Pasar forex (foreign exchange) adalah pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume transaksi harian yang mencapai lebih dari 6 triliun dolar AS. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari, lima hari dalam seminggu, dan melibatkan berbagai pelaku, mulai dari bank sentral, hedge fund, institusi keuangan besar, hingga trader individu. Salah satu aspek yang sangat penting dalam perdagangan forex adalah "spread", yang sering kali menjadi perhatian para trader. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang struktur pasar forex dan bagaimana spread ditentukan.
Apa Itu Spread dalam Forex?
Dalam trading forex, spread merujuk pada selisih antara harga beli (ask) dan harga jual (bid) dari suatu pasangan mata uang. Pada dasarnya, spread adalah biaya transaksi yang harus dibayar trader untuk melakukan perdagangan di pasar forex. Meskipun terdengar sederhana, spread memiliki pengaruh yang besar terhadap keuntungan dan kerugian dalam trading.
Sebagai contoh, jika pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan pada harga bid 1.1000 dan harga ask 1.1002, maka spread untuk pasangan tersebut adalah 2 pip. Pip adalah unit terkecil perubahan harga dalam forex, yang biasanya bernilai 0,0001 dalam pasangan mata uang mayor.
Spread merupakan biaya yang tidak langsung terlihat oleh trader, namun memengaruhi setiap transaksi. Trader yang membuka posisi pada harga ask harus menunggu harga bergerak cukup jauh agar bisa menutup posisi dengan keuntungan yang memadai setelah spread dipertimbangkan.
Struktur Pasar Forex
Untuk memahami bagaimana spread ditentukan, pertama-tama kita perlu melihat lebih dekat pada struktur pasar forex itu sendiri. Pasar forex bukanlah pasar yang terpusat, seperti pasar saham. Sebaliknya, ini adalah pasar desentralisasi yang melibatkan sejumlah besar pelaku yang bertransaksi secara langsung satu sama lain, baik itu melalui bank, broker, atau institusi lainnya.
Terdapat tiga jenis utama peserta dalam pasar forex:
-
Interbank Market: Pasar utama tempat bank-bank besar dan institusi keuangan melakukan transaksi dalam jumlah besar. Di pasar ini, transaksi dilakukan antarbank dengan volume besar, sehingga spread yang dikenakan biasanya sangat kecil. Bank-bank besar dapat melakukan transaksi dalam jumlah yang sangat besar, dan mereka juga dapat memanfaatkan market makers untuk memberikan likuiditas kepada pasar.
-
Market Makers dan ECN: Broker yang menyediakan likuiditas untuk trader individu sering kali berperan sebagai market maker atau menyediakan akses ke ECN (Electronic Communication Network). Market maker berperan sebagai penyedia harga dan sering kali mengambil sisi berlawanan dari transaksi trader. Mereka mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga beli dan harga jual (spread). Di sisi lain, ECN memberikan akses langsung ke pasar interbank dengan biaya yang lebih transparan dan spread yang lebih ketat, meskipun biaya transaksi tambahan mungkin dikenakan.
-
Retail Traders: Ini adalah trader individu yang bertransaksi melalui broker forex. Mereka adalah pelaku yang paling banyak dipengaruhi oleh spread, karena mereka tidak dapat mengakses pasar interbank secara langsung dan bergantung pada broker untuk menyediakan harga dan likuiditas.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spread
Spread dalam pasar forex tidak selalu tetap. Spread dapat berubah tergantung pada sejumlah faktor yang memengaruhi pasar. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan besarnya spread:
1. Likuiditas Pasar
Likuiditas pasar adalah tingkat kemudahan untuk membeli atau menjual suatu pasangan mata uang tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Pasangan mata uang yang lebih likuid, seperti EUR/USD, GBP/USD, atau USD/JPY, cenderung memiliki spread yang lebih sempit karena banyaknya transaksi yang terjadi di pasar. Sebaliknya, pasangan mata uang yang kurang likuid, seperti mata uang eksotis, biasanya memiliki spread yang lebih lebar.
Di pasar yang lebih likuid, seperti saat sesi pasar utama seperti sesi London dan New York, spread cenderung lebih sempit. Namun, pada saat sesi pasar sepi atau saat terjadi berita besar, spread dapat melebar, terutama pada pasangan mata uang dengan volume transaksi yang lebih rendah.
2. Volatilitas Pasar
Volatilitas adalah ukuran seberapa besar perubahan harga yang terjadi dalam suatu periode waktu. Ketika volatilitas meningkat, spread cenderung melebar. Hal ini terutama terjadi saat ada pengumuman ekonomi penting atau peristiwa global yang mempengaruhi sentimen pasar.
Sebagai contoh, saat data ekonomi AS dirilis atau ada pengumuman kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa, volatilitas pasar cenderung meningkat, yang dapat menyebabkan spread melebar karena ketidakpastian pasar. Broker sering kali memperlebar spread pada saat-saat volatilitas tinggi untuk melindungi diri mereka dari risiko kerugian yang besar.
3. Jenis Broker
Jenis broker yang Anda pilih juga mempengaruhi besarnya spread yang dikenakan. Ada dua jenis utama broker forex yang menawarkan model spread yang berbeda:
-
Broker dengan Spread Tetap: Broker jenis ini menawarkan spread yang tetap di berbagai kondisi pasar. Keuntungan dari broker ini adalah adanya kepastian tentang biaya transaksi, meskipun spread mereka biasanya lebih besar, terutama pada pasangan mata uang yang kurang likuid.
-
Broker dengan Spread Variabel: Spread pada broker ini dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar. Meskipun spreadnya lebih ketat pada kondisi pasar yang tenang, spread dapat melebar saat pasar menjadi lebih volatil. Broker jenis ini seringkali menawarkan spread yang lebih kompetitif di waktu-waktu normal, tetapi mereka juga bisa mengenakan biaya tambahan untuk transaksi yang lebih cepat.
4. Ukuran Posisi dan Volume Transaksi
Semakin besar volume transaksi, semakin kecil spread yang dikenakan, terutama bagi trader besar seperti institusi keuangan dan hedge funds. Trader ritel biasanya dikenakan spread lebih besar karena volume transaksi mereka relatif kecil dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan.
Namun, ada juga beberapa broker yang menawarkan spread lebih ketat untuk trader yang melakukan transaksi dalam jumlah besar, dengan tujuan untuk menarik klien institusional atau untuk menawarkan kondisi yang lebih menguntungkan bagi trader dengan akun besar.
Pengaruh Spread terhadap Keuntungan dan Kerugian
Spread memainkan peran besar dalam menentukan keuntungan atau kerugian seorang trader. Sebagai contoh, jika seorang trader membuka posisi di pasangan mata uang dengan spread yang besar, mereka harus menunggu harga bergerak cukup jauh dalam arah yang menguntungkan sebelum bisa menghasilkan keuntungan.
Karena spread adalah biaya yang harus dibayar pada setiap transaksi, penting bagi trader untuk memilih broker dengan spread yang sesuai dengan strategi trading mereka. Meskipun memilih broker dengan spread rendah adalah salah satu cara untuk mengurangi biaya, faktor lain seperti kualitas eksekusi dan layanan pelanggan juga harus dipertimbangkan.
Kesimpulan
Spread adalah biaya tersembunyi dalam trading forex yang memiliki dampak langsung terhadap profitabilitas seorang trader. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang struktur pasar forex dan faktor-faktor yang mempengaruhi spread sangat penting bagi setiap trader. Spread dipengaruhi oleh berbagai hal seperti likuiditas pasar, volatilitas, jenis broker, dan ukuran posisi. Memilih broker yang tepat dengan kondisi spread yang sesuai dengan strategi dan preferensi trading Anda adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan dalam trading forex.
Jika Anda ingin memperdalam pengetahuan Anda lebih jauh tentang pasar forex, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam program edukasi trading yang disediakan oleh Didimax. Di sini, Anda akan belajar langsung dari para profesional yang berpengalaman, memahami berbagai aspek pasar forex, dan mengembangkan keterampilan trading yang lebih tajam.
Ikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id sekarang juga dan mulai perjalanan Anda menuju kesuksesan dalam trading forex! Dengan bimbingan yang tepat, Anda dapat memaksimalkan potensi Anda dan membuat keputusan trading yang lebih cerdas. Jangan ragu untuk mendaftar dan memulai langkah pertama Anda menuju trader yang lebih sukses!