Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Trader Sering Loss Ternyata Karena Faktor Ini, Cari Tahu Masalahnya!

Trader Sering Loss Ternyata Karena Faktor Ini, Cari Tahu Masalahnya!

by DIDIMAX

Sebagian trader sering loss dan kehilangan modalnya saat berdagang. Pastinya ini menjadi permasalahan yang tak ingin dialami oleh siapapun, baik itu pemula maupun yang sudah lama terjun di dunia investasi.

Namun, apa sebenarnya sumber permasalahannya? Mengapa banyak orang mengalami kerugian? Pada artikel berikut ini akan kami berikan ulasan selengkapnya mengenai permasalahan, dimana banyak menimpa trader.

 

Benarkah Membuat Target Profit Harus Realistis?

Kebanyakan para pemula memiliki target profit yang tinggi tanpa memperhitungkan analisanya secara realistis. Tentu hal ini sangat salah, target profit harus disertai dengan perhitungan dan analisisnya realistis sesuai keadaan market.

Tak jarang trader sering loss saat trading. Karena target profitnya tidak realistis  dengan kemampuannya. Untuk menetapkan target profit realistis, cari tahu dulu kemampuan anda dan seberapa besar dapat menghindari risikonya.

Jika kedua aspek tersebut tidak bisa berjalan, anda akan mengalami tekanan yang kuat. Sampai akhirnya harus mengalami kerugian karena anda cenderung memaksakan diri untuk mengambil risiko tinggi.

Dimana, dalam hal tersebut memperdagangkan mata uang volatilitas serta pembukaan posisi lebih besar. Keputusan ini nantinya tentu akan membuat anda sering loss. Bahkan, kerugiannya bisa lebih besar lagi jika pergerakan grafik harga berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi anda.

Trader sering loss bisa juga disebabkan oleh kurang tepatnya perencanaan trading anda. Perencanaan yang dibuat tidak jelas dan tak terukur. Anda lebih dominan mengambil keputusan trading secara acak.

2 Faktor Ini Buat Trader Sering Loss!

Faktor pertama dan bisa menjadi titik permasalahan trader sering loss terletak pada psikologis emosional dari trader. Hal ini turut mempengaruhi tindakan anda dan memicu munculnya loss dalam trading.

Tetapi perlu diketahui bahwa psikologi emosional dapat diatasi menggunakan manajemen risiko yang baik. Terdapat dua aspek utama serta menjadi kunci dari manajemen risiko, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Risiko kehilangan kurang dari 5%

Setiap individu pasti ingin mendapatkan hasil akhirnya konsisten. Maka dari itu, pemakaian manajemen risiko 1:2 belum cukup. Pentingnya menerapkan rasio maksimal secara seimbang atau balance.

Misalnya anda membatasi kerugian sekitar 10% untuk menetapkan jumlah loss trading. Jika anda mengalami kerugian, masih tersisa 90% cadangan balance dan dapat dipakai lagi nantinya.

2. Kerugian lebih kecil dari keuntungan 

Salah satu alasan mengapa mengalami kerugian dikarenakan trader tidak memahami dan mematuhi praktek money management. Pada dasarnya, hal ini menjadi penentu risiko sebelum anda melakukan transaksi keuangan di pasar forex.

Tanpa disertai money management dengan baik, anda bisa kehilangan sebagian hingga seluruh modalnya. Dibutuhkan pengelolaan manajemen risiko sebagai bentuk antisipasi. Rasio manajemen risiko dalam trading ialah 1:2.

Dengan begitu, anda tidak perlu khawatir akan mengalami kerugian dalam jumlah besar. Karena manajemen risiko sudah ditetapkan guna menghindari kerugian yang dialami oleh trader saat menjalankannya. 

Selain kunci dari manajemen risiko, ada dua faktor utama dan harus dihindari oleh trader. Bahkan, dapat menyebabkan trader sering loss sampai bangkrut. Tentunya anda tak menginginkan hal ini terjadi bukan?

- Menahan posisi yang salah

Dalam dunia trading ada yang dinamakan metode follow the trend, dimana trader mengikuti tren trading. Tapi mengapa tetap ada saja orang yang mengalami loss di market?

Permasalahannya dikarenakan comfort zone, market sideways menghasilkan keuntungan pada setiap pergerakannya. Baik itu, naik maupun turun. Namun, kembali berbalik floating loss sebab hold position berubah menjadi trending.

Hold position yang melawan arah pasar termasuk kesalahan dalam trading. Keuntungan yang telah lama dicapai hilang begitu saja sewaktu-waktu. Kesalahan ini dimulai dari trader ketika ingin melepaskan stop loss.

Apalagi jika sudah terbiasa mencapai profit dan merasa lebih percaya diri akan pengalamannya. Namun, nyatanya justru berujung terjadi margin call. Sehingga, dibutuhkan batasan terhadap pasar.

Anda harus tahu kapan batasan pada saat pasar sudah tidak lagi mengalami sideways. Selain itu, juga terhadap batasan konfirmasi ketika posisi pasar berubah menjadi trending.

- Trader sering loss karena lot

Jumlah lot yang terlalu besar bisa menjadi penyebab trader sering loss saat menjalankan tradingnya. Anda tidak boleh terlalu percaya diri ketika pasar dalam posisi sideways. 

Karena momen tersebut juga dapat menyebabkan margin call jika tidak menggunakan lot terlalu besar dan tidak seimbang dengan jumlah kepemilikan modal anda.

Pada dasarnya investasi forex ini bukanlah bisnis tentang seberapa besar jumlah keuntungan yang diperoleh. Tetapi, justru seberapa lama trader mampu bertahan secara konsisten dan meraih profit maksimal.

Hati-hati Dengan Psikologi Emosional Trading!

Apakah pengaruh psikologi dan emosi kerap membuat trader sering loss? Jawabannya iya, karena trader jadi memiliki beban lebih secara emosional hingga memunculkan bias psikologi di dalam diri.

Bias psikologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan trading. Contoh bisa konfirmasi menjadi penyebab trader mencari informasi yang mengkonfirmasi keyakinannya. Lalu, mengabaikan analisis bertentangan untuk mengambil keputusan trading.

Maka dari itu, pentingnya mengelola emosi dan mencari setiap langkah guna mengontrolnya. Sehingga, anda bisa objektif menganalisis tanpa dipengaruhi oleh asumsi atau keyakinan yang salah.

Kelola emosi dan psikologi trading anda untuk bisa menilai secara objektif bukan subjektif. Dengan begitu, proses trading diharapkan berjalan lancar sebagaimana mestinya serta keuntungan dapat diperoleh.

Tidak hanya dari sisi psikologi trading saja, melainkan pengalaman trader juga menjadi tolak ukurnya. Apalagi diperlukan banyak pengetahuan, tidak hanya mengandalkan ilusi maupun spekulasi semata.

Ilusi atau spekulasi hanya menghasilkan keputusan trading yang buruk hingga membuat trader sering loss. Pastikan untuk paham dasar-dasar melakukan trading. Kemudian, kuasai keterampilan teknisnya serta fundamental dalam meraih profitabilitasnya. Apabila anda hanya berspekulasi dan menjalankan trading secara acak. Hasil trading belum tentu pasti dan hanya mengedepankan keberuntungan.

Karena tidak membutuhkan perencanaan yang tepat disertai kejelasan strateginya. Anda hanya cenderung mengikuti langkah-langkah pencapaian trader lain. Tanpa adanya penyesuaian lagi dengan kondisi di dalam pasar finansial.

Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki karakteristik serta profil risiko yang berbeda. Belum tentu strategi orang lain cocok untuk anda terapkan. Jadi, dalam membuat perencanaan trading disesuaikan dengan karakteristik anda.

Baca juga tentang: bisnis trading mahasiswa peluang menguntungkan untuk semua

Buat Strategi Trading Anda Bersama Broker Forex Didimax 

Trader sering loss dikarenakan strategi yang digunakan dalam trading, banyak trader mengalami margin call. Sehingga, dibutuhkan strategi trading yang tetap menghasilkan profit. Meski pasar pada posisi sideways ataupun trending.

Anda bisa mempelajari strategi trading bersama broker forex Didimax. Strateginya mudah dipahami oleh trader serta bisa dilakukan kombinasi memakai metode lainnya atau pengalaman masing-masing.

Broker forex Didimax merupakan salah satu platform online penyedia kebutuhan trading forex. Carilah platform trading yang memang sudah terpercaya secara penuh untuk mempercayakan kebutuhan trading anda.

Baik itu, untuk para pemula maupun trader professional sekalipun. Dibutuhkan perencanaan strategi yang tepat untuk melakukan trading. Trader sering loss dapat dihindari dengan membuat perencanaan yang tepat.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama