Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Teknik Averaging Buy dan Sell dalam Forex: Strategi Bertahan di Tengah Fluktuasi Pasar

Teknik Averaging Buy dan Sell dalam Forex: Strategi Bertahan di Tengah Fluktuasi Pasar

by Rizka

Teknik Averaging Buy dan Sell dalam Forex: Strategi Bertahan di Tengah Fluktuasi Pasar

Dalam dunia trading forex, tidak ada strategi yang benar-benar sempurna. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satu strategi yang cukup populer dan sering digunakan oleh trader, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, adalah teknik averaging. Teknik ini terdiri dari dua jenis utama: averaging buy dan averaging sell. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbaiki posisi rata-rata harga entry agar potensi profit lebih mudah dicapai ketika harga berbalik arah.

Namun, meskipun terdengar sederhana, penggunaan teknik averaging membutuhkan pemahaman yang mendalam dan manajemen risiko yang sangat disiplin. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai teknik averaging buy dan averaging sell dalam forex, bagaimana cara menggunakannya, kapan waktu yang tepat untuk menerapkannya, serta risiko yang harus diwaspadai agar tidak terjebak dalam kerugian yang besar.


Apa Itu Teknik Averaging?

Teknik averaging dalam forex merujuk pada strategi membuka posisi baru dengan arah yang sama terhadap posisi sebelumnya saat harga bergerak berlawanan dengan prediksi awal. Tujuan utamanya adalah menurunkan (atau menaikkan) harga rata-rata dari posisi-posisi terbuka, sehingga saat harga kembali mendekati posisi rata-rata tersebut, trader bisa menutup semua posisi dengan kerugian minimal atau bahkan keuntungan.

Terdapat dua jenis averaging utama:

  • Averaging Buy: Digunakan ketika harga turun dari posisi buy pertama, lalu trader membuka posisi buy tambahan pada harga yang lebih rendah.

  • Averaging Sell: Digunakan ketika harga naik dari posisi sell pertama, lalu trader membuka posisi sell tambahan pada harga yang lebih tinggi.


Contoh Teknik Averaging Buy

Misalnya, seorang trader membuka posisi buy EUR/USD di 1.1000. Namun ternyata harga turun menjadi 1.0950, dan ia membuka posisi buy kedua di harga tersebut. Jika harga terus turun ke 1.0900, trader membuka posisi buy ketiga.

Jika trader menggunakan lot yang sama, maka perhitungan rata-rata harganya adalah:

(1.1000 + 1.0950 + 1.0900) / 3 = 1.0950

Dengan demikian, harga hanya perlu naik kembali ke 1.0950 agar posisi secara keseluruhan bisa ditutup pada titik impas (break even), dibandingkan harus naik ke 1.1000 seperti pada posisi awal. Ini adalah keuntungan utama dari teknik averaging buy.


Contoh Teknik Averaging Sell

Sebaliknya, jika trader membuka posisi sell USD/JPY di 150.00, namun harga terus naik ke 150.50, maka ia bisa membuka posisi sell tambahan. Bila harga naik lagi ke 151.00, maka trader kembali menambah posisi sell.

Perhitungan rata-rata entry adalah:

(150.00 + 150.50 + 151.00) / 3 = 150.50

Jika harga berbalik turun ke 150.50, trader bisa keluar dari semua posisi dengan lebih cepat dibandingkan menunggu harga turun ke 150.00 (harga entry awal).


Kapan Sebaiknya Menggunakan Teknik Averaging?

Penggunaan averaging sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan. Beberapa kondisi ideal untuk menggunakan teknik ini antara lain:

  1. Pasar dalam kondisi retracement: Ketika tren utama masih kuat, namun terjadi pergerakan koreksi sementara.

  2. Adanya key level support atau resistance: Averaging bisa dilakukan di sekitar area support (untuk buy) atau resistance (untuk sell) yang terkonfirmasi kuat.

  3. Menggunakan analisa teknikal yang mendalam: Trader sebaiknya tidak hanya menebak, namun memahami struktur pasar, pola candlestick, dan indikator teknikal untuk membantu pengambilan keputusan averaging.

  4. Manajemen modal yang matang: Tanpa pengelolaan risiko yang tepat, teknik averaging bisa membahayakan karena menumpuk posisi dalam kondisi yang sedang tidak menguntungkan.


Risiko Teknik Averaging

Meskipun strategi averaging dapat membantu dalam memperbaiki posisi harga, ada risiko besar yang mengintai, terutama jika pasar bergerak trending kuat ke arah yang salah. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Margin call: Terlalu banyak membuka posisi bisa menguras margin dan menyebabkan akun terkena margin call atau bahkan stop out.

  • Floating loss besar: Menumpuk posisi di arah yang salah menyebabkan kerugian mengambang yang besar dan tekanan psikologis.

  • Overtrading: Terlalu sering averaging tanpa pertimbangan logis bisa menyebabkan kebiasaan buruk dalam trading.


Perbedaan Averaging vs Martingale

Teknik averaging sering disamakan dengan teknik martingale, padahal keduanya berbeda. Martingale menambah posisi dengan lot yang berlipat (misalnya 0.1, lalu 0.2, lalu 0.4, dst), sementara averaging biasanya menambah posisi dengan lot yang sama atau proporsional. Averaging lebih fokus pada memperbaiki harga rata-rata, sedangkan martingale mengejar profit dengan memanfaatkan akumulasi lot besar saat harga berbalik.


Tips Menggunakan Teknik Averaging Buy dan Sell dengan Aman

  1. Gunakan money management yang ketat: Tentukan batas maksimal jumlah posisi yang dibuka dan total risiko yang siap ditanggung.

  2. Gunakan fixed lot kecil: Jangan membuka posisi dengan lot besar karena akan mempercepat penggunaan margin.

  3. Tentukan batasan averaging: Misalnya hanya membuka maksimal 3 atau 4 posisi untuk satu skenario.

  4. Gunakan kombinasi dengan analisa teknikal: Averaging sebaiknya dikombinasikan dengan indikator seperti RSI, Bollinger Bands, atau Moving Average agar entry lebih akurat.

  5. Patuhi stop loss dan take profit: Meskipun menggunakan averaging, tetap disiplin dalam menentukan batas kerugian dan target keuntungan.


Teknik averaging buy dan sell bukanlah strategi untuk semua orang. Ini membutuhkan kedisiplinan, kesabaran, dan kemampuan analisa pasar yang baik. Trader pemula perlu memahami bahwa teknik ini bukan cara cepat untuk mendapatkan profit, tetapi bisa menjadi alat yang berguna jika digunakan dengan benar dan penuh perhitungan. Jangan pernah melakukan averaging hanya karena panik atau ingin segera menutup kerugian—itu justru akan membawa pada risiko yang lebih besar.

Kalau Anda merasa masih bingung atau belum yakin bagaimana cara menerapkan teknik averaging secara aman dan efektif, Anda tidak perlu khawatir. Di www.didimax.co.id, Anda bisa mengikuti program edukasi trading forex secara GRATIS seumur hidup, didampingi oleh mentor profesional yang akan membimbing dari nol sampai mahir.

Bersama Didimax, Anda tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung praktik dengan akun demo maupun real. Yuk, manfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam strategi averaging dan strategi trading lainnya dalam komunitas trader yang aktif dan suportif! Kunjungi sekarang juga www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda!