Teknik Hidden Divergence untuk Entry Low Risk dalam Trading
Dalam dunia trading, menemukan momen entry yang tepat dengan risiko rendah adalah impian setiap trader. Salah satu teknik yang sering digunakan oleh trader profesional untuk mencapai hal ini adalah divergence. Namun, dari sekian banyak jenis divergence, ada satu yang sering terlewatkan namun memiliki potensi luar biasa, yaitu hidden divergence. Teknik ini kerap dianggap sebagai senjata rahasia oleh banyak trader karena kemampuannya memberikan sinyal entry dengan probabilitas tinggi, khususnya dalam kondisi tren yang kuat.
Apa Itu Hidden Divergence?
Hidden divergence adalah kondisi di mana pergerakan harga menunjukkan sinyal lanjutan tren (continuation), bukan pembalikan tren seperti pada regular divergence. Dalam konteks ini, hidden divergence menunjukkan bahwa meskipun terjadi koreksi harga, kekuatan tren masih tetap dominan dan besar kemungkinan akan berlanjut.
Secara teknikal, hidden divergence terjadi ketika:
-
Harga membuat higher low, tetapi indikator membuat lower low pada tren naik.
-
Harga membuat lower high, tetapi indikator membuat higher high pada tren turun.
Indikator yang biasa digunakan untuk mendeteksi divergence ini adalah RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), atau Stochastic Oscillator.
Mengapa Hidden Divergence Cocok untuk Entry Low Risk?
Dibandingkan regular divergence yang cenderung memberi sinyal pembalikan tren (yang berisiko tinggi jika melawan arah tren utama), hidden divergence justru memperkuat arah tren yang sedang berlangsung. Inilah mengapa banyak trader menganggap hidden divergence sebagai alat bantu untuk entry low risk, high reward.
Berikut beberapa alasan mengapa hidden divergence menjadi teknik yang powerful:
-
Mengikuti arah tren utama: Entry searah tren umumnya lebih aman dibanding melawan tren.
-
Mengidentifikasi koreksi sehat: Hidden divergence biasanya muncul saat harga terkoreksi wajar dan siap melanjutkan tren utamanya.
-
Risk-reward ratio yang ideal: Karena entry dilakukan di saat harga sedang ‘murah’ dalam tren naik atau ‘mahal’ dalam tren turun, maka potensi reward menjadi lebih besar dibandingkan risiko.
Cara Menggunakan Hidden Divergence untuk Entry
Untuk menggunakan hidden divergence secara efektif, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Identifikasi Tren Utama
Gunakan moving average, trendline, atau analisis struktur market (higher high, higher low / lower high, lower low) untuk mengenali arah tren utama. Jangan menggunakan hidden divergence saat pasar sedang sideways.
2. Gunakan Indikator Oscillator
Pasang indikator seperti RSI atau MACD. RSI cenderung lebih cepat memberi sinyal, sementara MACD memberikan konfirmasi yang lebih stabil.
3. Cari Hidden Divergence
-
Dalam tren naik, cari saat harga membuat higher low tapi RSI membuat lower low.
-
Dalam tren turun, cari saat harga membuat lower high tapi RSI membuat higher high.
4. Konfirmasi dengan Price Action
Sinyal divergence akan lebih valid jika didukung oleh pola candlestick tertentu, seperti bullish engulfing, pin bar, atau inside bar di area support/resistance.
5. Tentukan Entry dan Stop Loss
-
Entry dilakukan segera setelah sinyal divergence terkonfirmasi oleh candlestick atau breakout level tertentu.
-
Stop loss ditempatkan di bawah swing low (tren naik) atau di atas swing high (tren turun).
-
Target profit bisa menggunakan risk-reward minimal 1:2 atau mengikuti level resistance/support berikutnya.
Contoh Kasus Hidden Divergence
Misalkan Anda melihat tren naik yang cukup kuat pada pasangan mata uang EUR/USD. Harga sempat naik dari 1.0500 ke 1.0700, lalu terkoreksi ke 1.0600 dan kemudian naik kembali ke 1.0800. Setelah itu, harga terkoreksi kembali ke 1.0650 (membentuk higher low), namun RSI justru menunjukkan nilai yang lebih rendah dari saat koreksi sebelumnya.
Inilah hidden divergence! Ketika harga membuat higher low, tetapi RSI membuat lower low, artinya kekuatan beli sebenarnya masih dominan. Entry buy dapat dilakukan setelah terbentuk candlestick bullish di area koreksi. Stop loss bisa ditempatkan di bawah 1.0600 dan target profit menyesuaikan resistance berikutnya, misalnya di 1.0850 atau 1.0900.
Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Hidden Divergence
-
Timeframe ideal: Hidden divergence lebih akurat digunakan di timeframe H1 ke atas (H4 atau Daily lebih kuat).
-
Hindari berita besar: Entry berdasarkan hidden divergence bisa terganggu jika berdekatan dengan jadwal rilis berita berdampak tinggi.
-
Gunakan trailing stop: Untuk memaksimalkan profit, trailing stop bisa digunakan saat harga sudah bergerak cukup jauh dari entry.
-
Gabungkan dengan volume: Jika tersedia, indikator volume juga bisa memberi konfirmasi tambahan bahwa tren akan berlanjut.
Ingin lebih mahir dalam memanfaatkan hidden divergence untuk entry low risk? Jangan hanya berhenti di teori! Bergabunglah bersama komunitas edukasi trading kami di www.didimax.co.id dan dapatkan bimbingan langsung dari mentor profesional yang siap membimbing Anda dari dasar hingga mahir.
Di Didimax, Anda tidak hanya belajar teknik trading seperti divergence, tetapi juga diajarkan manajemen risiko, psikologi trading, hingga strategi real-time yang digunakan oleh para trader aktif. Jadikan langkah Anda lebih terarah dan terukur bersama Didimax – tempat belajar trading yang terpercaya di Indonesia!