Top 7 Major Pair yang Tetap Perkasa Meski Market Forex Bergejolak
Dalam dunia trading forex, volatilitas adalah bagian yang tak terpisahkan. Harga mata uang bisa bergerak cepat, naik dan turun dalam hitungan menit, tergantung pada berbagai faktor seperti data ekonomi, kebijakan bank sentral, hingga kondisi geopolitik global. Namun, di tengah segala ketidakpastian itu, ada beberapa pasangan mata uang — atau yang biasa disebut pair — yang tetap menunjukkan ketangguhan. Mereka dikenal sebagai major pair, pasangan mata uang utama yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
Major pair memiliki karakteristik unik: likuiditas tinggi, spread rendah, serta pergerakan harga yang lebih mudah diprediksi dibandingkan exotic pair atau minor pair. Inilah sebabnya mengapa banyak trader profesional maupun pemula lebih memilih fokus pada jenis pair ini. Artikel ini akan mengulas tujuh major pair yang tetap perkasa meskipun market forex sedang bergejolak, serta alasan mengapa pair-pair tersebut layak menjadi pilihan utama dalam strategi trading kamu.
1. EUR/USD — Raja dari Segala Pair
EUR/USD adalah pasangan mata uang paling populer dan paling likuid di dunia. Kombinasi antara euro (mata uang zona Eropa) dan dolar AS (mata uang cadangan dunia) membuatnya menjadi barometer utama kondisi ekonomi global.
Ketika pasar forex sedang tidak stabil, EUR/USD tetap menjadi favorit para trader karena spread-nya yang rendah dan pergerakannya yang cenderung “halus” dibandingkan pair lain. Trader bisa dengan mudah membaca pola pergerakan harga pada pair ini karena volume transaksi yang sangat besar setiap harinya.
Selain itu, EUR/USD juga sangat dipengaruhi oleh keputusan kebijakan moneter antara European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve (The Fed). Saat volatilitas meningkat di pair lain, banyak trader beralih ke EUR/USD untuk mencari peluang yang lebih terkendali.
2. USD/JPY — Pelarian Aman di Tengah Gejolak
USD/JPY dikenal sebagai salah satu pair favorit saat pasar sedang bergejolak. Yen Jepang sering dianggap sebagai safe haven currency — artinya, ketika ketidakpastian meningkat, investor cenderung membeli yen untuk melindungi aset mereka.
Namun, keunikan USD/JPY terletak pada kombinasi antara kekuatan dolar AS yang agresif dan karakter yen yang defensif. Ketika pasar global sedang panik, yen biasanya menguat, sementara dalam kondisi ekonomi stabil, dolar AS kembali mendominasi.
Bagi trader yang menyukai pergerakan cepat dengan pola teknikal yang jelas, USD/JPY bisa menjadi pilihan menarik. Dengan volatilitas moderat dan kecenderungan trend yang kuat, pair ini tetap menjadi primadona di saat pasar naik-turun drastis.
3. GBP/USD — Si “Cable” yang Elegan tapi Bertenaga
GBP/USD atau yang akrab dijuluki Cable merupakan salah satu pasangan mata uang tertua dan paling bersejarah di pasar forex. Pair ini mencerminkan hubungan antara ekonomi Inggris dan Amerika Serikat — dua kekuatan finansial terbesar di dunia.
Meskipun sering disebut lebih “liar” dibandingkan EUR/USD, GBP/USD tetap menjadi pilihan utama banyak trader profesional karena volatilitasnya yang bisa dimanfaatkan untuk profit besar. Saat pasar forex bergejolak, pair ini justru menunjukkan kekuatannya dengan pergerakan yang tetap terarah dan logis terhadap data fundamental seperti suku bunga dan inflasi.
Trader yang memahami dinamika makroekonomi Inggris dapat memanfaatkan pergerakan GBP/USD untuk menangkap peluang besar, terutama ketika Bank of England dan The Fed mengumumkan kebijakan moneter yang berbeda arah.
4. USD/CHF — Si Penjaga Stabilitas
Swiss franc (CHF) dikenal sebagai salah satu mata uang paling stabil di dunia. Didorong oleh reputasi Swiss sebagai negara netral, ekonomi yang kuat, dan sistem keuangan yang solid, USD/CHF sering dijadikan pelindung nilai di tengah ketidakpastian global.
Ketika pasar global penuh gejolak — misalnya saat perang, krisis finansial, atau resesi — banyak investor yang “lari” ke franc Swiss. Akibatnya, pair USD/CHF sering menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dan tidak mudah “meledak” seperti pair lain.
Trader yang mencari keamanan tanpa mengorbankan peluang trading bisa memanfaatkan USD/CHF sebagai aset defensif. Pair ini sering digunakan sebagai hedging tool untuk menyeimbangkan risiko dari posisi lain yang lebih berisiko tinggi.
5. AUD/USD — Si Komoditas yang Fleksibel
AUD/USD sering dijuluki The Aussie dan dikenal karena keterkaitannya dengan harga komoditas global, terutama emas dan bijih besi. Australia merupakan salah satu eksportir utama sumber daya alam, sehingga nilai dolar Australia sering bergerak seiring dengan fluktuasi harga komoditas tersebut.
Yang menarik, AUD/USD termasuk pair yang tetap tangguh saat volatilitas meningkat — terutama karena fundamental ekonomi Australia yang stabil dan hubungannya yang kuat dengan China sebagai mitra dagang utama.
Bagi trader yang menyukai analisa makro, AUD/USD adalah pair yang menarik karena bisa dikaitkan dengan banyak faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga, permintaan komoditas, dan kondisi pasar global. Volatilitasnya sedang, tapi potensi profitnya tinggi bagi mereka yang bisa membaca arah tren dengan baik.
6. USD/CAD — Dolar vs. Dolar, Tapi Beda Karakter
USD/CAD adalah contoh menarik dari dua mata uang kuat yang saling berhadapan. Dikenal juga sebagai The Loonie, pair ini sangat dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Karena Kanada merupakan salah satu produsen minyak terbesar, nilai CAD cenderung naik saat harga minyak meningkat, dan sebaliknya.
Pair ini menarik bagi trader karena sering menunjukkan tren jangka menengah yang kuat dan teratur. Saat pasar global tidak stabil, USD/CAD sering memberikan peluang yang jelas bagi mereka yang mampu membaca hubungan antara pergerakan minyak mentah dan dolar AS.
Likuiditasnya tinggi dan spread-nya cukup rendah, menjadikannya pair yang ideal untuk trader harian maupun swing trader yang ingin memanfaatkan pergerakan berbasis fundamental.
7. NZD/USD — Si Kecil yang Tangguh
NZD/USD atau The Kiwi mungkin tidak sebesar EUR/USD atau GBP/USD dari sisi volume, tetapi tetap termasuk kategori major pair. Pair ini merepresentasikan hubungan ekonomi antara Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Selandia Baru dikenal sebagai negara dengan ekonomi berbasis pertanian dan ekspor komoditas. Karenanya, NZD/USD sering mencerminkan kesehatan perdagangan global. Menariknya, meskipun pasar sedang bergejolak, The Kiwi sering kali tetap stabil, terutama karena kebijakan moneter Selandia Baru yang konservatif dan transparan.
Trader yang menyukai pair dengan pergerakan tenang namun tetap memberikan peluang profit yang baik sering menjadikan NZD/USD sebagai pilihan utama. Pair ini cocok untuk strategi trend following dan swing trading.
Kesimpulan: Ketangguhan di Tengah Badai Forex
Tujuh pair di atas adalah contoh bagaimana kombinasi antara likuiditas, stabilitas, dan fundamental ekonomi yang kuat bisa membuat sebuah pasangan mata uang tetap tangguh di tengah badai volatilitas pasar forex. Trader yang cerdas tahu bahwa kunci sukses bukan hanya pada kemampuan membaca chart, tetapi juga memilih instrumen yang tepat.
Major pair bukan hanya lebih mudah dianalisa, tetapi juga memberikan rasa aman dan peluang profit yang lebih konsisten dibandingkan pasangan yang kurang populer. Dengan memahami karakteristik masing-masing pair, kamu bisa menyesuaikan strategi trading agar tetap efisien dan terkendali bahkan ketika pasar sedang “bergolak hebat.”
Pasar forex memang menantang, tapi dengan bekal pengetahuan dan bimbingan yang tepat, kamu bisa menjinakkan volatilitas dan memanfaatkan peluang yang muncul di setiap pergerakan harga. Itulah mengapa penting bagi setiap trader, baik pemula maupun berpengalaman, untuk terus mengasah kemampuan analisa dan strategi mereka.
Jika kamu ingin mempelajari lebih dalam tentang cara membaca karakter pair, memahami analisa teknikal maupun fundamental, serta mengelola risiko dengan bijak, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax adalah broker sekaligus pusat edukasi trading forex terbaik di Indonesia, yang siap membimbingmu secara profesional, gratis, dan interaktif agar kamu bisa menjadi trader yang lebih matang dan percaya diri.