Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Trading Forex Divergence: Penjelasan Lengkap dan Analisisnya

Trading Forex Divergence: Penjelasan Lengkap dan Analisisnya

by Didimax Team

Dalam teknik analisis teknikal, terdapat salah satu pola trading forex divergence yang merupakan suatu fenomena di mana harga aset dan indikator bergerak menuju arah berlawanan. 
 
Divergensi membantu para trader mengidentifikasi berbagai potensi dalam pasar forex apakah akan ada pembalikan harga atau kelanjutan tren. Para trader terus mencari strategi yang dapat memberikannya keunggulan lingkungan perdagangan forex secara dinamis.
 
Para trader forex, dapat memanfaatkan pemahaman melalui pola ini apabila ingin meningkatkan keberhasilan serta mengoptimalkan strategi perdagangan untuk memperoleh keuntungan besar.
 

Pengertian dari Pola Trading Forex Divergence

 
Salah satu teknik analisis teknikal yang digunakan dalam perdagangan forex adalah pola divergensi trading untuk menemukan arah harga mata uang. Ketika pergerakan mata uang tidak sejalan dengan indikator teknikal seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) atau Relative Strenght Index (RSI), terjadi divergensi.
 
Divergensi positif dan negatif adalah dua jenis divergensi yang paling umum. Ketika harga mencapai level terendah baru, terjadilah divergensi positif. Sebaliknya, apabila indikator teknikal menunjukkan level terendah lebih tinggi di mana tekanan penjual melemah, maka bisa terjadi bullish.
 
Trading forex divergence positif seringkali digunakan para trader untuk mengantisipasi kenaikan harga di masa depan. Namun ketika harga mencapai puncak tertinggi baru, maka terjadilah divergensi negatif di mana indikator teknikalnya tidak mengikuti tren tersebut.
 
Salah satu keunggulan dari pola trading divergensi adalah kemampuan untuk menemukan pembalikan harga atau kelanjutan tren, bahkan sebelum perubahan tersebut terlihat secara jelas dalam grafik harga.
 

Jenis-Jenis Pola Trading Forex Divergence

 
Para trader mengenal dua jenis pola dalam trading divergensi, regular divergence dan hidden divergence. Lantas apa perbedaan keduanya? Artikel ini akan menjawabnya secara rinci.
 
1. Regular Divergence
 
Dalam regular divergence, terdapat dua bentuk yakni bullish dan bearish. Ketika harga mencapai level terendah baru, indikator teknikal menunjukkan level terendah yang lebih tinggi dan tekanan penjual melemah meskipun harga turun ke level baru dinamakan bullish.
 
Dalam trading forex divergence, apabila terjadi ketika harga mencapai level terendah baru yang memberikan sinyal potensial ke arah turunnya harga dinamakan dengan bearish. Regular divergence berfungsi dalam memberikan peluang keluar masuk uang menggunakan strategi yang terinformasi.
 
2. Hidden Divergence
 
Dalam hidden divergence, perbedaan arah pergerakan harga dan indikator teknikal menujukkan bahwa tren masih kuat meskipun terjadi retracement. Terdapat dua jenis hidden divergence, yaitu bullish dan bearish.
 
Bullish terjadi ketika harga membentuk puncak lebih rendah sementara indikator teknikal lebih tinggi. Sebaliknya, bearish terjadi ketika harga membentuk puncak lebih rendah sementara indikator teknikal  lebih rendah lagi.
 

Indikator dalam Trading Forex Divergence

 
Indikator dalam trading menggunakan pola ini adalah instrument kunci analisis teknikal yang membantu trader mengidentifikasi peluang trading. Trader dapat memahami perbedaan arah pergerakan harga dan indikator terkait.
 
Prinsip dalam pola ini secara umum dapat berkolaborasi dengan jenis indikator apapun. Tentu saja akan membantu trader dalam memaksimalkan perdagangannya menjadi lebih baik. Indikator yang umum digunakan adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strenght Index (RSI).
 
MACD dalam analisis trading forex divergence menggabungkan dua moving average, yaitu cepat (EMA 12) dan lambat (EMA 26). MACD digunakan untuk mengukur momentum pasar dan mengidentifikasi apakah terjadi divergensi bullish atau bearish. 
 
Indikator RSI mengukur kekuatan serta kelemahan relatif suatu aset dengan membandingkan jumlah kenaikan dan penurunan harganya. RSI memiliki nilai antara 0 sampai 100 di mana nilai di atas 70 berarti kondisi pasar overbought (terlalu banyak pembeli), sedangkan di bawah 30 kondisinya oversold (terlalu banyak penjual).
 

Cara Analisis Trading Menggunakan Pola Divergence

 
Dalam analisis trading forex divergence, terdapat langkah-langkah yang harus dipahami oleh para trader sebelum memutuskan sistem perdagangan. Pola divergensi dapat memberikan indikasi potensial mengenai pembalikan harga atau tren. 
 
1. Memilih Indikator Trading secara Tepat
 
Pemilihan indikator teknikal yang tepat merupakan langkah penting dalam trading divergensi forex di mana hal ini dapat menghasilkan analisis serta informasi akurat. Strategi yang sering digunakan adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD), Relative Strenght Index (RSI), atau Stochastic Oscillator.
 
RSI berguna untuk mengukur kekuatan relatif pasar, MACD menunjukkan momentum harga, sedangkan Stochastic Oscillator membantu menemukan kondisi overvought dan oversold. Dikarenakan beberapa indikator lebih cocok untuk kondisi pasar tertentu, maka perlu mempertimbangkan volatilitas dan jenis mata uang dalam trading forex divergence ini.
 
2. Mengidentifikasi Pola Divergensi
 
Dalam situasi seperti ini, trader mencari perbedaan antara indikator teknikal dan arah pergerakan harga pasangan mata uang. Ketika harga mencapai level terendah baru, indikator menunjukkan level terendah lebih tinggi maka terjadi pembalikan bullish.
 
Begitu juga sebaliknya apabila harga mencapai puncak tertinggi, tetapi indikator tidak mengikuti tren, maka menunjukkan penurunan harga. Hal ini seringkali memerlukan analisis mendalam terhadap pergerakan pasar secara lebih luas dalam trading forex divergence.
 
3. Mengkonfirmasi Menggunakan Pola Sinyal Lain
 
Trader tidak dapat menggunakan pola divergensi sebagai satu-satunya cara analisis dalam trading. Sebaliknya, harus bijak mencari bukti dari sumber lain seperti pola candlestick, support, atau resistance agar hasil akhir dari trading dapat maksimal.
 
Semisal trader dapat mencari indikasi pola candlestick bullish untuk melihat apakah harga mendekati level support yang kuat. Begitu juga candlestick bearish untuk meningkatkan kepercayaannya saat memutuskan trading.
 
4. Menentukan Titik Masuk dan Keluar Trading
 
Setelah mengidentifikasi pola divergensi dan konfirmasi faktor-faktor lain, maka langkah selanjutnya dalam analisis trading forex divergence adalah menentukan titik masuk dan keluar perdagangan. 
 
Trader dapat memilih level stop loss dan take profit secara tepat untuk mengelola risiko. Dalam kasus ini, seringkali trader memasuki perdagangan setelah terjadi pembalikan harga oleh indikator lain atau candlestick pattern.
 
5. Manajemen risiko dengan Bijak
 
Meskipun pola divergensi dapat memberikan sinyal yang kuat, setiap perdagangan masih mengandung risiko. Trader harus bijak dalam menetapkan level stop loss untuk melindungi modalnya dari kerugian.
 
Selain itu, perlu memperhitungkan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi risiko dengan memastikan bahwa tidak terlalu banyak modal di suatu perdagangan. Dalam analisis trading forex divergence, mengenali bahwa tidak semua perdagangan akan menghasilkan keuntungan.
 
6. Mengevaluasi Hasil Akhir Trading
 
Evaluasi ini merupakan tahapan penting untuk meningkatkan keterampilan serta keberhasilan trading di masa depan. Dalam proses evaluasi, mencakup beberapa aspek perdagangan seperti keberhasilan, kerugian, kesalahan, manajemen risiko, hingga perbandingan data historis.
 
Hasil dari baik buruknya perdagangan dapat memberikan pengetahuan baru bagi trader dalam bereaksi terhadap pola divergensi di berbagai kondisi. Dengan ini, trader dapat meningkatkan strategi perdagangan menjadi lebih baik lagi.
 
Namun, kembali lagi ke fungsinya, indikator juga sangat bermanfaat untuk menjalankan pola divergensi karena dapat digunakan dalam menentukan tingkat harga overbought dan oversold. Dalam hal ini, Anda tidak perlu menggunakan indikator apapun dalam teknik trading forex divergence karena tidak terikat oleh sebuah indikator.