Sukses jadi trader adalah impian banyak orang di awal mempelajari mengenai trading. Likuiditas kerap disamakan dengan volatilitas, padahal keduanya jenis konsep yang berbeda. Forex merupakan instrument investasi yang terkenal terhadap likuiditas tingginya.
Likuiditas merupakan kemampuan asset untuk dijual dengan cepat pada harga mendekati harga pasar saat ini. Dalam Forex, mata uang likuid menjadi mata uang yang dapat dengan cepat ditukar kembali. Sehingga banyak penjual dan pembeli di trading Forex dengan likuid dengan spread minimal.
Pengertian likuiditas juga kerap ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan. Cara mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk cepat membayarkan kewajibannya. Pasalnya, trading paling tidak likuid adalah barang antik dan barang koleksi dengan perputarannya relatif kecil.
Perbedaan Likuiditas dan Volatilitas dalam Trading
Volatilitas merupakan amplitude perubahan pada harga per unit waktu. Sukses jadi trader pada pasar yang sangat likuid, grafik harga tidak memiliki lonjakan tajam pada satu arah saja, karena pembelian dan penjualan dilakukan secara instan dan harganya memuaskan.
Harga selalu bergerak dengan lancar dalam langkah-langkah kecil secara tidak pasti. Sebaliknya, pasar dengan rendah likuiditas sering mengalami lonjakan harga secara lebih signifikan. Liquidity yang tinggi tidak berarti volatilitasnya pun tinggi. Trading sangat likuid ditandai oleh pergerakan secara lancar.
Sementara di pasar dengan likuid rendah memiliki aksi individu trader besar sehingga membawa kekacauan pada pergerakannya. Penurunan likuiditas akan menciptakan peningkatan volatilitas dimana situasi tersebut dengan jumlah kecil dapat mempengaruhi harga di tengah volume perdagangan.
Pemahaman Anda mengenai likuiditas dan volatilitas pada trading Forex akan memperkaya wawasan tentang kondisi pasar. Seperti memahami kapan kondisi trading dengan tepat sukses jadi trader untuk entry, dan kapan kondisi trading kurang menguntungkan untuk trading.
1. Perubahan Volatilitas
Perubahan volatilitas suatu pasangan mata uang bisa terjadi karena adanya sentimen pasar akibat berita tertentu berkaitan dengan berita fundamental penting. Volatilitas tinggi juga dapat terjadi lantaran ulah para spekulan ketika masuk dalam jumlah besar ketika volume perdagangan likuid sedang menurun.
Walaupun pengaruhnya hanya sementara karena pada dasarnya tidak ada trader yang bisa “menggoreng” trading Forex seperti ketika terjadi dalam trading saham, kecuali jika sukses jadi trader dengan dana cukup besar.
2. Likuiditas Pasar Forex
Likuiditas trading Forex tertinggi terjadi ketika overlap (pertemuan) sesi perdagangan pasar Asia, pasar London, dan juga pasar New York. Terjadi sekitar jam 08:00 GMT (jam 15:00 WIB) hingga jam 18:00 GMT (jam 01:00 WIB).
Sedangkan likuiditas yang relatif rendah terjadi pada sesi Asia ketika menjelang penutupan pada pasar New York. Selain itu, likuiditas dan volatilitas trading Forex akan menjadi sangat rendah pada hari-hari libur. Bisa bersamaan juga ketika menjelang hari Natal atau tahun baru.
Beberapa Faktor Mempengaruhi Likuiditas dalam Trading
Ada beberapa faktor sukses jadi trader yang mempengaruhi likuiditas dalam trading. Berikut faktor utama menjadi pengaruh besar pada tingkat likuiditas:
1. Jumlah Volume Perdagangan
Volume perdagangan merupakan ukuran dari seberapa banyak aset atau instrumen yang diperdagangkan pada suatu periode tertentu. Semakin tinggi volume perdagangan, semakin tinggi juga tingkat liquidity.
Sukses jadi trader dengan volume yang tinggi menandakan adanya banyak pesanan beli dan jual yang masuk ke pasar. Sehingga memungkinkan Anda untuk lebih mudah membeli atau menjual aset dengan harga sesuai diinginkan.
2. Konsentrasi di Pasar
Konsentrasi pasar merujuk pada sejuah mana likuiditas terkonsentrasi pada beberapa aset atau instrument tertentu lainnya. Jika terkonsentrasi pada sejumlah kecil aset instrumen, maka aset dan instrumen lainnya memiliki likuiditas yang lebih rendah. Sehingga berakibat pada aset menjadi kurang likuid.
3. Partisipasi di Pasar
Tingkat partisipasi pasar oleh para pelaku pasar seperti investor, trader, maupun lembaga keuangan sangat berpengaruh pada likuiditas. Semakin banyaknya peserta yang aktif bertransaksi di pasar, maka semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
Pastisipasi yang rendah dapat mengakibatkan likuiditas menjadi menurun. Pasalnya terutama jika peserta pasarnya dengan likuiditas tinggi tidak aktif terlibat.
4. Jenis Pasarnya
Sukses jadi trader dengan memahami likuiditas pasar yang bervariasi. Sebagai contoh, pasar Forex cenderung memiliki tingkat likuid yang tinggi karena volume perdagangan yang besar dan partisipasi pasar global.
5. Sentimen Pasar Berubah
Sentimen pasar mencerminkan pandangan umum serta keyakinan para pelaku pasar, secara signifikan mempengaruhi likuiditas. Saat sentimen pasar positif, maka peserta akan lebih cenderung untuk melakukan transaksi, sehingga bisa meningkatkan liquidity.
Namun, sebaliknya ketika sentimen pasar negatif, peserta tersebut mungkin tidak terlalu yakin untuk bertransaksi yang menyebabkan terjadinya penurunan.
6. Skala Waktu
Sukses jadi trader, misalnya likuiditas cenderung lebih tinggi selama jam perdagangan aktif saat peserta pasar dari berbagai zona waktu transaksi secara bersamaan. Sisi lainnya, penurunan likuiditas selama sesi perdagangan yang lebih sepi atau biasanya pada akhir pekan.
Strategi Jitu Sukses Jadi Trader Menghadapi Liquidity Voids
Dalam menghadapi liquidity voids dalam trading, ada beberapa strategi yang dapat digunakan Anda guna mengurangi dampak negatifnya. Berikut strategi lebih efektif dalam trading:
1. Instrument Trading
Diversifikasi portofolio menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko ketika menghadapi liquidity voids. Mengalokasikan modal ke berbagai instrumen trading, Anda dapat meminimalkan ketergantungan pada satu instrument yang bisa saja mengalami kekurangan likuiditas.
Diversifikasi dapat meliputi trading pada beberapa pasang mata uang dan saham dari berbagai sektor atau instrumen keuangan lainnya.
2. Manajemen Risiko dengan Tepat
Sukses jadi trader dengan
manajemen risiko tepat dan baik adalah kunci dalam menghadapi liquidity voids. Anda harus menentukan ukuran posisi yang tepat berdasarkan toleransi risiko yang ada. Menggunakan teknik manajemen risiko seperti stop loss dan take profit juga penting dilakukan untuk melindungi modal.
Juga bermanfaat untuk mengurangi risiko tentang berkaitannya dengan eksekusi order di kondisi likuid sedang rendah. Manajemen risiko yang tepat juga mampu mengendalikan Anda dari kerugian yang berlebihan.
3. Waktu Trading yang Tepat
Sukses jadi trader ketika Anda memilih waktu trading yang tepat sehingga menghindari liquidity voids. Penting untuk Anda mengetahui jam-jam perdagangan yang memiliki likuiditas tinggi. Biasanya cenderung lebih tinggi selama overlap antara sesi perdagangan utama.
Ketika saat pasar Londong dan New York terbuka secara bersamaan. Menghindari trading pada saat likuiditas rendah, seperti akhir pekan atau hari libur sehingga dapat membantu mengurangi risiko.
4. Pergunakan Limit Order
Gunakan limit order menjadi strategi lebih efektif dalam menghadapi liquidity voids. Pada kondisi likuiditas rendah, Anda dapat memasukkan limit order dengan harga sesuai keinginan. Cara ordernya akan dieksekusi hanya ketika trading mencapai harga tersebut.
Anda bisa memanfaatkan teknologi trading canggih sebagai alat analisis secara kuat. Melakukan riset dan memilih platform trading yang sesuai dengan kebutuhan Anda mengatasi tantangan liquidity. Dapatkan kesempatan dimana Anda bisa sukses jadi trader dengan memahami liquidity voids dengan baik.