Jika Anda ingin menjadi trader handal, maka perlu mampu mengidentifikasikan
swing high dan low. Sebab keterampilan dasar ini sangatlah penting dalam trading forex.
Swing high dan swing Low merupakan titik-titik kunci dalam analisis teknis yang menandai perubahan arah pergerakan pada harga.
Anda perlu mengetahui informasi ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan trading lebih baik lagi. Swing high merupakan puncak harga tertinggi yang terbentuk dalam
suatu tren naik, sedangkan swing low merupakan lembah harga terendah dalam bentuk suatu tren turun.
Kedua level ini memberikan informasi penting mengenai sentiment pasar dan memberikan peluang bagi trader untuk mengambil keputusan. Selain itu, memiliki peran penting
dalam analisis teknis karena membantu mengidentifikasi tren pasar dan mengenali pola harga yang penting.
Cara Mengidentifikasi Swing High dan Low dalam Trading
Pasalnya, pada swing high bertindak sebagai resistensi yang mungkin sulit ditembus, sementara itu swing low bertindak sebagai level support yang dapat mencegah
penurunan nilai. Berikut perlu Anda ketahui mengenai cara identifikasi swing high dan low:
1. Mengidentifikasi Titik Swing High dan Swing Low
Swing high merupakan titik tertinggi pada grafik nilai yang diikuti oleh adanya penurunan nilai, sementara swing low merupakan titik terendah pada grafik harga uang
diikuti oleh kenaikan nilai. Identifikasi titik ini dapat dilakukan dengan melihat grafik harga pola pada candlestick.
2. Menggunakan Garis Horizontal
Setelah berhasil menemukan titik-titik swing high dan low, Anda dapat menghubungkannya dengan garis horizontal. Pada garis ini akan menunjukkan level-level support dan
resistance melalui grafik harga tersebut.
3. Menggunakan Fibonacci Retracement
Selanjutnya setelah garis horizontal terbentuk, Anda dapat mengaplikasi Fibonacci Retracement pada garis tersebut untuk mengidentifikasikan level-level retracement
yang lebih potensial. Sehingga Anda perlu memahaminya saat melakukan trading.
Fibonacci Retracement merupakan alat yang memungkinkan Anda untuk dapat menentukan level-level retracement potensial pada garis horizontal dengan menggunakan rasio
Fibonacci. Rasio Fibonacci tersebut seperti 0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.786.
4. Memanfaatkan Level pada Fibonacci Retracement
Setelah level retracement potensial telah teridentifikasi, selanjutnya Anda dapat menggunakannya sebagai level support dan resistance yang potensial dalam mengambil
keputusan saat trading. Hal ini dapat membantu Anda dalam menentukan level entry, stop loss, dan target profit perdagangan.
Mengetahui Ciri-Ciri Swing High dan Low dalam Trading
Selain perlu mengidentifikasi swing high dan low, Anda juga perlu mengetahui ciri-cirinya. Hal ini perlu diperhatikan oleh para kalangan trader. Berikut adapun hal
yang perlu diperhatikan mengenai ciri-cirinya:
1. Ciri-Ciri pada Swing High
Pentingnya mengetahui ciri-ciri swing high dan low menjadi suatu hal yang trader perlu perhatikan dan pelajari. Berikut beberapa ciri-ciri dari swing high untuk
diperhatikan trader:
- Swing high merupakan titik tertinggi pada sebuah grafik harga. Titik ini ditandai dengan adanya puncak pada nilai aset yang diikuti oleh penurunan harga aset
tersebut.
- Harga tertinggi mampu menjadi level support jika nilai aset tidak jatuh di bawah titik tersebut. Jika saat nilai aset jatuh di bawah titik tren high, maka
level tersebut tidak lagi berfungsi sebagai support.
- Harga tertinggi dapat menjadi level resistance jika harga aset tersebut tidak dapat melewati titik saat nilai aset bergerak naik. Level ini yang kuat dapat
menjadi level resistance sulit untuk dapat ditembus.
- Harga tertinggi bisa diperkuat jika volume perdagangan meningkat saat harga telah mencapai titik tertingginya.
- Harga tertinggi dapat membentuk pola chart tertentu, seperti pola Head and Shoulders atau Double Top yang dapat memberikan sinyal penting untuk para trader
dalam langkahnya mengambil keputusan trading.
- Swing high dapat berbeda-beda setiap pada timeframe trading. Sehingga, Anda perlu memperhatikan timeframe yang digunakan dalam menganalisis teknikal untuk
mengidentifikasi titik yang tepat.
2. Ciri-Ciri pada Swing Low
Selanjutnya mengetahui ciri-ciri pada swing low yang tak kalah pentingnya. Ciri-ciri dari swing high dan low perlu diketahui untuk mendapat hasil trading. Berikut
ciri-cirinya untuk perlu trader perhatikan, sebagai berikut:
- Swing low merupakan titik terendah pada sebuah grafik harga. Titik ini ditandai dengan adanya lembah pada harga aset yang diikuti oleh kenaikan harganya.
- Harga terendah dapat menjadi level support jika harga aset tersebut tidak naik di atas titiknya. Jika harga aset naik di atas tren low, maka level tersebut
tidak lagi dapat berfungsi sebagai support.
- Harga terendah dapat menjadi level resistance jika harga aset tidak dapat menembus titik tersebut saat harga aset terjadi gerak turun. Level ini yang kuat
dapat menjadi level resistance yang akan sulit ditembus.
- Harga terendah dapat diperkuat jika volume perdagangan meningkat ketika harga telah mencapai titik terendah tersebut.
- Harga terendah dapat membentuk menjadi pola chart tertentu, seperti pada pola Head and Shoulders Inverted atau Double Bottom yang dapat memberikan sinyal
penting bagi para trader dalam mengambil keputusan saat trading.
- Swing low dapat berbeda-beda setiap pada timeframe. Sehingga, Anda perlu memperhatikan timeframe yang digunakan dalam menganalisis teknikal untuk
mengidentifikasi titik yang tepat.
Cara Menggunakan Swing High dan Low untuk Meningkatkan Keuntungan Trading
Setiap trader pasti mengharapkan mendapat keuntungan dari trader. Hal ini pastinya menjadi tujuan awal bagi para trader. Sehingga, penting mengetahui cara penggunaan
swing high dan low untuk meningkatkan keuntungan:
1. Menggunakan untuk Entry dan Exit
Dalam trading, swing high dan low dapat digunakan untuk menentukan level entry da next yang lebih optimal. Misalnya, jika Anda ingin memasuki pasar dengan posisi buy,
maka dapat dengan menunggu harga melewati tren high sebelumnya sebagai konfirmasi bahwa tren naik akan berlanjut.
Sementara, jika Anda ingin memasuki posisi sell, dapat menunggu harga turun di bawah tren low terakhir. Dalam hal exit ini, trader dapat menggunakannya untuk
2. Mengidentifikasikan Reversal dan Continuation Patterns
Selain itu, juga dapat membantu dalam mengidentifikasikan pola-pola pembalikan (reversal) dan kelanjutan (continuation) dalam pergerakan harga. Adanya pola seperti
double top, double bottom, head and shoulders, dan ascending/descending triangles sering terbentuk pada tren.
3. Manajemen Risiko dan Penggunaan Stop Loss
Selanjutnya, penting menggunakan teknik ini dalam manajemen risiko dan penggunaan stop loss. Anda dapat menempatkan stop loss di bawah tren low terakhir pada posisi
buy dan di atas swing high terakhir pada posisi sell demi melindungi modal jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi.
Dengan menggunakan level-level ini, trader dapat menentukan risiko yang dapat diterima sebelum memasuki perdagangan forex. Swing high dan low ini menjadi salah satu
teknik penting dalam proses analisis teknis untuk mendapat keuntungan dalam trading forex.