Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Trading Menggunakan Divergence pada Bitcoin dan Forex

Strategi Trading Menggunakan Divergence pada Bitcoin dan Forex

by Iqbal

Dalam dunia trading, baik itu di pasar kripto seperti Bitcoin maupun pasar valuta asing (Forex), para trader senantiasa mencari cara untuk meningkatkan akurasi analisis dan probabilitas profit. Salah satu pendekatan teknikal yang cukup populer namun sering diabaikan oleh trader pemula adalah strategi divergence. Divergence menawarkan sinyal potensial akan perubahan arah harga atau momentum pasar, menjadikannya alat penting dalam pengambilan keputusan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam apa itu divergence, jenis-jenisnya, bagaimana cara menggunakannya secara efektif dalam trading Bitcoin dan Forex, serta tips praktis agar strategi ini memberikan hasil optimal.

Apa Itu Divergence?

Divergence dalam konteks analisis teknikal adalah kondisi ketika arah pergerakan harga tidak selaras dengan arah indikator momentum, seperti Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), atau Stochastic Oscillator. Sinyal ini sering kali menjadi indikasi awal adanya perubahan tren atau koreksi harga yang akan datang.

Misalnya, ketika harga membentuk puncak yang lebih tinggi (higher high), namun indikator RSI membentuk puncak yang lebih rendah (lower high), maka terjadi yang disebut sebagai bearish divergence. Ini bisa menjadi tanda bahwa kekuatan bullish mulai melemah, dan ada potensi pembalikan arah ke bawah.

Sebaliknya, bullish divergence terjadi ketika harga membentuk titik rendah yang lebih rendah (lower low), tetapi indikator momentum membentuk titik rendah yang lebih tinggi (higher low), menandakan potensi pembalikan ke arah atas.

Jenis-Jenis Divergence

Secara umum, divergence dibagi menjadi dua jenis utama: regular divergence dan hidden divergence.

1. Regular Divergence

  • Bullish Regular Divergence: Harga membentuk lower low, indikator membentuk higher low. Biasanya terjadi di akhir tren turun dan mengindikasikan pembalikan ke atas.

  • Bearish Regular Divergence: Harga membentuk higher high, indikator membentuk lower high. Sering terjadi di akhir tren naik dan menjadi sinyal potensi pembalikan ke bawah.

2. Hidden Divergence

  • Bullish Hidden Divergence: Harga membentuk higher low, sementara indikator membentuk lower low. Ini merupakan sinyal kelanjutan tren naik.

  • Bearish Hidden Divergence: Harga membentuk lower high, tetapi indikator membentuk higher high. Mengindikasikan kelanjutan tren turun.

Hidden divergence cenderung lebih akurat dalam pasar yang sedang tren, karena ia memperkuat arah pergerakan yang sudah ada.

Kenapa Divergence Efektif di Pasar Bitcoin dan Forex?

Bitcoin dan pasar Forex memiliki karakteristik volatilitas yang tinggi dan sering kali memperlihatkan pergerakan harga yang tidak rasional dalam jangka pendek. Dalam situasi seperti ini, menggunakan divergence dapat membantu trader untuk mengenali momen ketika pasar sudah mulai kehilangan momentum—baik dalam tren naik maupun turun.

Pasar Bitcoin, khususnya, sangat rentan terhadap spekulasi dan pergerakan besar yang dipicu oleh berita atau sentimen. Divergence menjadi alat penting untuk menangkap sinyal pembalikan sebelum harga benar-benar berbalik.

Sementara itu, pasar Forex yang beroperasi 24 jam dan sangat likuid sering memperlihatkan pergerakan tren yang kuat. Hidden divergence sangat berguna dalam konteks ini untuk mengidentifikasi kelanjutan tren dan menghindari keluar terlalu dini dari posisi yang menguntungkan.

Cara Menggunakan Divergence dalam Trading

Berikut langkah-langkah praktis yang dapat Anda ikuti untuk menerapkan strategi divergence:

1. Pilih Indikator Momentum

Indikator yang umum digunakan adalah RSI, MACD, dan Stochastic Oscillator. RSI cukup populer karena mudah dipahami dan cepat memberikan sinyal divergence.

2. Tentukan Time Frame

Strategi divergence dapat digunakan di berbagai time frame, tetapi untuk sinyal yang lebih andal, gunakan pada time frame H1 ke atas (H4, Daily). Di pasar kripto seperti Bitcoin, time frame H1 dan H4 cukup populer di kalangan swing trader.

3. Identifikasi Tren Harga

Tentukan apakah pasar sedang dalam tren naik, turun, atau sideways. Ini penting untuk menentukan jenis divergence yang dicari (regular untuk pembalikan, hidden untuk kelanjutan tren).

4. Amati Pola Harga dan Indikator

Cari perbedaan arah antara harga dan indikator. Jika harga membentuk higher high tetapi indikator tidak mendukung, mungkin terjadi bearish divergence. Sebaliknya, jika harga membentuk lower low tetapi indikator naik, itu bisa menjadi bullish divergence.

5. Konfirmasi dengan Price Action

Gunakan candlestick pattern atau level support/resistance sebagai konfirmasi tambahan. Misalnya, kemunculan pola candlestick reversal di area support/resistance yang juga menunjukkan divergence memperkuat sinyal.

6. Kelola Risiko dengan Ketat

Divergence bukan jaminan 100% harga akan berbalik. Selalu gunakan stop-loss, dan perhitungkan risk-to-reward ratio yang sehat, minimal 1:2.

Studi Kasus: Divergence pada Bitcoin

Sebagai contoh, mari kita lihat situasi yang terjadi pada Bitcoin di awal tahun 2024. Saat itu, harga Bitcoin naik dari $28.000 ke $38.000. Namun, pada puncak $38.000, indikator RSI mulai menunjukkan lower high, sementara harga terus membentuk higher high. Ini adalah sinyal bearish divergence.

Trader yang menangkap sinyal ini dan melakukan short position setelah konfirmasi dari candlestick bearish engulfing, misalnya, bisa meraih profit dari koreksi harga yang membawa Bitcoin turun kembali ke $33.000.

Situasi seperti ini tidak jarang terjadi di pasar kripto, dan divergence menjadi alat yang efektif untuk menghindari euforia pasar yang sering menyesatkan.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Divergence

Meski divergence adalah alat yang powerful, ada beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Terlalu Cepat Masuk Posisi: Trader sering tergesa-gesa mengambil posisi saat melihat divergence, padahal sinyal belum terkonfirmasi.

  • Mengabaikan Tren Utama: Divergence melawan arah tren utama berisiko tinggi. Pastikan divergence yang terjadi relevan dalam konteks tren.

  • Tidak Menggunakan Konfirmasi Tambahan: Mengandalkan divergence saja tanpa alat bantu lain seperti candlestick pattern atau support/resistance meningkatkan risiko sinyal palsu.

Mengoptimalkan Divergence dengan Strategi Tambahan

Untuk meningkatkan efektivitas divergence, Anda bisa menggabungkannya dengan strategi lain seperti:

  • Breakout Trading: Divergence yang terjadi sebelum breakout dari level resistance atau support kunci dapat memberikan sinyal yang sangat kuat.

  • Fibonacci Retracement: Divergence yang muncul pada level-level retracement penting (38.2%, 50%, 61.8%) memberikan sinyal yang lebih valid.

  • Volume Analysis: Perhatikan volume saat divergence terjadi. Divergence yang disertai volume melemah bisa memperkuat sinyal reversal.


Menguasai strategi divergence dalam trading Bitcoin dan Forex adalah langkah bijak bagi trader yang ingin membaca pasar secara lebih mendalam. Dengan memahami sinyal yang ditawarkan oleh indikator momentum dan perbedaannya dengan pergerakan harga, Anda bisa mengambil posisi dengan lebih percaya diri dan rasional. Namun, seperti semua strategi, divergence memerlukan latihan, kesabaran, dan manajemen risiko yang baik.

Jika Anda serius ingin meningkatkan kemampuan trading dan memahami lebih dalam strategi seperti divergence, maka saatnya Anda bergabung dalam program edukasi trading dari Didimax. Di sana, Anda akan mendapatkan pembelajaran langsung dari mentor berpengalaman, analisis pasar harian, hingga pembekalan strategi teknikal dan fundamental secara komprehensif.

Jangan biarkan pasar mendikte Anda—ambil kendali atas keputusan trading Anda dengan bekal pengetahuan yang tepat. Segera daftarkan diri Anda di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan menjadi trader profesional yang mampu membaca peluang dengan presisi!