Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Trader Retail vs Trader Institusional: Siapa Lebih Aktif di BTC/Forex?

Trader Retail vs Trader Institusional: Siapa Lebih Aktif di BTC/Forex?

by Iqbal

Dalam dunia trading modern yang semakin kompleks, dua kelompok utama pelaku pasar sering kali menjadi pusat perhatian: trader retail dan trader institusional. Keduanya memainkan peran besar dalam menentukan dinamika pasar, termasuk dalam dua instrumen paling populer saat ini, yaitu Bitcoin (BTC) dan pasar valuta asing (Forex). Namun, sering muncul pertanyaan: siapa sebenarnya yang lebih aktif dan dominan dalam pergerakan harga di kedua pasar ini? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami karakteristik masing-masing kelompok, perbedaan strategi mereka, dan seberapa besar kontribusi mereka dalam likuiditas serta volatilitas pasar.

Siapa Itu Trader Retail?

Trader retail adalah individu yang melakukan trading untuk kepentingan pribadi, bukan atas nama perusahaan atau institusi. Mereka umumnya menggunakan platform trading online, seperti MetaTrader atau aplikasi exchange crypto populer, dengan modal yang relatif kecil dibanding trader institusional. Kemajuan teknologi telah membuat trading semakin mudah diakses, sehingga jumlah trader retail terus meningkat, terutama sejak pandemi COVID-19 saat banyak orang mulai mencari alternatif penghasilan dari rumah.

Trader retail cenderung lebih aktif dalam trading harian (day trading), scalping, dan swing trading. Mereka juga lebih mudah terpengaruh oleh berita, rumor, atau sentimen sosial media. Meskipun volume transaksi per individu kecil, akumulasi dari jutaan trader retail bisa menjadi kekuatan kolektif yang signifikan.

Siapa Itu Trader Institusional?

Sebaliknya, trader institusional adalah profesional yang bekerja untuk institusi keuangan seperti hedge fund, bank investasi, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. Mereka mengelola portofolio dalam jumlah besar, memiliki akses ke teknologi dan data pasar tingkat lanjut, serta sering kali memiliki hubungan langsung dengan penyedia likuiditas utama.

Trader institusional cenderung lebih strategis dan terencana dalam pendekatan mereka. Mereka tidak bereaksi secara emosional terhadap fluktuasi harga jangka pendek, dan lebih banyak menggunakan algoritma atau strategi kuantitatif berbasis data besar. Karena skala mereka yang besar, keputusan trading institusional sering kali berdampak signifikan terhadap pergerakan harga aset.

Aktivitas di Pasar Forex

Forex adalah pasar terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian melebihi $7 triliun per hari. Dari angka ini, sekitar 90% berasal dari aktivitas institusional. Hal ini tidak mengejutkan, mengingat Forex pada awalnya memang didominasi oleh bank-bank besar dan institusi keuangan yang perlu melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang atau melakukan transaksi internasional dalam jumlah besar.

Trader retail hanya menyumbang sekitar 5–10% dari total volume Forex, tetapi kontribusi ini terus bertumbuh seiring dengan kemudahan akses ke platform trading dan akun dengan leverage tinggi. Meski demikian, trader retail sering kali kalah dalam hal kecepatan eksekusi, biaya transaksi, dan kualitas informasi pasar yang dimiliki oleh institusi.

Namun, bukan berarti trader retail tidak berperan penting. Dalam kondisi volatil, seperti saat rilis data ekonomi penting atau intervensi bank sentral, aktivitas trader retail bisa ikut memperbesar gejolak harga. Selain itu, fenomena social trading dan copy trading telah membantu trader retail memanfaatkan keahlian orang lain tanpa harus mengelola semuanya sendiri.

Aktivitas di Pasar Bitcoin (BTC)

Pasar kripto, terutama Bitcoin, memiliki dinamika yang sedikit berbeda. Pada awal kemunculannya, pasar ini didominasi oleh individu dan komunitas retail yang tertarik dengan ide desentralisasi dan potensi keuntungan tinggi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, institusi mulai masuk ke pasar ini, khususnya setelah adanya produk derivatif seperti Bitcoin futures dan ETF Bitcoin spot.

Menurut berbagai studi, saat ini sekitar 70% dari volume trading harian BTC berasal dari institusi, baik dalam bentuk spot market maupun derivatif. Kehadiran institusi membawa likuiditas dan legitimasi ke dalam pasar kripto, tetapi juga memperkenalkan elemen strategi canggih yang kadang sulit dipahami oleh trader retail.

Meski demikian, trader retail tetap sangat aktif di pasar kripto. Mereka lebih fleksibel, cepat mengambil posisi, dan sering kali menciptakan tren melalui media sosial seperti Twitter, Reddit, atau Telegram. Contoh nyata adalah fenomena “meme coin” yang dapat meroket hanya karena viral, sesuatu yang jarang terjadi di pasar Forex yang lebih konservatif.

Strategi dan Gaya Trading: Retail vs Institusional

Trader Retail:

  • Fokus jangka pendek: Banyak yang menggunakan strategi scalping dan day trading.

  • Leverage tinggi: Untuk memaksimalkan potensi profit dari modal kecil.

  • Emosional: Lebih mudah panik saat pasar bergerak liar.

  • Informasi terbatas: Mengandalkan analisa teknikal sederhana, berita umum, dan forum online.

Trader Institusional:

  • Fokus jangka menengah hingga panjang: Menggunakan strategi berbasis fundamental dan kuantitatif.

  • Risiko terkendali: Mereka memiliki manajemen risiko yang sangat ketat.

  • Akses eksklusif: Menggunakan data premium, jaringan informasi, dan teknologi canggih.

  • Likuiditas tinggi: Bisa mempengaruhi harga secara langsung karena volume besar.

Siapa yang Lebih Aktif?

Menjawab pertanyaan siapa yang lebih aktif bukanlah hal yang sederhana. Di pasar Forex, institusi jelas lebih dominan dari segi volume dan pengaruh pasar. Namun dalam hal frekuensi transaksi, trader retail justru bisa lebih aktif dalam melakukan posisi masuk dan keluar setiap hari. Di sisi lain, pasar BTC memberikan ruang yang lebih seimbang, di mana trader retail dan institusional sama-sama memainkan peran penting dalam dinamika pasar.

Namun, “aktif” tidak selalu berarti “menguntungkan.” Trader institusional mungkin lebih sedikit melakukan transaksi, tapi tiap transaksinya sangat terencana dan memiliki rasio keuntungan yang lebih tinggi. Sementara itu, trader retail lebih sering masuk pasar, tapi tanpa manajemen risiko yang baik, mereka lebih rentan terhadap kerugian.

Masa Depan Dunia Trading: Kolaborasi atau Kompetisi?

Ke depan, peran trader retail dan institusional diprediksi akan semakin berdampingan. Platform trading terus berkembang untuk memberikan alat bantu canggih bagi trader individu, sementara institusi mulai mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dan adaptif. Bahkan, beberapa institusi kini memantau aktivitas trader retail sebagai indikator sentimen pasar.

Inovasi seperti trading berbasis AI, sosial trading, dan integrasi blockchain membuat garis antara keduanya semakin kabur. Kemungkinan besar, masa depan akan melahirkan bentuk kolaborasi baru, di mana edukasi dan transparansi menjadi kunci utama agar semua pelaku pasar bisa tumbuh bersama.


Ingin menjadi trader retail yang bisa bersaing di level institusional? Jangan hanya mengandalkan insting dan berita viral—kuasai strategi, manajemen risiko, dan psikologi trading dengan bimbingan dari para mentor profesional di www.didimax.co.id. Didimax merupakan broker lokal resmi yang sudah terbukti membantu ribuan trader pemula hingga mahir meraih hasil konsisten dari pasar Forex.

Gabung sekarang dalam program edukasi trading 100% gratis dan dapatkan akses ke kelas live, analisa harian, serta bimbingan langsung dari para trader berpengalaman. Jangan lewatkan kesempatan untuk berkembang bersama komunitas trader terbaik Indonesia—karena kesuksesan tidak datang dari keberuntungan, tapi dari pengetahuan dan latihan yang tepat!