Trading Emas vs Trading EUR/USD: Mana yang Lebih Diminati 2025?

Tahun 2025 membawa dinamika baru di dunia trading global. Dua instrumen paling populer yang terus menarik perhatian para trader adalah emas dan pasangan mata uang EUR/USD. Kedua aset ini memiliki karakteristik unik, likuiditas tinggi, serta potensi keuntungan yang menarik. Namun, ketika trader dihadapkan pada pilihan antara trading emas dan trading EUR/USD, pertanyaan besar pun muncul: mana yang lebih diminati di tahun 2025?
Untuk menjawabnya, kita perlu menilik tren pasar, volatilitas, kebijakan moneter global, serta perilaku investor sepanjang tahun berjalan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam kedua jenis instrumen ini, membandingkan keunggulan dan tantangan masing-masing, dan pada akhirnya mengungkapkan mana yang lebih unggul dalam konteks pasar 2025.
1. Sekilas tentang Emas dan EUR/USD
Emas (XAU/USD) adalah komoditas logam mulia yang sejak lama dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven). Trader memilih emas bukan hanya karena potensi profitnya, tapi juga karena emas cenderung mempertahankan nilainya saat gejolak pasar melanda. Emas diperdagangkan dalam satuan troy ounce dan biasa dikaitkan dengan USD, yang membuat harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan dolar AS.
EUR/USD adalah pasangan mata uang paling populer dalam forex trading, mewakili dua kekuatan ekonomi besar dunia: Amerika Serikat dan Uni Eropa. Volume perdagangan yang besar, spread rendah, serta akses informasi yang luas membuat pasangan ini menjadi favorit trader pemula maupun profesional.
2. Likuiditas dan Volume Perdagangan
Salah satu alasan utama EUR/USD sangat digemari adalah karena likuiditasnya yang luar biasa tinggi. Pasangan ini menyumbang lebih dari 20% dari seluruh transaksi forex global. Spread yang rendah membuatnya cocok untuk scalping dan day trading.
Di sisi lain, emas juga memiliki volume perdagangan yang besar, meskipun tidak setinggi EUR/USD. Trader institusional, hedge fund, dan bank sentral seringkali melakukan transaksi besar pada instrumen ini. Di tahun 2025, volume perdagangan emas mengalami lonjakan karena ketegangan geopolitik dan kekhawatiran inflasi global, yang mendorong banyak investor beralih ke aset safe haven.
3. Volatilitas dan Potensi Keuntungan
Volatilitas emas cenderung lebih tinggi dibandingkan EUR/USD. Hal ini berarti potensi keuntungannya besar, tetapi juga risikonya lebih tinggi. Trader yang mampu membaca arah pasar dengan baik dapat meraih keuntungan besar dari fluktuasi harga emas.
Sementara itu, EUR/USD cenderung lebih stabil, meskipun tetap menawarkan pergerakan harga yang signifikan, terutama saat rilis data ekonomi penting seperti Non-Farm Payrolls (NFP), inflasi, dan keputusan suku bunga oleh Federal Reserve atau European Central Bank.
Di tahun 2025, volatilitas emas mencapai puncaknya di kuartal pertama ketika konflik geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat, sementara EUR/USD lebih dipengaruhi oleh kebijakan moneter ECB yang cenderung hawkish, serta stabilitas ekonomi AS yang mulai pulih pasca resesi teknikal tahun sebelumnya.
4. Faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi
Trading emas sangat dipengaruhi oleh:
Sedangkan EUR/USD dipengaruhi oleh:
-
Data ekonomi AS dan zona euro
-
Kebijakan moneter Fed dan ECB
-
Ketegangan politik di Uni Eropa
-
Perkembangan perdagangan internasional
Tahun 2025 memperlihatkan ketidakseimbangan antara kebijakan ECB dan The Fed. ECB menaikkan suku bunga lebih agresif daripada Fed, memicu penguatan euro terhadap dolar. Hal ini membuat EUR/USD menjadi menarik untuk para swing trader yang mencari arah tren jangka menengah.
5. Psikologi Trader dan Preferensi Gaya Trading
Trader harian dan scalper cenderung menyukai EUR/USD karena spread yang kecil dan prediktabilitas yang lebih tinggi dibandingkan emas. Banyak juga trader pemula memilih EUR/USD sebagai aset pertama mereka dalam trading karena tersedia banyak materi edukatif dan analisis harian yang mudah diakses.
Namun, trader berpengalaman atau yang mengutamakan analisis makro global sering kali memilih emas, karena pergerakannya yang didorong oleh faktor fundamental jangka panjang. Emas menjadi pilihan utama untuk hedging atau saat pasar mengalami ketidakpastian tinggi.
6. Performa Historis dan Tren 2025
Secara historis, emas menunjukkan performa luar biasa dalam kondisi krisis, seperti pada masa pandemi 2020 atau konflik global. Tahun 2025 melihat tren serupa, di mana harga emas sempat menembus level $2.200 per ounce sebelum terkoreksi. Hal ini memberikan peluang besar bagi trader posisi dan investor jangka panjang.
EUR/USD pada tahun ini cenderung bergerak dalam range yang relatif lebar, antara 1.05 hingga 1.15, memberikan ruang cukup untuk strategi breakout maupun range trading. Pasangan ini kembali ke radar trader setelah beberapa tahun stagnan karena ketegangan politik di zona euro mereda dan pertumbuhan ekonomi mulai stabil.
7. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Instrumen
Emas:
-
Kelebihan: Aset safe haven, likuid, cocok untuk hedging, volatilitas tinggi
-
Kekurangan: Spread lebih besar dibanding forex mayor, memerlukan modal lebih besar jika menggunakan leverage rendah
EUR/USD:
-
Kelebihan: Likuiditas tinggi, spread rendah, ideal untuk semua level trader
-
Kekurangan: Kadang terlalu stabil untuk trader yang mengejar profit besar dalam waktu singkat
8. Preferensi Trader Global di 2025
Survei pasar di pertengahan 2025 menunjukkan bahwa sekitar 58% trader ritel masih memilih EUR/USD sebagai instrumen utama mereka, sementara 42% lainnya beralih ke komoditas seperti emas karena volatilitas dan potensi keuntungan yang tinggi. Di sisi lain, trader institusional justru lebih banyak melakukan diversifikasi ke emas sebagai bagian dari strategi defensif menghadapi ketidakpastian global.
Hal ini menegaskan bahwa tidak ada jawaban mutlak mengenai instrumen mana yang lebih baik. Preferensi tergantung pada gaya trading, toleransi risiko, dan strategi masing-masing trader.
Kesimpulan: Mana yang Lebih Diminati?

Jika mengacu pada data volume dan jumlah trader yang aktif, EUR/USD masih menjadi primadona di tahun 2025, terutama di kalangan trader harian dan pemula. Namun, emas mengalami lonjakan popularitas signifikan, terutama di kalangan investor institusional dan trader swing atau position yang berorientasi pada analisis makro.
Dengan dinamika ekonomi global yang masih belum stabil, emas kemungkinan besar akan terus menjadi pilihan favorit di saat pasar diliputi ketakpastian. Sementara EUR/USD tetap menjadi tulang punggung pasar forex, memberikan kestabilan dan likuiditas yang dibutuhkan oleh sebagian besar trader.
Apakah Anda ingin menjadi bagian dari para trader sukses yang memahami perbedaan antara instrumen emas dan forex? Kini saatnya Anda mengambil langkah bijak dengan memperdalam ilmu trading bersama Didimax. Dengan bimbingan mentor profesional dan materi edukasi yang lengkap, Anda akan mampu memahami strategi terbaik sesuai karakter Anda.
Bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id, dan dapatkan akses eksklusif ke webinar, konsultasi pribadi, serta analisis harian dari para pakar berpengalaman. Wujudkan impian Anda menjadi trader handal mulai dari sekarang!