Teknik Averaging Forex Tanpa Menambah Risiko Besar
Dalam dunia trading forex, teknik averaging merupakan salah satu strategi yang cukup populer, terutama di kalangan trader yang sering menghadapi kondisi market yang tidak sesuai ekspektasi. Averaging adalah teknik membuka posisi tambahan pada arah yang sama ketika harga bergerak berlawanan dari posisi awal, dengan harapan saat harga berbalik arah, keuntungan akan lebih besar atau kerugian bisa dikurangi. Namun, banyak trader yang salah dalam menerapkan teknik ini hingga akhirnya justru menambah risiko besar dalam akun mereka.
Untuk itu, penting bagi seorang trader memahami bagaimana cara menggunakan teknik averaging secara bijak, tanpa harus menambah beban risiko yang berlebihan. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana teknik averaging bisa digunakan secara aman dan efektif, terutama bagi Anda yang ingin menjaga modal tetap aman namun tetap bisa memaksimalkan peluang dalam trading.
Mengapa Teknik Averaging Bisa Berisiko?
Sebelum membahas bagaimana menerapkan teknik averaging tanpa menambah risiko besar, mari kita pahami dulu mengapa teknik ini sering dianggap berbahaya. Secara umum, risiko terbesar dari averaging terletak pada:
-
Penambahan posisi tanpa batas
Banyak trader menambah posisi terus-menerus tanpa perhitungan yang matang. Semakin banyak posisi dibuka, semakin besar risiko floating loss yang ditanggung jika pasar belum berbalik arah.
-
Tidak ada batasan cut loss
Averaging biasanya dilakukan tanpa rencana exit yang jelas, baik untuk mengambil profit maupun memotong kerugian. Ini yang membuat kerugian bisa menggunung.
-
Penggunaan lot yang tidak proporsional
Trader pemula seringkali menambah lot terlalu besar pada posisi averaging berikutnya. Akibatnya, margin cepat habis dan akhirnya terkena margin call.
Untuk itu, jika ingin menerapkan averaging dengan aman, kita harus memastikan bahwa semua elemen risiko di atas bisa dikendalikan dengan manajemen yang baik.
Prinsip Dasar Averaging Tanpa Menambah Risiko Besar
Agar teknik averaging bisa tetap efektif dan aman, ada beberapa prinsip dasar yang harus dijadikan pedoman:
1. Gunakan Fixed Lot Kecil
Jangan pernah memulai dengan lot besar. Gunakan lot kecil agar Anda memiliki cukup ruang untuk membuka posisi tambahan jika dibutuhkan. Fixed lot juga memudahkan dalam menghitung risiko dan tidak terlalu membebani margin.
Contoh: Jika modal Anda $1.000, gunakan lot 0.01 atau maksimal 0.02 untuk posisi awal. Jika harga melawan arah, posisi berikutnya tetap menggunakan ukuran lot yang sama.
2. Tentukan Jarak Averaging yang Ideal
Jangan membuka posisi tambahan setiap beberapa pip. Tentukan jarak averaging yang masuk akal, misalnya setiap 30–50 pips tergantung dari volatilitas pasar. Semakin besar jarak averaging, semakin kecil kemungkinan akun Anda terkena overtrading.
Gunakan indikator seperti ATR (Average True Range) untuk mengukur seberapa lebar volatilitas pasar dalam kondisi saat itu.
3. Batasi Jumlah Posisi Averaging
Salah satu kesalahan besar trader adalah tidak membatasi jumlah posisi averaging. Sebaiknya Anda hanya membuka maksimal 3 hingga 5 posisi untuk satu siklus averaging. Jika lebih dari itu, risikonya bisa sangat besar, terutama jika tren belum juga berbalik.
Dengan jumlah posisi terbatas, Anda bisa menjaga ketahanan margin tetap kuat dan terhindar dari margin call.
4. Gunakan Strategi Exit yang Jelas
Pastikan Anda punya target take profit dan stop loss yang jelas. Jangan hanya mengandalkan harapan harga akan kembali. Gunakan trailing stop atau TP gabungan (break-even point seluruh posisi) sebagai acuan keluar dari market.
Misalnya, setelah semua posisi terbuka, atur TP pada harga yang akan memberikan total profit pada seluruh posisi saat harga kembali ke area tertentu.
5. Gabungkan dengan Analisis Teknikal
Jangan melakukan averaging hanya karena harga turun atau naik. Gunakan analisa teknikal seperti support/resistance, moving average, atau price action untuk memastikan bahwa posisi tambahan memang berada di area yang potensial untuk pembalikan arah.
Dengan demikian, setiap posisi yang Anda buka tetap memiliki logika analisis yang kuat dan bukan hanya reaksi emosional semata.
6. Gunakan Akun Cent atau Akun dengan Leverage Rendah
Jika Anda baru mulai menerapkan teknik averaging, gunakan akun cent agar tidak terlalu membebani psikologi. Atau pilih leverage yang tidak terlalu tinggi agar Anda tidak mudah membuka banyak posisi secara impulsif.
Contoh Penerapan Teknik Averaging Tanpa Risiko Besar
Misalnya Anda membuka posisi buy EUR/USD di harga 1.1000 dengan lot 0.01. Harga kemudian turun ke 1.0950, lalu Anda membuka posisi buy kedua dengan lot 0.01. Kemudian turun lagi ke 1.0900, Anda membuka buy ketiga dengan lot yang sama.
Jika harga kemudian naik ke 1.0950, maka posisi kedua sudah impas, posisi ketiga profit, dan posisi pertama mendekati BEP. Di sinilah Anda bisa mulai exit bertahap atau menunggu harga menyentuh BEP keseluruhan.
Dengan lot kecil, jarak averaging terukur, dan jumlah posisi terbatas, teknik ini bisa dijalankan dengan aman tanpa membuat akun Anda kolaps.
Manajemen Psikologi: Kunci Averaging Tanpa Panik
Satu hal penting yang tak boleh dilupakan adalah aspek psikologis. Teknik averaging membutuhkan mental yang kuat dan disiplin tinggi. Trader yang panik saat floating loss akan mudah melanggar aturan sendiri—misalnya menambah lot, mempersempit jarak averaging, atau membuka posisi terlalu banyak.
Solusinya adalah memiliki trading plan yang jelas, jurnal trading yang rapi, serta komitmen untuk tetap mengikuti aturan meski pasar bergerak tidak sesuai harapan.
Kapan Sebaiknya Tidak Menggunakan Averaging?
Walau teknik ini bisa digunakan dengan aman, ada kondisi di mana averaging sebaiknya dihindari, antara lain:
-
Saat ada rilis berita besar (high impact news)
Volatilitas tinggi bisa membuat perhitungan averaging tidak akurat dan memicu SL massal.
-
Saat tren kuat sudah terbentuk
Melawan tren hanya akan membuat Anda menambah posisi yang semuanya berlawanan arah pasar.
-
Ketika emosi sedang tidak stabil
Trading saat emosi tinggi akan membuat Anda sulit mengikuti rencana yang sudah dibuat.
Menerapkan teknik averaging dalam forex tidak harus selalu identik dengan risiko besar. Dengan pendekatan yang disiplin, manajemen risiko yang baik, dan analisis yang tepat, teknik ini bisa menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk memaksimalkan peluang profit dan meminimalkan kerugian. Kuncinya adalah jangan rakus, jangan terburu-buru, dan selalu miliki rencana yang jelas sebelum masuk market.
Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang bagaimana cara menerapkan teknik averaging secara aman dan profesional, Anda bisa mengikuti program edukasi trading dari Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang akan membantu Anda memahami strategi ini secara teknis dan psikologis.
Didimax menyediakan edukasi gratis, mulai dari kelas online, seminar rutin, hingga one-on-one mentoring untuk setiap trader. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperdalam ilmu trading Anda bersama Didimax di www.didimax.co.id, dan jadilah trader yang mampu mengelola risiko dengan cerdas.