
Take Profit 100 Pips, Gimana Caranya Biar Konsisten?
Bagi banyak trader forex, meraih take profit 100 pips terasa seperti pencapaian besar — apalagi jika bisa dilakukan secara konsisten. Tapi di balik angka 100 pips itu, ada strategi, disiplin, dan manajemen risiko yang matang. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana cara menjaga konsistensi meraih target take profit 100 pips, bukan hanya sekali dua kali, tapi menjadi bagian dari rutinitas trading kamu.
1. Mengapa Target 100 Pips Jadi Acuan Populer di Dunia Forex?
Banyak trader menjadikan target 100 pips sebagai patokan karena dianggap sebagai angka yang realistis namun menantang. Dalam pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD atau GBP/USD, pergerakan 100 pips bisa terjadi dalam satu hari, terutama ketika pasar sedang volatil — misalnya saat rilis berita ekonomi besar atau pembukaan sesi London dan New York.
Namun, bukan berarti 100 pips selalu mudah dicapai. Target ini menuntut ketepatan analisis dan kesabaran menunggu momentum yang pas. Trader yang asal entry tanpa perhitungan justru sering kali terkena stop loss duluan sebelum target 100 pips tercapai.
2. Kunci Utama: Konsistensi Bukan Soal Sekali Menang, Tapi Pola
Konsistensi dalam trading bukan tentang menang besar sesekali, tapi tentang membangun pola hasil yang stabil dari waktu ke waktu.
Kamu mungkin pernah profit 100 pips dalam sehari, tapi kalau keesokan harinya rugi 150 pips karena overtrading, hasilnya tetap negatif.
Untuk menjaga konsistensi, trader harus punya:
-
Rencana trading (trading plan) yang jelas: kapan masuk, kapan keluar, dan apa alasannya.
-
Risk/reward ratio yang sehat, misalnya 1:2, artinya kamu siap rugi 50 pips demi peluang profit 100 pips.
-
Manajemen modal yang disiplin, seperti tidak menempatkan lebih dari 2% risiko per posisi.
Konsistensi adalah hasil dari kebiasaan yang terukur, bukan keberuntungan.
3. Gunakan Timeframe yang Tepat untuk Target 100 Pips
Banyak trader pemula gagal karena mencoba mengejar 100 pips di timeframe kecil seperti M5 atau M15.
Padahal, semakin kecil timeframe, semakin besar pula “noise” atau fluktuasi acak harga yang bisa menipu arah tren.
Untuk target sebesar 100 pips, timeframe ideal biasanya berada di H1 hingga H4.
Pada timeframe ini, kamu bisa melihat tren yang lebih jelas dan menghindari sinyal palsu yang sering muncul di chart jangka pendek.
Misalnya:
-
Di H1, satu candle bisa mewakili pergerakan puluhan pips.
-
Di H4, kamu bisa melihat formasi tren jangka menengah yang lebih stabil.
Dengan timeframe yang lebih tinggi, kamu tidak harus terus menerus memantau layar, cukup tunggu momentum entry sesuai setup yang sudah direncanakan.
4. Kombinasikan Analisis Teknikal dan Fundamental
Mencapai take profit 100 pips bukan hanya soal membaca chart, tapi juga memahami apa yang menggerakkan pasar.
Berita ekonomi besar seperti keputusan suku bunga, data inflasi, atau laporan tenaga kerja bisa memicu pergerakan tajam dalam waktu singkat.
Langkah yang bisa kamu lakukan:
-
Gunakan kalender ekonomi untuk memantau jadwal rilis berita.
-
Hindari entry tanpa arah sebelum data penting keluar.
-
Jika kamu sudah punya posisi, sesuaikan stop loss agar tidak terkena lonjakan volatilitas mendadak.
Kombinasi analisis teknikal dan fundamental akan memperbesar peluang kamu meraih target 100 pips dengan lebih aman.
5. Strategi Sederhana: Tren Adalah Sahabatmu
Pepatah lama “the trend is your friend” tetap berlaku hingga hari ini.
Menentang arah tren besar hanya akan membuat peluang profit semakin kecil.
Coba fokus pada strategi trend-following sederhana berikut:
-
Gunakan EMA 50 dan EMA 200 untuk mengidentifikasi tren utama.
-
Jika EMA 50 berada di atas EMA 200 → cari peluang buy.
-
Jika EMA 50 di bawah EMA 200 → fokus pada sell.
-
Gunakan konfirmasi tambahan seperti pola price action (breakout, pin bar, engulfing).
Dengan mengikuti tren besar, peluang harga bergerak 100 pips ke arah yang kamu prediksi jauh lebih tinggi dibanding melawan arus.
6. Manajemen Risiko: Jangan Serakah, Jangan Takut
Untuk mencapai take profit 100 pips, trader perlu menghitung stop loss dengan benar.
Kebanyakan profesional menggunakan rasio risiko:reward minimal 1:2. Artinya, jika kamu siap rugi 50 pips, maka target 100 pips masih masuk akal.
Contoh:
-
Entry Buy di 1.2500, Stop Loss di 1.2450, Take Profit di 1.2600.
-
Risiko: 50 pips → Potensi untung: 100 pips.
Selain itu, jangan tergoda untuk memindahkan stop loss terlalu sering.
Biarkan pasar berjalan sesuai rencana. Jika setup sudah valid, kamu harus percaya pada sistemmu.
Gunakan juga fitur trailing stop untuk mengunci profit saat harga mulai bergerak sesuai arah yang kamu harapkan.
Misalnya, setelah profit 50 pips, kamu bisa geser stop loss ke posisi impas. Jadi, kalau harga berbalik arah pun kamu tidak rugi.
7. Psikologi Trading: Lawan Emosi, Jaga Fokus
Faktor psikologis sering kali jadi penyebab utama gagalnya trader menjaga konsistensi.
Ketika harga sudah bergerak 80 pips dan belum menyentuh target, banyak yang panik dan buru-buru close posisi karena takut harga berbalik.
Padahal, sering kali pasar hanya melakukan koreksi kecil sebelum lanjut ke arah target.
Untuk mengatasi hal ini:
-
Gunakan rencana tertulis agar keputusan tidak impulsif.
-
Hindari pantau chart terlalu sering setelah entry.
-
Latih kesabaran: biarkan pasar bekerja untukmu.
Trader sukses bukan yang selalu benar, tapi yang bisa tetap tenang meski posisi sedang diuji.
8. Evaluasi dan Jurnal Trading: Rahasia Konsistensi Jangka Panjang
Tanpa evaluasi, kamu tidak akan tahu apakah strategi 100 pips kamu benar-benar efektif atau cuma keberuntungan sesaat.
Buatlah jurnal trading sederhana yang mencatat:
-
Tanggal dan waktu entry
-
Alasan entry (setup teknikal/fundamental)
-
Stop loss, take profit, dan hasil akhirnya
-
Catatan emosional: apakah kamu tenang, panik, atau ragu
Setelah 20–30 transaksi, kamu akan melihat pola — strategi mana yang paling sering berhasil, dan kondisi apa yang justru menyebabkan kerugian.
Dari situ kamu bisa memperbaiki pendekatanmu agar semakin konsisten.
9. Contoh Skenario Trading Nyata: GBP/USD
Misalkan kamu melihat tren naik kuat di GBP/USD pada timeframe H4.
Harga menembus resistance penting di 1.2700 dengan volume tinggi.
Kamu memutuskan untuk buy di 1.2710, menempatkan stop loss di 1.2660 (50 pips) dan target take profit di 1.2810 (100 pips).
Beberapa jam kemudian, harga naik perlahan dan akhirnya mencapai target di 1.2810.
Ini bukan sekadar keberuntungan — tapi hasil dari analisis tren, pengaturan risiko, dan kesabaran menunggu momentum.
Jika kamu mengulang pola seperti ini secara konsisten, 100 pips bukan lagi impian, tapi rutinitas yang realistis.
10. Kesimpulan: Disiplin dan Strategi = Konsistensi
Take profit 100 pips bukan tentang siapa paling pintar, tapi siapa paling disiplin.
Dengan strategi yang jelas, manajemen risiko yang tepat, dan pengendalian emosi, kamu bisa mencapai target itu berulang kali tanpa stres berlebihan.
Konsistensi dalam trading lahir dari kesadaran bahwa setiap transaksi hanyalah bagian kecil dari perjalanan panjang menuju profit yang stabil.
Setelah kamu memahami prinsip-prinsip ini, langkah berikutnya adalah belajar lebih dalam dengan bimbingan mentor profesional.
Trading bukan sekadar menekan tombol buy dan sell — tapi memahami psikologi pasar, pola teknikal, dan manajemen risiko secara utuh.
Kalau kamu ingin belajar lebih jauh tentang cara mencapai take profit 100 pips dengan strategi yang terbukti efektif, bergabunglah dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id.
Di sana, kamu bisa mengikuti kelas online dan tatap muka gratis, dibimbing langsung oleh trader berpengalaman yang siap membantu kamu menjadi trader yang lebih konsisten dan percaya diri di pasar forex.