Perdagangan jangka pendek atau
short term trading merupakan salah satu teknik menguntungkan namun juga membawa risiko bagi para investor. Disebut jangka pendek karena
durasinya memang dalam hitungan menit hingga beberapa hari saja.
Jika berminat mendapatkan untung dan menghindari kerugian, maka Anda membutuhkan pemahaman penting mengenai keuntungan maupun risikonya. Bukan hanya melihat peluang
jangka pendek yang baik, namun juga cara melindungi diri dari kerugian tersebut.
Untuk bisa dapat memenuhi keinginan tersebut, maka Anda membutuhkan beberapa tips berguna. Temukan tips menjalankan short term trading terbaik bagi para trader pemula!
Tips Agar Bisa Menguasai Short Term Trading untuk Para Trader Pemula
Beberapa tips untuk menjadi panduan bagi para trader pemula untuk mendapatkan hasil trading memuaskan dan menguntungkan meskipun dalam jangka pendek adalah:
1. Mengenali Potensial Baik dan Buruk
Mengenali trading "benar dan tepat" berarti Anda harus memahami perbedaan antara situasi potensial baik dan situasi yang harus dihindari. Salah satu kondisi cukup
lumrah terjadi adalah investor terjebak pada suatu momen.
Kemudian mereka juga mempercayai bahwa jika mereka menonton berita malam dan membaca Koran dan majalah keuangan, secara otomatis mereka akan paham apa kondisi di
pasar.
Namun pada faktanya, saat Anda mengetahui pemberitaan tersebut, sebenarnya pasar tela bereaksi. Oleh karena itu, Anda membutuhkan beberapa langkah benar agar bisa
menemukan perdagangan tepat pada waktu yang tepat, bukan bergantung berita saja:
a. Memperhatikan Rata-Rata Pergerakan
Rata-rata pergerakan (moving average) merupakan harga rata-rata suatu instrumen selama periode waktu tertentu. Di mana kerangka waktu paling umum adalah 15, 20, 30,
50, 100, serta 200 hari.
Konsep umumnya adalah untuk menunjukkan apakah suatu instrumen sedang mengalami tren naik atau turun. Biasanya, instrumen baik memiliki rata-rata pergerakan yang
miring ke atas.
b. Memahami Siklus atau Pola Keseluruhannya
Dalam short term trading, biasanya pasar memiliki siklus perdagangan sendiri. Oleh karena itu penting sekali untuk memperhatikan kalender di waktu-waktu tertentu.
Contohnya saja adalah pada tahun 1950 hingga 2021, mayoritas kenaikan S&P 500 terjadi pada November hingga April. Sementara pada periode Mei hingga Oktober, rata-ratanya relatif statis.
Ketika memposisikan diri sebagai seorang trader, maka siklus ini bisa dimanfaatkan untuk keuntungan Anda dalam menentukan waktu yang baik untuk masuk ke posisi long
atau short.
c. Memahami Tren di Pasar
Ketika tren negatif, trader biasanya mempertimbangkan untuk melakukan short term trading dan melakukan sedikit pembelian. Sedangkan ketika trennya positif, mereka
cenderung mempertimbangkan membeli dengan sedikit shorting.
Lalu saat tren pasar secara keseluruhan berlawanan dengan trader, peluang perdagangan yang sukses akan menurun.
Ketika memahami ketiga langkah-langkah dasar tersebut, maka Anda nantinya bisa lebih paham mengenai bagaimana dan kapan untuk menemukan potensi perdagangan yang tepat.
2. Mengontrol Risiko
Salah satu aspek terpenting dalam kesuksesan trading ialah kemampuan mengontrol risiko. Pada short term trading pasti mengandung risiko, sehingga sangat penting untuk
meminimalkan risiko tersebut dan memaksimalkan keuntungan.
Hal tersebut juga membutuhkan penggunaan sell stop atau buy stop sebagai perlindungan saat terjadinya pembalikan pasar. Sell stop merupakan sebuah perintah untuk
menjual suatu instrumen setelah mencapai harga yang telah ditentukan.
Setelah harga tersebut berhasil dicapai, maka muncul anjuran untuk menjual pada harga pasar. Sementara buy adalah kebalikannya, yang mana digunakan dalam posisi short
term trading ketika instrumen naik ke harga tertentu, sehingga dianjurkan melalukan buy.
Kedua hal tersebut telah dirancang supaya bisa membatasi kerugian yang akan mengintai Anda.
Salah satu aturan umum pada short term trading adalah menetapkan sell stop atau buy stop dalam kisaran 10% hingga 15% dari tempat memulai short. Di mana hal ini
bertujuan agar bisa menjaga kerugian tetap terkendali sehingga keuntungan jauh lebih besar.
3. Melakukan Analisis Teknikal
Entah Anda sadari atau tidak, pasar selalu melihat ke depan dan mampu memperhitungkan apa yang terjadi. Hal tersebut berarti bahwa semua yang Anda ketahui mengenai
pendapatan, manajemen perusahaan, serta faktor lainnya sudah diperhitungkan dalam pasar.
Agar bisa terus menjadi salah satu trader terdepan, maka pastikan untuk menggunakan analisis teknikal. Analisis teknikal ini merupakan proses mengevaluasi dan
mempelajari instrumen atau pasar.
Di mana acuannya adalah dengan menggunakan harga dan pola sebelumnya untuk memprediksi apa yang akan terjadi di waktu mendatang. Dalam short term trading, analisis ini
merupakan alat penting untuk membantu memahami cara menghasilkan keuntungan.
Beberapa teknik yang bisa Anda pelajari untuk menguasai trading jangka pendek antara lain:
a. Indikator Buy dan Sell
Terdapat dua indicator populer untuk menentukan momentum terbaik buy dan sell, yaitu:
a. RSI (Relative Strength Index)
RSI membandingkan kekuatan atau kelemahan relatif suatu instrumen dibandingkan dengan instrumen lain di pasar.
Secara general, angka 70 menunjukkan pola topping, sementara angka di bawah 30 menunjukkan bahwa instrumen telah oversold. Namun, penting untuk diingat bahwa harga
dapat tetap berada pada level overbought atau oversold untuk jangka waktu yang cukup lama.
b. Osilator Stokastik
Indikator ini dipakai ketika hendak menentukan apakah suatu instrumen mahal atau murah berdasarkan kisaran harga penutupannya selama periode waktu tertentu.
Angka 80 memberikan tanda bahwa instrumen sudah overbought (mahal), sementara angka 20 menandakan saham sudah oversold (murah).
b. Pola
Teknik atau alat lain yang dapat membantu Anda menemukan peluang short term trading yang bagus adalah pola dalam grafik trading. Di mana pola ini dapat berkembang
selama beberapa hari, bulan, atau tahun.
Meskipun tidak ada dua pola yang sama, keduanya dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga. Jadi, beberapa pola penting yang harus diperhatikan antara lain:
a. Head and Shoulders
Pola ini dianggap sebagai salah satu pola yang paling bisa trader diandalkan, yaitu sebuah pola pembalikan yang sering terlihat ketika suatu instrumen sedang mencapai
puncaknya (top out).
b. Triangles
Triangles atau segitiga ini terbentuk ketika range antara harga tertinggi dan terendah suatu instrument mengalami penyempitan. Pola tersebut juga sering terjadi
ketika harga berada di posisi bottoming atau topping out.
Lalu ketika harga sedang menyempit, maka inilah pertanda bahwa instrumen bisa naik atau turun dengan cara yang hebat.
c. Double Tops
Double top ini terjadi saat harga naik ke titik tertentu dalam volume yang besar, lalu mundur, dan kemudian menguji ulang titik tersebut pada volume yang menurun. Pola
ketiga ini memberi sinyal bahwa instrumen mungkin akan bergerak lebih rendah.
d. Double Bottoms
Double bottom merupakan
kebalikan dari double top, di mana harga akan turun ke titik tertentu pada volume besar, lalu kemudian naik sebelum jatuh kembali ke level
semula pada volume yang lebih rendah.
Ketika tidak mampu menembus titik terendah, pola ini pun akhirnya memberikan sinyal bahwa instrumen mungkin akan bergerak lebih tinggi.
Apabila sudah memahami konsep dan tips menguasai short term trading tersebut, ke depannya urusan Anda akan lebih mudah!