Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Strategi “Wait and See” di Tengah Rilis Berita High Impact

Strategi “Wait and See” di Tengah Rilis Berita High Impact

by rizki

Strategi “Wait and See” di Tengah Rilis Berita High Impact

Dalam dunia trading, terutama forex, momen rilis berita ekonomi berdampak tinggi (high impact news) selalu menjadi sorotan utama para trader. Data seperti Non-Farm Payroll (NFP), keputusan suku bunga, inflasi (CPI), hingga pidato pejabat bank sentral sering kali memicu pergerakan harga ekstrem dalam waktu singkat. Bagi sebagian trader, kondisi ini dianggap sebagai peluang emas untuk meraih keuntungan besar dalam waktu cepat. Namun, bagi yang lebih berhati-hati dan berpengalaman, ada pendekatan lain yang lebih bijak: strategi “Wait and See.”

Strategi “Wait and See” bukan berarti pasif atau takut menghadapi pasar, melainkan bentuk disiplin dan kehati-hatian menghadapi volatilitas ekstrem yang bisa menghancurkan akun trading hanya dalam hitungan detik. Artikel ini akan mengupas secara mendalam apa itu strategi “Wait and See,” mengapa banyak trader profesional menerapkannya saat rilis berita besar, serta bagaimana cara memanfaatkannya secara efektif tanpa kehilangan peluang profit jangka panjang.


Apa Itu Strategi “Wait and See”?

Secara sederhana, strategi “Wait and See” adalah pendekatan di mana trader memilih tidak langsung masuk pasar menjelang atau sesaat setelah berita besar dirilis. Sebaliknya, mereka menunggu pasar menunjukkan arah yang lebih jelas terlebih dahulu. Dalam kondisi pasar yang sangat volatile, pergerakan harga sering kali liar dan tidak rasional. Candlestick bisa naik turun tajam dalam hitungan detik, menciptakan banyak false signal yang menjerumuskan trader.

Trader yang menerapkan strategi ini biasanya akan menunggu hingga:

  1. Volatilitas ekstrem mulai mereda.

  2. Arah tren pasca-berita mulai terbentuk.

  3. Level support atau resistance penting mulai terkonfirmasi kembali.

Dengan demikian, mereka bisa mengambil keputusan berdasarkan data nyata, bukan hanya spekulasi.


Mengapa Strategi “Wait and See” Efektif Saat High Impact News?

Rilis berita besar seperti NFP atau keputusan suku bunga sering kali menimbulkan pergerakan harga yang tidak terduga. Bahkan analis profesional pun kadang salah membaca arah pasar karena reaksi awal pasar tidak selalu mencerminkan interpretasi fundamental yang sebenarnya.

Berikut alasan mengapa strategi “Wait and See” lebih efektif dibanding langsung open posisi saat berita keluar:

  1. Menghindari Slippage dan Spread Melebar
    Saat berita berdampak tinggi dirilis, likuiditas pasar menurun tajam karena banyak pelaku pasar menutup posisi atau menghindari risiko. Akibatnya, spread melebar dan slippage meningkat, membuat order tidak tereksekusi pada harga yang diinginkan. Dengan menunggu beberapa menit, trader dapat menghindari eksekusi buruk ini.

  2. Menilai Reaksi Nyata Pasar
    Tidak jarang pasar bereaksi berlebihan di detik pertama rilis data. Namun beberapa menit kemudian, arah harga justru berbalik setelah pelaku pasar mencerna data secara lebih rasional. Trader “Wait and See” baru akan bertindak setelah melihat reaksi yang lebih stabil.

  3. Mengurangi Emosi dan Panik
    Volatilitas tinggi bisa memicu rasa takut dan serakah dalam waktu bersamaan. Trader yang tergesa-gesa cenderung membuat keputusan emosional. Pendekatan “Wait and See” membantu menjaga mental tetap tenang dan objektif.

  4. Memastikan Arah Tren Baru Terbentuk
    Setelah berita besar, sering kali terjadi perubahan arah tren. Menunggu konfirmasi teknikal (seperti breakout valid, pola candlestick, atau crossing moving average) akan meningkatkan probabilitas kemenangan dibanding hanya menebak arah awal.


Contoh Penerapan Strategi “Wait and See”

Mari ambil contoh rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS. Biasanya, harga akan melonjak tajam saat data dirilis — bisa naik atau turun drastis dalam hitungan detik. Trader yang menerapkan strategi “Wait and See” akan melakukan hal berikut:

  1. Menandai Level Penting Sebelum Berita Dirilis
    Misalnya, area resistance di 1.0900 dan support di 1.0830 pada pasangan EUR/USD. Level ini akan menjadi acuan jika terjadi breakout setelah berita.

  2. Tidak Open Posisi Saat Data Dirilis
    Trader hanya mengamati bagaimana harga bereaksi terhadap level-level tersebut selama 5–15 menit setelah berita keluar.

  3. Menunggu Konfirmasi Candlestick
    Jika setelah beberapa menit harga menembus resistance dengan volume tinggi dan candle ditutup di atasnya, ini menjadi indikasi tren naik yang valid. Sebaliknya, jika harga kembali masuk ke range semula, maka sinyal false breakout terkonfirmasi.

  4. Open Posisi dengan Manajemen Risiko Ketat
    Setelah arah pasar jelas, barulah trader membuka posisi dengan stop loss yang masuk akal (misalnya di bawah level breakout) dan target profit realistis.

Dengan cara ini, trader tidak hanya menghindari kekacauan di detik awal rilis berita, tetapi juga bisa memanfaatkan momentum dengan probabilitas keberhasilan yang jauh lebih tinggi.


Kapan Waktu yang Tepat untuk Masuk Pasar Setelah News?

Salah satu kunci utama dalam strategi ini adalah timing. Waktu tunggu ideal bisa berbeda tergantung pada jenis berita dan volatilitas pasar. Berikut panduannya:

  • Berita High Impact (seperti NFP, FOMC, CPI):
    Tunggu minimal 15–30 menit setelah rilis untuk melihat arah yang lebih stabil.

  • Berita Medium Impact (seperti data manufaktur, retail sales):
    Tunggu sekitar 5–15 menit.

  • Berita Low Impact:
    Biasanya tidak perlu menunggu lama, cukup pantau reaksi harga dalam beberapa menit pertama.

Selain itu, perhatikan timeframe yang digunakan. Trader intraday biasanya melihat konfirmasi pada timeframe 5–15 menit, sedangkan swing trader bisa menunggu candle H1 atau H4 selesai terbentuk sebelum mengambil keputusan.


Kombinasi Analisis Teknikal dan Fundamental dalam Strategi “Wait and See”

Strategi “Wait and See” menjadi lebih kuat jika dikombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental yang matang. Trader perlu memahami apa isi berita yang dirilis, bukan hanya angka datanya. Misalnya, jika CPI lebih tinggi dari ekspektasi, pasar mungkin bereaksi positif terhadap dolar AS. Namun, jika trader melihat level resistance kuat di grafik, ada kemungkinan harga tidak akan menembus area itu dengan mudah.

Oleh karena itu, langkah terbaik adalah:

  1. Lakukan analisis fundamental sebelum rilis berita untuk memahami potensi arah pergerakan.

  2. Gunakan analisis teknikal untuk menentukan level entry dan exit yang optimal setelah pasar mulai tenang.

  3. Terapkan money management agar risiko tetap terkendali walaupun arah pasar berbalik.


Kesalahan Umum Saat Mengabaikan Strategi “Wait and See”

Banyak trader pemula gagal karena tergoda untuk masuk pasar terlalu cepat. Mereka berpikir semakin cepat entry, semakin besar peluang profit. Padahal kenyataannya justru sebaliknya — volatilitas ekstrem membuat harga mudah “menjebak” trader. Berikut beberapa kesalahan umum:

  1. Entry Saat Harga Belum Stabil
    Akibatnya, stop loss cepat tersentuh karena pergerakan acak yang tidak terduga.

  2. Over-Leverage
    Menggunakan lot besar tanpa menunggu konfirmasi arah justru memperbesar risiko margin call.

  3. Tidak Mengatur Stop Loss dengan Benar
    Trader yang masuk tanpa rencana risk management sering kali tidak siap menghadapi lonjakan spread dan slippage.

  4. Terlalu Percaya Diri pada Prediksi
    Pasar tidak selalu bereaksi sesuai ekspektasi data. Misalnya, data bagus belum tentu membuat mata uang menguat jika pasar sudah “priced in.”


Keuntungan Jangka Panjang dari Strategi “Wait and See”

Trader profesional memahami bahwa dalam trading, disiplin lebih penting daripada frekuensi transaksi. Strategi “Wait and See” membantu menjaga akun tetap aman dari kondisi ekstrem, sekaligus mengasah kesabaran dan objektivitas. Dengan menerapkan strategi ini secara konsisten, trader akan mendapatkan:

  • Kualitas entry yang lebih baik.

  • Rasio risk/reward yang lebih sehat.

  • Pengendalian emosi yang lebih stabil.

  • Kemampuan membaca arah pasar dengan lebih tajam.

Pada akhirnya, strategi ini bukan hanya soal menunggu, melainkan soal menunggu dengan tujuan. Tujuan untuk menunggu momen terbaik ketika peluang benar-benar berpihak pada Anda.


Dalam dunia trading yang dinamis, menjadi reaktif bukan selalu pilihan terbaik. Strategi “Wait and See” membuktikan bahwa terkadang diam sejenak justru bisa menjadi langkah paling cerdas untuk menangkap peluang besar tanpa harus mempertaruhkan modal secara sembrono. Dengan kesabaran dan analisis yang matang, strategi ini bisa menjadi fondasi kuat menuju trading yang konsisten dan berkelanjutan.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam cara menerapkan strategi seperti “Wait and See” dengan bimbingan mentor berpengalaman, bergabunglah dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan belajar bukan hanya teori, tetapi juga praktik langsung menghadapi kondisi pasar nyata dengan strategi yang teruji.

Didimax menyediakan pembelajaran gratis, webinar interaktif, dan komunitas trader aktif yang siap mendukung perkembangan Anda. Jangan biarkan momen volatilitas tinggi menjadi sumber kerugian — ubah menjadi peluang profit dengan bekal edukasi yang tepat bersama Didimax.