Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Tips Menggunakan Indikator Stochastic dalam Forex, Cukup Mudah

Tips Menggunakan Indikator Stochastic dalam Forex, Cukup Mudah

by DIDIMAX

Indikator stochastic dalam Forex adalah hal yang sangat membantu. Dengan adanya indikator ini, posisi overbought dan oversold bisa Anda identifikasi dalam waktu relatif singkat.

Sebenarnya kebanyakan orang menganggap kalau indikator ini sulit dipelajari. Perlu diketahui, hal tersebut kurang tepat karena mempelajarinya terbilang cukup mudah.

 

Memakai Indikator Stochastic dalam Forex

Ada beberapa tips memakai indikator stochastic dalam Forex yang paling mudah untuk Anda ikuti. Berikut beberapa tips tersebut:

1. Pahami Konsep Dasar Indikator Stochastic

Indikator Stochastic merupakan salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur momentum harga dan mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) serta oversold (jenuh jual) dalam pasar. 

Indikator stochastic dalam Forex dibuat oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Konsep dasar di balik Stochastic sederhana. 

Ketika harga mendekati harga tertinggi (high) dalam rentang waktu tertentu, maka pasar dianggap overbought. Sedangkan ketika harga mendekati harga terendah (low), pasar dianggap oversold.

2. Atur Setting Indikator

Pengaturan indikator stochastic dalam Forex dapat disesuaikan dengan preferensi trading dan kondisi pasar. Beberapa parameter yang dapat diatur meliputi:

- Periode

Ini adalah jumlah candlestick atau periode waktu yang digunakan untuk menghitung nilai %K dan %D. Periode default umumnya adalah 14, tetapi dapat disesuaikan berdasarkan preferensi trader dan time frame yang digunakan.

- %K Period

Ini mengacu pada periode yang digunakan untuk menghitung nilai %K Line. Nilai default adalah 14.

- %D Period

Ini adalah periode moving average dari %K Line. Nilai default umumnya adalah 3 sehingga nilai yang berbeda sedikit saja sudah termodifikasi.

- Overbought dan Oversold Levels

Nilai default untuk level overbought adalah di atas 80 dan level oversold di bawah 20. Namun, beberapa trader mungkin menyesuaikan level ini tergantung pada kondisi pasar.

Dengan mengatur parameter-parameter ini, trader dapat menyesuaikan sensitivitas dan responsivitas indikator stochastic dalam Forex sesuai dengan gaya trading. 

Misalnya, menggunakan periode yang lebih pendek dapat membuat Stochastic lebih responsif terhadap perubahan harga, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah sinyal palsu.

3. Identifikasi Overbought dan Oversold

Indikator stochastic dalam Forex digunakan untuk mengidentifikasi kondisi pasar yang overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). 

Ketika Stochastic bergerak di atas level 80, ini menunjukkan bahwa harga sedang dalam kondisi overbought, yang berarti harga telah naik terlalu tinggi dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi atau pembalikan harga ke arah yang lebih rendah. 

Di sisi lain, jika indikator stochastic dalam Forex turun di bawah level 20, ini menunjukkan kondisi oversold. 

Ini berarti harga telah turun terlalu rendah dan mungkin akan terjadi koreksi atau pembalikan harga ke arah yang lebih tinggi. Sinyal trading yang umum digunakan dengan Stochastic adalah:

- Sinyal Beli

Terjadi ketika Stochastic turun ke bawah level 20 dan kemudian bergerak kembali ke atas level 20. Ini menunjukkan bahwa harga mungkin akan mengalami kenaikan setelah mencapai kondisi oversold.

- Sinyal Jual

Terjadi ketika Stochastic naik di atas level 80 dan kemudian turun kembali di bawah level 80. Ini menunjukkan bahwa harga mungkin akan mengalami penurunan setelah mencapai kondisi overbought.

Namun, penting untuk diingat bahwa kondisi overbought atau oversold ini tidak selalu berarti bahwa pembalikan harga akan segera terjadi. Harga dapat tetap dalam kondisi overbought atau oversold untuk jangka waktu yang cukup lama terutama dalam tren kuat.

4. Gunakan Divergence

Salah satu cara yang lebih maju untuk menggunakan indikator stochastic dalam Forex adalah dengan melihat divergence antara Stochastic dan harga pasar. Divergence terjadi ketika arah pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh Stochastic. 

Divergence bullish terjadi ketika harga mencetak posisi terendah baru (higher low) tetapi Stochastic tidak mengikuti dengan posisi terendah baru yang sebanding, yang mengindikasikan potensi pembalikan harga ke atas. 

Sebaliknya, divergence bearish terjadi ketika harga mencetak posisi tertinggi baru (lower high) tetapi Stochastic tidak mengonfirmasi dengan posisi tertinggi baru yang sebanding, yang mengindikasikan potensi pembalikan harga ke bawah.

Penggunaan divergence dapat membantu trader mengidentifikasi potensi perubahan arah tren dan memperingatkan tentang kemungkinan pembalikan harga. 

Namun, divergence harus dikonfirmasi oleh sinyal-sinyal lainnya atau analisis teknikal tambahan sebelum mengambil keputusan trading. 

Ini merupakan pendekatan yang lebih canggih saat menggunakan indikator stochastic dalam Forex dan memerlukan pengalaman serta pemahaman yang lebih mendalam tentang analisis teknikal secara keseluruhan.

Baca juga tentang: risiko forex trading dan bagaimana cara tepat mengelolanya

5. Perhatikan Konfirmasi dari Indikator Lain

Ketika menggunakan indikator stochastic dalam Forex, penting untuk mencari konfirmasi dari indikator lain atau alat analisis teknikal tambahan. 

Meskipun Stochastic dapat memberikan sinyal beli atau jual berdasarkan kondisi overbought atau oversold, mengonfirmasi sinyal tersebut dengan indikator lain dapat membantu menghindari sinyal palsu dan meningkatkan kepercayaan dalam keputusan.

Contoh indikator atau alat analisis yang dapat digunakan untuk konfirmasi sinyal Stochastic meliputi:

- Moving Averages

Memperhatikan persilangan (crossing) antara Stochastic dengan moving average (misalnya, moving average eksponensial atau simple moving average) dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap arah pergerakan harga.

- MACD (Moving Average Convergence Divergence)

Menggunakan MACD bersama dengan Stochastic dapat memberikan konfirmasi sinyal trading. Misalnya, sinyal beli dari Stochastic yang didukung oleh perpotongan garis signal MACD di atas garis MACD histogram bisa menjadi konfirmasi tambahan.

- RSI (Relative Strength Index)

RSI juga merupakan indikator momentum yang dapat digunakan bersama dengan Stochastic untuk mengonfirmasi kondisi overbought atau oversold.

- Volume

Mengonfirmasi sinyal Stochastic dengan volume perdagangan juga bisa menjadi strategi yang efektif, karena volume dapat memberikan indikasi kekuatan atau kelemahan dari pergerakan harga.

6. Jangan Menggunakan Isolasi

Penting untuk diingat bahwa indikator stochastic dalam Forex sebaiknya tidak digunakan secara terpisah atau isolasi.

Meskipun Stochastic dapat memberikan gambaran tentang kondisi overbought atau oversold, sinyal dari Stochastic perlu dikonfirmasi dengan analisis teknikal lainnya untuk menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan trading.

Penggunaan indikator Stochastic bersama dengan indikator lain atau alat analisis teknikal tambahan membantu mengurangi risiko sinyal palsu dan meningkatkan tingkat kepercayaan dalam perdagangan. 

Menggabungkan beberapa indikator secara simultan dapat memberikan perspektif yang lebih lengkap tentang kondisi pasar dan arah pergerakan harga.

7. Pahami Konteks Pasar

Penting untuk memahami konteks pasar secara keseluruhan ketika menggunakan indikator stochastic dalam Forex. 

Meskipun Stochastic dapat memberikan sinyal beli atau jual berdasarkan kondisi overbought atau oversold, hasil yang optimal dapat dicapai ketika analisis Stochastic digabungkan dengan pemahaman tentang tren pasar dan faktor-faktor lain.

Beberapa faktor penting dalam memahami konteks pasar juga perlu Anda pahami yang umumnya meliputi:

- Tren Utama

Tentukan arah tren utama pasar (apakah sedang bullish atau bearish) untuk mengidentifikasi kecenderungan yang lebih besar dalam pergerakan harga. Stochastic dapat memberikan sinyal yang lebih baik ketika sejalan dengan tren utama.

- Level Support dan Resistance

Identifikasi level support (level di mana harga cenderung berbalik naik) dan resistance (level di mana harga cenderung berbalik turun) dalam grafik harga. Sinyal dari Stochastic yang didukung oleh level support atau resistance memiliki keandalan yang lebih tinggi.

- Pengumuman Berita dan Kejadian Pasar

Perhatikan pengumuman berita ekonomi atau kejadian pasar penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga. Reaksi pasar terhadap berita fundamental dapat mempengaruhi validitas sinyal dari indikator Stochastic.

- Volatilitas

Ketahui tingkat volatilitas pasar saat ini karena volatilitas yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja indikator Stochastic.

Dengan memahami konteks pasar secara komprehensif, trader dapat menggunakan indikator stochastic dalam Forex dengan lebih efektif dan meningkatkan akurasi sinyal trading.