Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Trading dengan Konsep Internal dan External Range Liquidity

Strategi Trading dengan Konsep Internal dan External Range Liquidity

by Iqbal

Strategi Trading dengan Konsep Internal dan External Range Liquidity

Dalam dunia trading forex, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para trader adalah memahami pergerakan harga yang seringkali tampak tidak menentu. Harga dapat bergerak naik dengan cepat, kemudian turun secara tiba-tiba, membuat banyak trader bingung dalam menentukan arah yang tepat. Untuk menghadapi tantangan ini, para trader profesional sering memanfaatkan konsep likuiditas. Salah satu pendekatan yang kini banyak dipelajari adalah Internal Range Liquidity (IRL) dan External Range Liquidity (ERL), yang menjadi bagian dari strategi berbasis pemahaman struktur pasar dan perilaku harga.

Konsep ini menekankan bahwa pergerakan harga tidak hanya bergantung pada supply dan demand semata, tetapi juga pada di mana likuiditas berada, terutama di area harga yang sering kali menjadi target pergerakan market maker atau institusi besar. Dengan memahami bagaimana internal dan external liquidity bekerja, seorang trader dapat mengidentifikasi area potensial terjadinya manipulasi harga sekaligus memanfaatkan peluang untuk entry dengan probabilitas tinggi.


Memahami Likuiditas dalam Forex

Sebelum lebih jauh membahas tentang internal dan external range liquidity, kita perlu memahami apa itu likuiditas dalam pasar forex. Likuiditas merujuk pada seberapa mudah suatu aset dapat dibeli atau dijual tanpa mengubah harga secara signifikan. Pasar forex dikenal sangat likuid karena melibatkan volume transaksi harian terbesar di dunia, mencapai triliunan dolar.

Namun, likuiditas dalam konteks analisis harga bukan hanya soal kemudahan transaksi, melainkan posisi order yang menumpuk di level harga tertentu. Misalnya, banyak trader retail cenderung menempatkan stop loss di bawah support atau di atas resistance. Order-order ini menciptakan kumpulan likuiditas yang nantinya bisa “diburu” oleh pemain besar untuk menggerakkan harga ke arah yang mereka inginkan.


Internal Range Liquidity (IRL)

Internal Range Liquidity adalah likuiditas yang terbentuk di dalam suatu range harga, biasanya berada di area konsolidasi atau sideways. Pada saat harga bergerak dalam range sempit, banyak trader menempatkan order buy di bagian bawah range dan sell di bagian atas. Order stop loss mereka biasanya tersembunyi di balik level-level ini.

Contohnya, ketika harga bergerak dalam kisaran 1.1000 – 1.1050, trader yang membeli di area support 1.1000 akan menempatkan stop loss di bawahnya, misalnya di 1.0990. Sebaliknya, trader yang menjual di resistance 1.1050 akan menaruh stop loss di atasnya, misalnya di 1.1060. Inilah yang disebut internal liquidity—order yang terkonsentrasi di sekitar batas atas dan bawah range.

Trader profesional sering memanfaatkan momen ini dengan mengantisipasi bahwa harga kemungkinan akan “menyapu” stop loss terlebih dahulu sebelum melanjutkan pergerakan utama. Dengan memahami internal liquidity, seorang trader dapat masuk posisi setelah terjadinya stop hunt di dalam range, sehingga memiliki konfirmasi lebih kuat terhadap arah selanjutnya.


External Range Liquidity (ERL)

Sementara itu, External Range Liquidity adalah likuiditas yang berada di luar batas range, baik di atas resistance utama maupun di bawah support signifikan. Likuiditas ini umumnya lebih kuat karena melibatkan level-level yang sering diperhatikan oleh banyak trader di seluruh dunia.

Sebagai contoh, jika harga sudah lama bergerak di range 1.1000 – 1.1050, maka external liquidity akan berada di luar area tersebut, misalnya di atas 1.1070 atau di bawah 1.0980. Ketika harga menembus level tersebut, akan ada kumpulan order besar—baik berupa stop loss maupun pending order—yang siap dieksekusi.

Trader profesional biasanya menunggu harga untuk menyentuh area external liquidity sebelum melakukan entry, karena area ini sering kali menjadi titik balik signifikan. Dengan kata lain, ERL sering dimanfaatkan untuk entry yang sejalan dengan arah trend besar setelah harga melakukan “fakeout” atau penjebakan terhadap trader retail.


Perbedaan Internal dan External Liquidity

Untuk mempermudah pemahaman, berikut adalah perbedaan mendasar antara keduanya:

  1. Internal Range Liquidity (IRL):

    • Berada di dalam range harga (antara support dan resistance minor).

    • Biasanya terbentuk dari order stop loss trader yang entry di level support/resistance jangka pendek.

    • Digunakan untuk entry konfirmasi setelah pergerakan harga menyapu order internal.

  2. External Range Liquidity (ERL):

    • Berada di luar range harga utama (di atas resistance atau di bawah support signifikan).

    • Melibatkan order yang jauh lebih besar dan penting secara struktur pasar.

    • Sering dimanfaatkan untuk entry searah trend besar setelah terjadinya penjebakan atau breakout palsu.

Dengan memahami perbedaan ini, trader dapat lebih bijak menentukan strategi entry: apakah masuk setelah pergerakan kecil di dalam range, atau menunggu momen besar ketika harga menyentuh area likuiditas eksternal.


Strategi Trading dengan Konsep IRL dan ERL

Setelah memahami teori dasarnya, langkah berikutnya adalah bagaimana mengaplikasikan konsep internal dan external range liquidity dalam praktik trading sehari-hari. Berikut beberapa pendekatan strategis yang bisa digunakan:

1. Identifikasi Struktur Pasar

Langkah pertama adalah memetakan struktur harga pada time frame yang lebih besar, misalnya H4 atau D1. Tentukan area support, resistance, dan range harga yang jelas. Dari sini, Anda bisa memisahkan area mana yang termasuk internal liquidity dan mana yang masuk external liquidity.

2. Tunggu Likuiditas Disapu

Jangan terburu-buru masuk pasar hanya karena harga mendekati level tertentu. Biarkan harga “menyapu” area likuiditas terlebih dahulu, artinya menyentuh stop loss trader retail. Setelah itu, amati apakah harga menunjukkan tanda-tanda penolakan atau pembalikan arah.

3. Gunakan Konfirmasi Price Action

Setelah terjadi penyapuan likuiditas, perhatikan pola candlestick atau struktur mikro, seperti engulfing, pin bar, atau market structure shift. Pola-pola ini bisa menjadi sinyal bahwa pergerakan harga yang sesungguhnya akan dimulai.

4. Entry dengan Risk Management Ketat

Gunakan stop loss yang logis, biasanya diletakkan di luar area likuiditas yang sudah disapu. Dengan begitu, Anda tidak terjebak jika harga ternyata melanjutkan pergerakan lebih jauh. Target take profit bisa diarahkan pada level support/resistance berikutnya atau sesuai dengan rasio risk-reward minimal 1:2.

5. Gunakan Time Frame Lebih Tinggi untuk Konfirmasi

Agar tidak terjebak noise, selalu cek time frame yang lebih besar. Konsep IRL biasanya lebih efektif di time frame kecil (M15, M30, H1), sedangkan ERL sering lebih relevan di time frame besar (H4, D1).


Kelebihan dan Kekurangan Strategi IRL dan ERL

Kelebihan:

  • Memberikan pemahaman mendalam tentang “mengapa” harga bergerak ke level tertentu.

  • Membantu trader menghindari entry di area yang rawan stop hunt.

  • Bisa dipakai di berbagai time frame dan pair forex.

  • Memanfaatkan perilaku pasar yang cenderung berulang, sehingga meningkatkan probabilitas profit.

Kekurangan:

  • Membutuhkan kesabaran ekstra karena entry hanya dilakukan di area tertentu.

  • Butuh pemahaman struktur pasar yang baik; jika salah mengidentifikasi, bisa berakibat loss.

  • Terkadang harga tidak selalu kembali setelah menyapu likuiditas, melainkan terus melanjutkan tren.


Kesimpulan

Strategi trading dengan konsep Internal Range Liquidity (IRL) dan External Range Liquidity (ERL) adalah pendekatan cerdas untuk memahami pergerakan pasar forex yang tampak acak namun sebenarnya memiliki pola berbasis likuiditas. Dengan mengidentifikasi area internal dan external liquidity, trader dapat mengantisipasi di mana harga kemungkinan besar akan bergerak, serta memanfaatkan momen stop hunt untuk entry dengan probabilitas tinggi.

Namun, strategi ini tetap membutuhkan disiplin, kesabaran, dan risk management yang baik. Seorang trader yang mampu menggabungkan pemahaman struktur pasar, likuiditas, serta konfirmasi price action akan lebih siap menghadapi dinamika pasar forex yang kompleks.


Trading forex tidak bisa dipelajari hanya dengan teori, tetapi harus dipraktikkan dengan bimbingan yang tepat. Jika Anda ingin memperdalam pemahaman tentang konsep likuiditas, strategi price action, serta teknik analisis pasar lain yang digunakan para trader profesional, saatnya bergabung dengan program edukasi trading yang terpercaya.

Didimax hadir sebagai broker sekaligus pusat edukasi trading forex terbaik di Indonesia. Melalui www.didimax.co.id, Anda bisa mengikuti pelatihan intensif, webinar, hingga bimbingan one-on-one bersama mentor berpengalaman. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja—bangun skill trading Anda mulai hari ini untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan.