
Take Profit 100 Pips, Biar Gak Kecolongan Market
Dalam dunia trading forex, istilah take profit bukanlah hal yang asing. Namun, banyak trader yang masih sering “kecolongan” karena terlalu fokus mencari entry terbaik tanpa memperhatikan strategi keluar dari pasar. Padahal, posisi keluar sama pentingnya dengan posisi masuk. Salah satu target yang sering jadi patokan trader adalah take profit 100 pips — angka yang dianggap ideal antara risiko dan potensi keuntungan. Tapi, bagaimana caranya agar target ini bisa tercapai secara konsisten tanpa harus terus menerus kehilangan momentum pasar?
Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara menerapkan strategi take profit 100 pips agar kamu tidak lagi kecolongan oleh pergerakan market yang tiba-tiba berbalik arah.
Kenapa Target 100 Pips Jadi Patokan Banyak Trader
Seratus pips bukan angka sembarangan. Dalam banyak pasangan mata uang utama seperti EUR/USD atau GBP/USD, pergerakan 100 pips dalam sehari bukan hal mustahil. Angka ini cukup realistis untuk dijadikan target harian atau mingguan tergantung gaya trading kamu.
Trader yang menetapkan take profit di kisaran 100 pips biasanya ingin mendapatkan hasil signifikan tanpa harus terlalu sering masuk ke pasar. Target ini juga memberikan ruang cukup bagi volatilitas normal harian untuk berkembang, sehingga peluang kena target lebih besar dibanding target terlalu ketat seperti 20–30 pips.
Namun, kunci utama dari keberhasilan take profit 100 pips bukan pada besarannya saja, tapi pada konsistensi strategi dan pengelolaan risiko di setiap posisi.
Masalah Umum: Terlalu Cepat atau Terlalu Lama Tahan Posisi
Banyak trader gagal mencapai target 100 pips karena dua hal klasik:
-
Menutup posisi terlalu cepat karena takut harga berbalik.
-
Menahan posisi terlalu lama karena serakah atau berharap harga bergerak lebih jauh.
Dua kesalahan ini muncul dari ketidakdisiplinan terhadap rencana trading. Trader yang tidak punya trading plan jelas akan mudah terbawa emosi — padahal pasar forex bergerak cepat dan tidak bisa ditebak sepenuhnya.
Untuk menghindarinya, kamu perlu menyiapkan skenario yang jelas: di mana kamu akan masuk, di mana kamu akan keluar, dan di mana kamu siap menerima kerugian (stop loss). Tanpa itu, target 100 pips hanya akan jadi harapan tanpa arah.
Kunci Utama: Menemukan Setup dengan Potensi Pergerakan 100 Pips
Untuk mendapatkan take profit 100 pips secara konsisten, kamu perlu memilih setup dengan potensi pergerakan harga yang memadai. Artinya, jangan memaksa semua kondisi pasar untuk memberikan 100 pips — sesuaikan dengan momentum dan volatilitas.
Berikut beberapa kondisi ideal:
-
Breakout kuat dari area support atau resistance besar.
Saat harga menembus area penting dengan volume tinggi, biasanya pergerakan lanjutan bisa mencapai 100 pips atau lebih.
-
Rilis berita ekonomi berdampak besar.
Data seperti NFP, suku bunga, atau CPI bisa memicu pergerakan tajam dalam waktu singkat.
-
Trend yang kuat dan jelas.
Hindari pasar sideways yang cenderung sempit. Gunakan indikator seperti Moving Average, ADX, atau struktur higher high – higher low untuk memastikan tren.
Dengan memilih kondisi pasar yang tepat, kamu tidak perlu berharap berlebihan. Market momentum yang kuat akan membawamu menuju target lebih cepat.
Gunakan Multi Time Frame untuk Konfirmasi
Kesalahan umum trader pemula adalah hanya melihat satu time frame, biasanya M15 atau H1. Padahal, untuk menargetkan 100 pips, kamu butuh pandangan lebih luas.
Gunakan pendekatan multi time frame:
-
Daily chart (D1) → untuk melihat arah tren besar.
-
H4 → untuk mencari momentum dan area potensial entry.
-
H1 atau M30 → untuk menentukan timing masuk dan konfirmasi sinyal.
Dengan cara ini, kamu tahu apakah target 100 pips realistis atau tidak berdasarkan kondisi pasar saat itu. Misalnya, jika range harian EUR/USD rata-rata hanya 80 pips, maka menargetkan 100 pips mungkin terlalu ambisius untuk satu hari — tapi bisa relevan untuk jangka 2–3 hari.
Manajemen Risiko Tetap Nomor Satu
Target boleh 100 pips, tapi risiko tetap harus dikendalikan. Jangan pernah mengorbankan rasio risiko dan imbal hasil hanya demi mengejar angka. Idealnya, gunakan rasio risk/reward minimal 1:2.
Artinya, jika kamu siap rugi 50 pips, pastikan targetmu minimal 100 pips. Dengan demikian, meskipun tingkat kemenangan kamu hanya 50%, kamu masih bisa tetap untung dalam jangka panjang.
Jangan lupa juga untuk menyesuaikan ukuran lot. Banyak trader overlot karena terlalu yakin, padahal sekali kena stop loss besar bisa langsung menghapus hasil beberapa kali profit. Ingat: Trading bukan tentang seberapa cepat kamu untung, tapi seberapa lama kamu bisa bertahan.
Teknik Praktis: Gunakan Partial Close dan Trailing Stop
Salah satu cara agar tidak kecolongan adalah dengan mengunci profit sebagian. Saat harga sudah bergerak 50–70 pips sesuai arah, kamu bisa menutup separuh posisi dan menggeser stop loss ke titik impas.
Dengan begitu, dua hal terjadi:
-
Kamu sudah mengamankan sebagian keuntungan.
-
Posisi sisanya tetap punya peluang lanjut menuju target 100 pips tanpa risiko tambahan.
Tambahkan juga fitur trailing stop, terutama saat tren sedang kuat. Teknik ini membantu menjaga profit jika harga tiba-tiba berbalik, tanpa perlu kamu pantau terus menerus.
Psikologi Trading: Jangan Terlalu Ngebet 100 Pips Tiap Hari
Target 100 pips memang menarik, tapi jangan jadikan itu keharusan. Banyak trader gagal bukan karena strategi buruk, tapi karena ekspektasi yang tidak realistis.
Pasar forex punya ritme sendiri — ada hari yang bergerak agresif, ada juga yang cenderung datar. Jadi, fleksibilitas adalah kunci. Jika hari ini kamu hanya dapat 60 pips dengan risiko kecil, itu tetap kemenangan.
Jangan biarkan keinginan mengejar angka bulat 100 membuatmu memaksakan posisi di kondisi market yang tidak mendukung.
Kombinasi Indikator yang Bisa Membantu
Untuk mendukung strategi take profit 100 pips, kamu bisa gunakan kombinasi analisis teknikal berikut:
-
Moving Average (MA) untuk melihat arah tren utama.
-
RSI atau Stochastic untuk mengukur kondisi jenuh beli/jual.
-
Fibonacci Retracement & Extension untuk menentukan potensi area take profit.
-
ATR (Average True Range) untuk mengukur volatilitas rata-rata harian.
Gunakan indikator secukupnya. Terlalu banyak indikator justru bikin bingung dan lambat dalam mengambil keputusan. Fokus pada sinyal utama yang benar-benar kamu pahami.
Kesimpulan: Take Profit 100 Pips Butuh Rencana, Bukan Keberuntungan
Take profit 100 pips bukan hal mustahil. Tapi kuncinya bukan pada angka 100 itu sendiri, melainkan pada disiplin, analisis, dan manajemen risiko. Dengan kombinasi ketiganya, kamu bisa mendapatkan profit konsisten tanpa perlu takut kecolongan oleh pergerakan pasar yang liar.
Ingat, trading adalah permainan strategi dan ketenangan, bukan adu cepat atau adu berani. Trader yang sukses bukan yang paling sering profit, tapi yang paling disiplin mengikuti rencananya sendiri.
Trading forex bukan hanya tentang angka, tapi tentang proses belajar dan pembentukan mental. Jika kamu ingin memahami lebih dalam bagaimana cara membaca momentum pasar, mengatur strategi take profit, hingga melatih psikologi trading yang stabil — Didimax menyediakan program edukasi trading lengkap untuk kamu.
Melalui www.didimax.co.id, kamu bisa ikut pelatihan gratis, webinar, dan kelas interaktif bersama mentor berpengalaman. Belajar langsung dari praktisi yang sudah puluhan tahun di industri forex akan mempercepat perjalanan trading kamu menuju profit yang konsisten. Jangan tunggu sampai market bikin kamu kecolongan lagi — yuk mulai belajar dan berlatih bersama komunitas trader terbaik di Didimax!