Timeframe Terbaik untuk Trading Short Term dan Long Term
Dalam dunia trading, pemilihan timeframe yang tepat sangat berperan dalam menentukan strategi dan hasil yang akan dicapai. Timeframe adalah rentang waktu yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga suatu instrumen trading. Ada berbagai macam timeframe yang dapat digunakan, baik untuk trading short term maupun long term. Setiap trader memiliki preferensi masing-masing sesuai dengan gaya dan tujuan trading mereka. Artikel ini akan membahas timeframe terbaik untuk trading short term dan long term serta bagaimana memilihnya sesuai dengan strategi yang ingin diterapkan.
Timeframe untuk Trading Short Term

Trading short term, yang sering kali dikenal dengan nama scalping atau day trading, melibatkan membuka dan menutup posisi dalam waktu yang relatif singkat, bisa dalam hitungan menit hingga beberapa jam. Trader short term cenderung mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang kecil dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, pemilihan timeframe yang tepat menjadi kunci sukses dalam strategi ini.
Beberapa timeframe yang paling sering digunakan dalam trading short term adalah:
-
1 Menit (M1) Timeframe 1 menit adalah salah satu pilihan terbaik untuk scalping. Dalam timeframe ini, trader akan melihat pergerakan harga dalam interval yang sangat kecil. Scalper menggunakan timeframe ini untuk mencari peluang cepat dan mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang sangat kecil. Namun, perlu diingat bahwa trading di timeframe yang sangat kecil juga lebih berisiko karena noise pasar lebih sering terjadi.
-
5 Menit (M5) Timeframe 5 menit adalah pilihan yang lebih umum bagi para day trader yang tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Meskipun sedikit lebih lambat dibandingkan dengan M1, timeframe 5 menit tetap memberikan cukup banyak sinyal untuk membuka posisi dalam waktu yang relatif singkat. Trader dapat memanfaatkan pola-pola teknikal atau berita ekonomi yang mempengaruhi harga dalam jangka waktu pendek.
-
15 Menit (M15) Timeframe 15 menit menawarkan waktu yang sedikit lebih panjang, memberikan trader lebih banyak ruang untuk menganalisis dan merencanakan strategi. Banyak trader day trading yang menggunakan timeframe ini untuk menemukan titik entry yang lebih baik tanpa terlalu khawatir tentang fluktuasi harga yang terjadi dalam beberapa menit sebelumnya.
-
30 Menit (M30) Timeframe 30 menit sering digunakan oleh trader yang tidak ingin terlalu fokus pada pergerakan harga yang sangat cepat, tetapi tetap ingin mencari peluang dalam satu hari trading. Meskipun lebih lambat, timeframe ini tetap memberikan sinyal yang cukup untuk mengambil keuntungan dalam trading short term.
Pemilihan timeframe untuk trading short term harus disesuaikan dengan gaya dan preferensi pribadi trader. Jika Anda lebih suka cepat dalam mengambil keputusan dan tidak masalah dengan volatilitas yang tinggi, maka timeframe yang lebih pendek seperti M1 atau M5 bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda lebih suka memiliki waktu lebih banyak untuk menganalisis, M15 atau M30 bisa lebih cocok.
Timeframe untuk Trading Long Term
Berbeda dengan trading short term, trading long term berfokus pada pergerakan harga dalam jangka panjang, yang bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Trader long term, atau yang dikenal juga dengan istilah position traders, berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari tren jangka panjang dan tidak terlalu terpengaruh dengan fluktuasi harga yang terjadi dalam periode pendek.
Beberapa timeframe yang biasa digunakan dalam trading long term adalah:
-
H1 (1 Jam) Timeframe 1 jam (H1) sering digunakan oleh trader yang ingin melihat gambaran umum dari pergerakan harga dalam rentang waktu yang lebih panjang. Meskipun tidak setinggi timeframe harian, timeframe ini memberikan trader kesempatan untuk membuka posisi dalam rentang waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Trader menggunakan timeframe ini untuk mengidentifikasi pola dan trend yang lebih besar yang mempengaruhi pergerakan harga.
-
H4 (4 Jam) Timeframe 4 jam adalah pilihan favorit untuk trading long term. Trader menggunakan H4 untuk memantau pergerakan harga dalam periode yang lebih panjang, namun tidak terlalu lama sehingga masih dapat memperhatikan perubahan yang signifikan dalam pasar. Dengan H4, trader bisa membuka posisi untuk beberapa hari dan mengikuti tren yang lebih besar.
-
D1 (Harian) Timeframe harian (D1) adalah pilihan utama untuk para trader yang berfokus pada trading long term. Dalam timeframe ini, setiap candlestick merepresentasikan satu hari penuh, dan trader dapat memantau pergerakan harga dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti beberapa minggu atau bulan. D1 memberi gambaran yang lebih jelas tentang arah pasar dalam jangka panjang dan lebih sedikit terpengaruh oleh volatilitas yang terjadi dalam jangka pendek.
-
Weekly (Mingguan) Timeframe mingguan (W1) biasanya digunakan oleh trader long term yang berfokus pada analisis fundamental dan trend jangka panjang. Dalam timeframe ini, setiap candlestick mewakili satu minggu penuh pergerakan harga. Banyak trader profesional menggunakan timeframe ini untuk mengidentifikasi tren besar dan memutuskan apakah mereka akan tetap berada di pasar untuk jangka waktu yang lama.
-
Monthly (Bulanan) Timeframe bulanan (MN) adalah pilihan untuk trader yang ingin memantau pasar dalam periode yang sangat panjang, bahkan untuk investasi jangka panjang. Timeframe ini memberikan gambaran yang lebih besar tentang pergerakan harga dalam bulan-bulan atau bahkan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam trading long term, trader lebih mengandalkan analisis teknikal jangka panjang, serta faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi pasar dalam waktu yang lebih lama. Keuntungan dari trading long term adalah Anda bisa mendapatkan profit yang lebih besar dengan mempertahankan posisi dalam waktu yang lebih lama tanpa perlu khawatir tentang fluktuasi harga kecil dalam jangka pendek.
Membandingkan Timeframe Short Term dan Long Term
Perbedaan utama antara trading short term dan long term adalah seberapa cepat posisi dibuka dan ditutup serta pendekatan yang digunakan untuk analisis pasar. Trading short term lebih fokus pada mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang kecil dalam waktu yang cepat, sementara trading long term berfokus pada mengikuti tren besar dan mempertahankan posisi dalam waktu yang lebih lama.
Keputusan untuk memilih timeframe short term atau long term bergantung pada beberapa faktor, termasuk:
-
Waktu yang tersedia: Jika Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menganalisis pasar secara terperinci dan memantau posisi, maka trading long term bisa lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda memiliki sedikit waktu, trading short term mungkin lebih sesuai.
-
Toleransi risiko: Trading short term cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi karena pergerakan harga yang lebih cepat, sementara trading long term bisa lebih stabil meskipun membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasilnya.
-
Tujuan trading: Jika tujuan Anda adalah menghasilkan keuntungan cepat, maka trading short term bisa menjadi pilihan. Jika Anda ingin menghasilkan keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang, trading long term lebih sesuai.
Mengikuti Program Edukasi Trading di www.didimax.co.id
Apakah Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang trading dan memilih timeframe yang tepat untuk Anda? Didimax menyediakan program edukasi trading yang lengkap, mulai dari dasar hingga teknik trading yang lebih maju. Di www.didimax.co.id, Anda bisa belajar langsung dari para ahli dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara trading yang efektif sesuai dengan tujuan dan gaya trading Anda. Program edukasi ini cocok untuk semua tingkat pengalaman, dari pemula hingga trader berpengalaman.
Bergabunglah dengan program edukasi trading Didimax sekarang juga! Dapatkan ilmu trading yang bisa membantu Anda menjadi trader yang lebih sukses, baik dalam trading short term maupun long term. Kunjungi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda hari ini juga!