit dalam waktu singkat. Scalping sendiri adalah metode trading dengan membuka dan menutup posisi dalam hitungan menit, bahkan detik, dengan target profit yang kecil namun dilakukan secara berulang-ulang. Salah satu teknik yang kini mulai banyak digunakan dalam scalping adalah order block. Meski awalnya konsep order block lebih populer di time frame tinggi dan dalam pendekatan smart money concept (SMC), kini banyak trader mulai mengadaptasinya di time frame rendah untuk keperluan scalping. Lantas, bagaimana cara mengimplementasikan strategi scalping menggunakan order block di time frame rendah secara efektif?

Mengenal Order Block: Pondasi Strategi Scalping Modern

Order block adalah area pada chart di mana institusi besar atau smart money melakukan akumulasi atau distribusi aset dalam jumlah besar. Secara teknikal, order block bisa dikenali sebagai candle terakhir sebelum terjadi pergerakan harga besar—baik naik maupun turun. Candle inilah yang sering menjadi referensi zona entry bagi para trader yang memahami konsep ini. Dalam konteks scalping, order block bisa menjadi alat bantu yang sangat powerful untuk menentukan titik entry dan exit yang presisi di time frame rendah seperti M1, M5, atau M15.

Dalam praktiknya, trader scalping tidak hanya sekadar membuka posisi berdasarkan pergerakan cepat, tapi juga membutuhkan konfirmasi area supply dan demand yang kuat. Di sinilah order block memainkan peran penting. Ketika harga kembali ke area order block di time frame rendah, peluang untuk memanfaatkan rejection atau breakout sangat tinggi, apalagi jika dikombinasikan dengan analisis price action.

Kenapa Order Block Efektif di Time Frame Rendah?

Meskipun order block umumnya digunakan di time frame tinggi seperti H1 hingga D1 untuk swing trading atau posisi jangka menengah-panjang, penggunaan di time frame rendah juga tidak kalah efektif. Hal ini karena:

  1. Volume Market Institusional Terlihat Lebih Jelas: Pada time frame rendah, aktivitas distribusi dan akumulasi bisa terlihat lebih detail, memberikan sinyal yang cepat bagi scalper.

  2. Entry Lebih Presisi: Karena time frame rendah menampilkan pergerakan harga secara mikro, trader bisa menentukan entry dan exit point dengan risiko yang sangat kecil.

  3. Responsif terhadap News: Order block di time frame rendah biasanya cepat bereaksi terhadap berita fundamental, memungkinkan scalper memanfaatkan volatilitas harga.

Langkah-Langkah Menggunakan Strategi Ini

Berikut adalah panduan praktis menggunakan strategi scalping berbasis order block di time frame rendah:

1. Identifikasi Struktur Pasar

Sebelum berburu order block, pahami dulu struktur pasar saat ini. Apakah harga sedang dalam tren naik, turun, atau sideways? Gunakan time frame H1 atau H4 untuk melihat tren besar, lalu turun ke M15, M5, atau M1 untuk menyesuaikan strategi scalping.

2. Temukan Order Block Valid

Gunakan M15 atau M5 untuk menemukan order block yang valid. Order block bullish biasanya terbentuk dari candle bearish terakhir sebelum breakout naik, sedangkan order block bearish terbentuk dari candle bullish terakhir sebelum breakout turun. Tandai area ini sebagai zona penting.

3. Tunggu Harga Retest

Setelah order block ditentukan, tunggu hingga harga kembali menyentuh area tersebut. Inilah momen emas bagi scalper untuk mencari peluang entry dengan RR (Risk Reward) yang bagus. Gunakan price action seperti pin bar, engulfing, atau doji sebagai konfirmasi tambahan.

4. Entry dengan Lot yang Terukur

Karena scalping melibatkan frekuensi tinggi, penting untuk mengatur lot secara proporsional. Gunakan maksimal 1-2% dari total modal per transaksi agar tetap aman dari risiko kerugian beruntun.

5. Tentukan SL dan TP yang Realistis

Letakkan Stop Loss (SL) beberapa pip di luar area order block dan Target Profit (TP) sekitar 1:1 atau 1:2 dari risiko. Karena menggunakan time frame rendah, penting untuk menyesuaikan jarak SL dan TP agar tidak terlalu lebar.

6. Gunakan Support Tool Tambahan

Tools seperti RSI, Moving Average, atau Volume bisa digunakan untuk memperkuat sinyal dari order block. Contohnya, ketika RSI oversold di area bullish order block, sinyal entry menjadi lebih kuat.

Contoh Penerapan Strategi

Misalnya, kamu sedang memantau pair EUR/USD di time frame M15 dan menemukan bullish order block pada candle bearish terakhir sebelum harga naik tajam. Kamu menandai area tersebut dan menunggu harga retrace ke zona tersebut. Di time frame M1, terlihat pola candle doji di area order block dan RSI menunjukkan kondisi oversold. Kamu melakukan entry buy dengan SL 5 pips di bawah order block dan TP 10 pips. Hasilnya, harga memantul dan target tercapai dalam waktu 3 menit.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Ini

Kelebihan:

  • Entry lebih presisi dan cepat

  • Risiko kecil dengan RR menguntungkan

  • Cocok untuk trader dengan waktu terbatas

Kekurangan:

  • Membutuhkan fokus dan kecepatan tinggi

  • Tidak cocok untuk pasar yang terlalu volatil

  • Butuh pengalaman membaca order block dengan benar

Tips Sukses Menggunakan Strategi Ini

  1. Latihan di Akun Demo: Sebelum terjun ke akun real, gunakan akun demo untuk memahami pola-pola order block dan reaksi harga.

  2. Gunakan Alarm di TradingView atau MT4: Agar tidak melewatkan retest order block, manfaatkan fitur alarm untuk memberi notifikasi saat harga mendekati area penting.

  3. Pahami Waktu Aktif Market: Scalping dengan order block paling efektif saat market London dan New York overlap, karena likuiditas tinggi dan pergerakan harga lebih jelas.

  4. Jangan Emosional: Karena scalping melibatkan keputusan cepat, penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi saat harga tidak sesuai prediksi.


Trading itu bukan sekadar profit atau rugi, tapi tentang bagaimana kamu bisa membaca pasar dengan cerdas. Jika kamu ingin lebih dalam memahami cara membaca order block, mengatur manajemen risiko, hingga praktek langsung dengan mentor profesional, kamu bisa bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax. Di sana, kamu akan dibimbing langsung oleh para praktisi dan analis berpengalaman yang siap membantumu mencapai level trading yang lebih matang dan konsisten.

Jangan tunggu sampai margin call datang baru belajar. Yuk, kembangkan skill tradingmu dengan metode yang lebih strategis dan terbukti digunakan oleh banyak trader profesional. Kunjungi sekarang juga www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading kamu dengan pondasi yang lebih kuat dan terarah!