Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Teknik Trading Dengan Indikator Ichimoku Di Market Forex

Teknik Trading Dengan Indikator Ichimoku Di Market Forex

by DIDIMAX

Banyak trader forex yang trading dengan indikator Ichimoku Kinkyo Hyo. Memang, penggunaan tools teknikal ini cukup popular di kalangan trader forex karena terbukti efektif dalam membantu trader untuk mencari peluang perdagangan.

Tentu, dari sekian banyak tools yang biasa digunakan sebagai teknik analisa, ini merupakan tools yang wajib untuk Anda pelajari. Karena tools ini menawarkan kegunaan berharga yang nantinya dapat membantu Anda dalam meraup keuntungan optimal.

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan apa itu Ichimoku dan bagaimana teknik perdagangan menggunakan indikatornya. Anda trader pemula yang penasaran dengan tools indikator asal jepang ini bisa simak pembahasan berikut.

 

Berkenalan dengan Indikator Ichimoku Forex

Ichimoku Kinkyo Hyo atau Ichimoku Cloud merupakan tools indikator teknikal yang dikembangkan oleh Goichi Hosoda, jurnalis Jepang, pada tahun 1930. Ini merupakan tools teknikal yang popular di kalangan trader forex.

Sejatinya, ini merupakan tools untuk mengidentifikasi tren yang juga merupakan turunan dari Moving Average. Akan tetapi, tools buatan Goichi Hosoda ini lebih akurat dibanding Moving Average biasa.

Alasannya, karena dalam perhitungannya melibatkan lebih banyak data dibanding candlestick biasa. Perbedaan utamanya bisa dilihat dari penggunaan metode 50% dari high da low level pada setiap candlenya.

Trading dengan indikator Ichimoku akan membantu trader dalam mengidentifikasi tren, level support/resistance serta sinyal perdagangan melalui komponen-komponennya. Berikut adalah komponen yang terdapat pada indikator ini.

1. Kumo (Cloud)

Kumo atau Cloud merupakan komponen yang terwujud dalam area antara dua garis (Senkou Span A dan Senkou Span B). Komponen ini berfungsi sebagai penunjuk tren serta bisa juga difungsikan sebagai level support/resistance dinamis.

Bila pergerakan harga berada di atas Cloud menandakan terjadinya uptrend. Sedangkan bila pergerakan harga berada di bawah Cloud maka menandakan sedang terjadinya downtrend.

2. Tenkan-sen

Trading dengan indikator Ichimoku harus tahu komponen Tenkan-sen, garis yang menghitung rata-rata tertinggi dan terendah dalam periode tertentu. Garis ini menginformasikan tren jangka panjang, bisa juga digunakan sebagai level support/resistance dinamis.

3. Kijun-sen

Komponen selanjutnya adalah Kijun-sen, garis yang umumnya berwarna biru, menghitung harga rata-rata tertinggi dan terendah dalam periode tertentu (periode lebih panjang dibanding Tenkan-sen). Menunjukkan tren jangka menengah, bisa juga dijadikan SNR dinamis.

4. Chikou Span

Terakhir ada Chikou Span, garis hijau, mewakili harga terbaru yang digeser ke periode belakang. Garis ini membantu trader mengidentifikasi potensi perubahan tren dan level SNR historis.

Cara Melakukan Settings pada Indikator Ichimoku

Sama halnya dengan indikator teknikal lain, trading dengan indikator Ichimoku juga perlu dilakukan pengaturan atau settings terlebih dahulu. Berikut adalah tips melakukan settings pada indikator buatan Goichi Hosoda ini.

Tenkan-sen (Conversion Line)

Pada komponen ini, Anda perlu mengatur periode untuk perhitungan rata-rata harga tertinggi dan terendah. Umumnya, di platform charting/trading forex, pengaturan umum yang digunakan adalah periode 9.

Kijun-sen (Base Line)

Pada komponen ini, Anda perlu mengatur periode untuk perhitungan rata-rata harga tertinggi dan terendah, periode yang lebih panjang dari Tenkan-sen. Umumnya, pengaturan yang digunakan secara default adalah 26.

Senkou Span A (Leading Span A)

Senkou Span A, nilai rata-rata Kijun-sen serta Tenkan-sen yang dipindah sepanjang nilai periode dari Kijun-sen. Pada pengaturan secara default, periode yang digunakan pada platform charting/trading forex adalah 26.

Senkou Span B (Leading Span B)

Senkou Span B merupakan rata-rata harga terendah dan tertinggi yang dipindah ke depan sepanjang nilai periode Kijun-sen. Pada pengaturan default, periode yang digunakan adalah 52.

Chikou Span (Lagging Span)

Chikou Span atau Lagging Span merupakan garis harga saat ini yang digeser ke belakang sebanyak nilai periode Kijun-sen. Pada pengaturan default, periode yang digunakan umumnya adalah 26 periode.

Baca juga tentang: keunggulan indikator zlma forex sangat memudahkan trader

Teknik Trading dengan Indikator Ichimoku Kinkyo Hyo

Sebelum Anda trading dengan indikator Ichimoku Kinkyo Hyo, tentu perlu pahami dulu teknik tradingnya. Dengan demikian, Anda bisa mengoptimalkan hasil trading nantinya melalui tools special ini.

Aturannya, tren dianggap naik ketika harga bergerak di atas Cloud dan dianggap turun ketika pergerakannya berada di bawah Cloud. Sedangkan bila berada di awan, maka menandakan ranging atau transisi.

Saat Leading Span A naik dan berada di atas dari Leading Span B, merupakan sinyal konfirmasi uptrend. Sebaliknya, ketika Leading Span A jatuh dan berada di bawah Leading Span B, merupakan sinyal konfirmasi downtrend.

Anda juga bisa trading dengan indikator Ichimoku mengandalkan Cloud sebagai area support dan resistance. Cloud terbentuk dari Senkou Span A dan Senkou Span B yang nantinya menjadi area support resistance dinamis.

Ketika pergerakan harga berada di atas Cloud, maka Cloud berperan sebagai support. Sebaliknya, ketika harga bergerak di bawah Cloud, maka ini akan berperan sebagai level resistance.

Untuk melakukan open buy dan sell pada market forex mengandalkan indikator ini, Anda bisa focus pada Tenkan-sen dan Kijun-sen. Kemudian menentukan pergerakan harga bullish atau bearish bisa focus pada Chikou Span.

Ketika terjadi perpotongan antara Kijun-sen dan Tenkan-sen, ini merupakan sinyal perdagangan menarik. Penggunaannya hampir mirip seperti sinyal perpotongan atau crossing pada Moving Average.

Ketika Tenkan-sen memotong Kijun-sen dari atas ke bawah, maka sinyal trading dengan indikator Ichimoku adalah sell. Sedangkan jika terjadi kebalikannya yakni memotong dari bawah ke atas maka sinyal buy.

Pastikan juga bahwa harga sudah menembus awan atau Cloud untuk mendapatkan potensi reli (pergerakan harga panjang). Karena bila masih berada di dalam awan, umumnya pergerakan cenderung sideways.

Anda bisa mengatur level stop loss pada Tenkan-sen atau Kijun-sen yang umum dipakai sebagai support dan resistance. Tentu, Anda harus sesuaikan dengan money management masing-masing di trading plan.

Tips Trading menggunakan Ichimoku di Pasar Forex

Ichimoku merupakan tools teknikal yang memiliki kegunaan sangat banyak. Tools ini menawarkan fungsi yang komplit sehingga tidak sedikit trader forex yang menjadikan Ichimoku sebagai parameter tunggal.

Namun, beberapa trader juga ada yang trading dengan indikator Ichimoku kombinasi RSI. Kombinasi keduanya dapat memberikan akurasi entry lebih baik dibanding penggunaannya sebagai parameter tunggal.

Akan tetapi, tentu semuanya juga kembali pada diri masing-masing trader. Kuncinya dari trading dengan indikator Ichimoku adalah melakukan backtest terlebih dahulu sebelum Anda pakai di market.

Cari tahu seberapa efektif strategi ini saat Anda gunakan mencari peluang perdagangan di market forex. Karena pada dasarnya, analisa menggunakan tools seperti ini akan memiliki interpretasi berbeda bagi setiap individu.

Maka dari itu, penting untuk mencoba terlebih dahulu dengan gaya trading dan interpretasi Anda masing-masing. Jika dirasa memang memberikan win rate yang cukup, sesuai target, tentu bisa dipertimbangkan untuk menggunakan teknik ini.

Apabila Anda ingin belajar lebih banyak seputar teknik trading forex, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis DIDIMAX. Anda bisa belajar teknik trading dengan indikator Ichimoku ataupun beragam strategi lain.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama