Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi Trading USD Berdasarkan Berita Terkini

Strategi Trading USD Berdasarkan Berita Terkini

by Lia Nurullita

Strategi Trading USD Berdasarkan Berita Terkini

Dalam dunia trading forex, pergerakan mata uang sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi dan geopolitik. Salah satu mata uang paling aktif dan berpengaruh di pasar global adalah dolar Amerika Serikat (USD). USD bukan hanya mata uang cadangan global, tetapi juga acuan bagi banyak komoditas seperti emas dan minyak. Oleh karena itu, memahami bagaimana berita terkini memengaruhi nilai USD sangat penting bagi trader yang ingin memaksimalkan peluang dan meminimalkan risiko.

Mengapa Berita Mempengaruhi USD?

Setiap kali data ekonomi utama AS dirilis—seperti Non-Farm Payrolls (NFP), tingkat inflasi (CPI), tingkat suku bunga Federal Reserve (The Fed), dan indeks manufaktur—pasar cenderung bereaksi dengan volatilitas tinggi. Reaksi ini terjadi karena para pelaku pasar mencoba mengantisipasi arah kebijakan moneter dan kesehatan ekonomi AS.

Contohnya, jika data inflasi menunjukkan kenaikan tajam, maka ada kemungkinan besar The Fed akan menaikkan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung memperkuat USD karena investor akan mencari imbal hasil yang lebih besar di aset berbasis dolar. Sebaliknya, data yang lebih lemah dari perkiraan dapat melemahkan USD karena pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter.

Tren Berita Ekonomi Terkini

Per Mei–Juni 2025, ada beberapa berita utama yang menjadi sorotan pasar dan memengaruhi pergerakan USD secara signifikan:

  1. Kebijakan The Fed yang Lebih Hati-Hati
    Setelah serangkaian kenaikan suku bunga pada tahun 2024 untuk meredam inflasi, The Fed kini menunjukkan sikap lebih hati-hati. Pernyataan terbaru dari Gubernur The Fed menyiratkan bahwa mereka tidak akan tergesa-gesa menaikkan suku bunga lebih lanjut kecuali ada tekanan inflasi yang signifikan.

  2. Data Ketenagakerjaan yang Fluktuatif
    Laporan NFP bulan Mei 2025 menunjukkan tambahan 165.000 pekerjaan, di bawah ekspektasi 200.000. Meskipun tingkat pengangguran masih stabil di 3,8%, pasar melihat ini sebagai sinyal pendinginan ekonomi. Hal ini memberi tekanan turun pada USD, terutama terhadap mata uang seperti euro dan yen.

  3. Ketegangan Dagang AS-Tiongkok Kembali Meningkat
    Berita tentang tarif tambahan yang dikenakan AS terhadap produk teknologi asal Tiongkok kembali membuat investor waspada. Ketegangan ini berpotensi mengganggu rantai pasok global dan memicu arus safe haven, yang bisa memengaruhi permintaan terhadap USD secara kompleks—terkadang memperkuatnya, tergantung persepsi risiko.

  4. Pemilihan Presiden AS yang Semakin Dekat
    Dengan pemilu AS yang dijadwalkan pada November 2025, ketidakpastian politik mulai memengaruhi pasar. Kandidat dari partai oposisi menyuarakan kebijakan fiskal yang lebih agresif, termasuk pemotongan pajak dan stimulus besar. Volatilitas USD diperkirakan meningkat menjelang debat dan hasil polling utama.

Strategi Trading USD Berdasarkan Berita

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan trading USD berdasarkan berita terkini:

1. Trading Menjelang dan Setelah Rilis Data Ekonomi

Saat data besar seperti NFP atau CPI akan dirilis, banyak trader memilih untuk tidak membuka posisi besar beberapa jam sebelum pengumuman. Namun, trader berpengalaman sering kali memanfaatkan “konsensus pasar” untuk membuka posisi spekulatif. Misalnya, jika konsensus memperkirakan inflasi naik, trader bisa mempertimbangkan entry buy USD/JPY menjelang rilis data.

Setelah data dirilis, ada dua pendekatan: reaksi jangka pendek dengan strategi scalping atau menunggu retracement untuk posisi swing trade.

2. Menggunakan Kalender Ekonomi

Gunakan kalender ekonomi untuk mengetahui jadwal rilis data penting. Fokus pada data berdampak tinggi seperti:

  • FOMC Statement dan suku bunga The Fed

  • CPI dan PPI (inflasi)

  • NFP (lapangan kerja)

  • ISM Manufacturing dan Services

  • GDP kuartalan

Setiap rilis ini bisa menjadi pemicu tren harian atau mingguan pada pasangan mata uang mayor yang melibatkan USD.

3. Menggabungkan Analisis Teknikal dan Fundamental

Jangan hanya mengandalkan berita atau grafik teknikal semata. Gabungkan keduanya untuk konfirmasi. Misalnya, jika data ekonomi positif dirilis dan harga USD/CHF juga breakout resistance kuat, itu bisa menjadi sinyal valid untuk entry buy.

Gunakan indikator teknikal seperti Moving Average, RSI, dan Bollinger Bands untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal setelah berita dirilis.

4. Strategi Risk Management Berdasarkan Volatilitas

Berita besar biasanya disertai volatilitas ekstrem. Trader harus menyesuaikan ukuran lot dan stop loss. Misalnya, saat trading saat FOMC, sebaiknya gunakan stop loss lebih lebar namun dengan ukuran lot yang lebih kecil agar tetap menjaga risiko maksimal 2–3% dari total modal.

Selain itu, gunakan pending order untuk menghindari eksekusi di harga yang kurang optimal saat lonjakan volatilitas.

5. Hindari Overtrading dan Emosi

Berita besar bisa memancing adrenalin. Banyak trader yang tergoda membuka posisi berturut-turut karena volatilitas tinggi. Hindari hal ini. Disiplin adalah kunci. Buat rencana sebelum berita dirilis dan patuhi strategi Anda.

Contoh Kasus Praktis

Pada 3 Juni 2025, rilis data CPI menunjukkan inflasi tahunan naik dari 3,4% ke 3,8%, di atas ekspektasi 3,6%. Reaksi pasar langsung terlihat: USD menguat tajam terhadap euro, GBP, dan franc Swiss.

Trader yang sudah memantau potensi ini dan memadukannya dengan pola breakout pada grafik EUR/USD bisa mendapatkan peluang sell yang optimal. Pasangan EUR/USD jatuh 80 pips dalam 2 jam setelah rilis, sebelum konsolidasi.

Strategi ideal di sini adalah:

  • Entry sell EUR/USD di 1.0890 (breakout)

  • Stop loss di 1.0930 (40 pips)

  • Take profit awal di 1.0810 (80 pips)

Dengan lot 0.10, trader berpotensi profit sekitar $80 hanya dari satu berita besar—tentu saja dengan manajemen risiko yang baik.

Penutup

Trading USD berdasarkan berita membutuhkan pemahaman mendalam terhadap ekonomi makro, kebijakan moneter, serta analisis teknikal. Trader tidak hanya dituntut untuk tahu kapan berita dirilis, tapi juga bagaimana menganalisis dampaknya dan mengantisipasi pergerakan pasar. Dengan strategi yang terstruktur dan disiplin, peluang profit bisa lebih maksimal—namun tetap ingat bahwa pasar tidak bisa diprediksi 100%, sehingga manajemen risiko tetap nomor satu.

Untuk Anda yang ingin memperdalam strategi trading USD berdasarkan berita dan mendapatkan bimbingan langsung dari para analis berpengalaman, kini saatnya bergabung dengan program edukasi trading gratis dari Didimax. Di sana, Anda tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung, termasuk cara membaca kalender ekonomi, menganalisis data, serta menyusun strategi sebelum dan sesudah berita besar dirilis.

Daftarkan diri Anda sekarang di www.didimax.co.id dan jadilah bagian dari komunitas trader profesional Indonesia. Tidak ada biaya pendaftaran, dan Anda akan mendapatkan akses ke kelas online, webinar, serta konsultasi trading personal yang siap membantu Anda berkembang menjadi trader yang konsisten dan profitabel.