Bagi Anda trader pemula, rasanya cocok untuk belajar teknik
trading dengan Moving Average. Perlu diketahui pula bahwa strategi trading ini merupakan salah satu strategi sederhana dan mudah yang banyak juga digunakan para trader berpengalaman.
Moving Average dalam dunia trading sangatlah popular. Indikator teknikal satu ini menjadi salah satu pilihan popular para trader dalam menentukan tren di market dan sebagai acuan untuk open posisi buy/sell.
Karena sederhana dan mudah dalam penggunaannya serta gampang dipelajari, maka ini menjadi teknik trading yang direkomendasikan bagi para pemula. Bagi Anda yang baru terjun ke dunia trading forex, ini adalah teknik terbaik.
Tentu, sebelumnya Anda perlu belajar dulu seputar Moving Average atau dikenal juga sebagai MA serta teknik pengaplikasiannya. Simak pembahasan singkat di bawah ini untuk belajar bagaimana cara trading dengan Moving Average.
Berkenalan dengan Moving Average Berikut
Pertama, mari berkenalan dulu dengan apa itu Moving Average. Jadi, Moving Average atau MA merupakan tools yang masuk dalam analisa teknikal dan termasuk pilihan popular bagi kalangan trader seluruh dunia di berbagai instrument.
MA sendiri merupakan garis yang menjadi indikator di chart forex. Garis ini mewakili pergerakan rata-rata harga suatu asset atau pair mata uang forex dalam jangka waktu dan periode tertentu.
Perhitungannya sendiri cukup sederhana yakni dengan menjumlahkan harga penutupan suatu mata uang di setiap candle dalam periode tertentu sesuai timeframe, tersedia di semua tipe timeframe.
Namun karena MA juga memiliki banyak jenis, perhitungannya juga beragam. Cara perhitungan yang dijelaskan tersebut berlaku untuk jenis MA paling sederhana yakni SMA atau Simple Moving Average.
Dalam periode waktu indikator ini, pengguna bisa mengatur sesuai kebutuhan. Namun umumnya, periode waktu yang digunakan pada indikator MA itu adalah 5, 10, 20, 60, 100 dan 200.
Indikator ini memiliki berbagai macam kegunaan yang tentu akan membantu bagi para trader. Tidak heran, banyak juga trader professional yang masih menggunakan teknik trading dengan Moving Average.
Kegunaannya misal sebagai tools yang membantu Anda untuk mengukur momentum, konfirmasi tren hingga penentuan area support dan resistance. Level support dan resistance melalui MA dikenal juga level dinamis, karena mengikuti pergerakan MA itu sendiri.
Dalam pengaplikasiannya, MA juga sering digunakan sebagai acuan dalam menentukan tren di market. Biasanya, dalam teknik ini digunakan MA dengan periode cukup besar seperti MA 200, tergantung dari jangka menengah atau panjang.
Ketika harga bergerak melewati MA, menembus ke atas, maka bisa dijadikan sinyal bullish. Sedangkan ketika harga melewati MA, menembus ke bawah, maka sinya trading dengan Moving Average bearish.
Ragam Jenis Indikator Teknikal Moving Average
Seperti yang sebelumnya sudah disinggung, trading dengan Moving Average itu sangat mudah. Namun sebelum Anda mulai mencoba, tentu perlu kenali dulu berbagai macam jenis dari indikator MA.
Karena ketika Anda coba mencari indikator MA di Metatrader atau aplikasi charting lain, akan muncul beragam jenis. Berikut adalah beberapa jenis indikator MA yang popular digunakan oleh para trader forex.
1. Simple Moving Average (SMA)
Pertama adalah SMA atau Simple Moving Average yakni jenis paling sederhana dari semuanya. Seperti yang sudah disinggung di pembahasan sebelumnya, perhitungannya memanfaatkan pergerakan harga rata-rata.
Jadi, SMA dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan di beberapa candel sebelumnya, sesuai periode yang diinginkan. Misal, SMA 5, menjumlahkan 5 harga penutupan terakhir dan membaginya dengan 5.
2. Weighted Moving Average (WMA)
Berikutnya adalah WMA atau Weighted Moving Average. Merupakan jenis MA yang cara perhitungannya menggunakan formula tertentu, jadi ini sedikit berbeda cara perhitungannya dengan SMA.
Pada jenis ini, perhitungan akan memberikan bobot lebih pada harga terbaru. Saat trading dengan Moving Avergae WMA, Anda tidak perlu khawatir untuk menghitungnya karena pada aplikasi trading atau charting, semua telah dihitung secara otomatis.
3. Exponential Moving Average (EMA)
Selanjutnya adalah EMA atau Exponential Moving Average. Tentu, jenis ini juga memiliki teknik perhitungan yang berbeda jika dibandingkan dengan WMA maupun SMA sehingga akan menampilkan garis berbeda.
Pada EMA, perhitungannya akan memberikan bobot lebih pada harga paling baru kemudian mengurangi bobot pada harga lebih lama secara eksponensial. Trading dengan Moving Average EMA juga cukup popular di kalangan trader.
Itu adalah 3 jenis MA yang paling popular dan tentu setiap jenis memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Jadi, Anda perlu mengenali setiap jenisnya untuk penyesuaian dalam penggunaan saat trading.
Cara Trading dengan Moving Average di Forex
Indikator sederhana seperti MA bisa Anda jadikan sebagai andalan untuk memberikan sinyal entry. Secara garis besar, terdapat 2 teknik popular yang umum digunakan seperti crossover dan Price action.
1. Entry Saat Crossover
Pertama adalah entry forex dengan mengandalkan crossover atau persilangan. Cara trading dengan Moving Average ini akan membutuhkan dua indikator MA dengan dua periode berbeda, pendek dan panjang.
Ada beberapa kombinasi periode MA popular yang digunakan sebagai acuan crossover. Mulai dari SMA 20 / SMA 50, SMA 20 / SMA 100 serta SMA 50 /SMA 200.
Teknik entry dengan crossover ini cukup mudah yakni melihat ketika terjadi cross atau persilangan antara dua buah MA, perhatikan MA periode lebih kecil. Terdapat dua jenis crossover yakni death cross dan juga golden cross.
Death cross saat MA kecil menembus MA besar ke bawah, berarti sinyal entry sell. Sedangkan Golden Cross adalah saat MA kecil menembus MA besar ke atas, berarti sinyal untuk entry buy.
2. Entry Saat Terbentuk Sinyal Price Action
Teknik berikutnya adalah melakukan entry ketika terbentuk sinyal price action. Teknik trading dengan Moving Average ini cukup efektif untuk memberikan peluang bagi trader meraup profit dari market.
Sederhananya, MA kali ini akan digunakan sebagai level support dan resistance dinamis. Jadi, ketika harga menembus level support berarti sinyal untuk entry sell dan begitu sebaliknya saat menembus level resistance.
Dengan kata lain, ketika harga menembus MA dari bawah ke atas, artinya buy. Sedangkan saat harga menembus MA dari atas ke bawah berarti merupakan sinyal untuk open posisi sell.
Tips Trading dengan Moving Average bagi Pemula
Penting dipahami bagi kalangan trader baru, Moving Average bukanlah indikator sakti. Karena ini termasuk jenis lagging indikator yang memberikan keterlambatan sinyal ketika pergerakan harga terjadi di market.
Oleh sebab itu, disarankan untuk mengkombinasikan MA dengan indikator lain sebagai konfirmasi. Misalnya saja kombinasi bersama pola
chart forex, candlestick maupun indikator teknikal lain seperti RSI dan lainnya.
Jika Anda ingin belajar lebih banyak seputar trading forex, manfaatkan Pusat Edukasi Gratis DIDIMAX. Melalui fitur ini, Anda bisa belajar cara trading dengan Moving Average maupun teknik trading lainnya yang tentu tidak dipungut biaya apapun.