Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Trading Sesi Asia, Siap Take Profit saat Pagi Hari

Trading Sesi Asia, Siap Take Profit saat Pagi Hari

by Didimax Team

Trading sesi Asia adalah rentang waktu pembukaan dalam perdagangan valuta asing. Sesi Asia atau yang lebih dikenal dengan sesi Tokyo ini pun mempunyai sejumlah ciri-ciri periode trading, hingga strategi yang cocok untuk Anda gunakan selama trading berlangsung.
 
Sejumlah trader dari Amerika Serikat tampak enggan ikut trading di sesi Asia ini sebab pergerakan harga yang kecil, volatilitas cenderung menurun, serta sulitnya menembus titik resisten dan support.
 
Sebenarnya, ada banyak pilihan cara transaksi yang dapat Anda gunakan selama trading berlangsung di sesi Asia ini tanpa adanya patokan dari penurunan volatilitas. Namun, untung saja, pasar Asia dikenal memiliki banyak waktu untuk diperdagangkan di pasar valuta asing.
 

Kenali Ciri dan Karakteristik Waktu Trading Sesi Asia

Dalam sesi perdagangan Asia sebenarnya menawarkan likuiditas ke pasar usai sesi Amerika Serikat ditutup pada jam 05.00 dini hari, hingga sesi London pun dibuka pada jam 02.00 dini hari. Hal tersebut yang membuat perdagangan selama kurang lebih 10 jam pada sesi Asia bisa begitu santai dibandingkan lainnya.
 
Waktu trading sesi Asia atau Tokyo ini mempunyai sejumlah karakteristik atau ciri-ciri yang bisa dikenali oleh para trader sebelum masuk ke pasar valuta asing, antara lain:

1. Fokus pada mata uang Yen Jepang

Yen Jepang merupakan mata uang utama yang diperdagangkan dalam trading sesi Asia. Oleh sebab itulah, pergerakan harga dari pasangan mata uang yang ada Yen di dalamnya, bakalan lebih signifikan selama sesi sedang berlangsung, seperti EUR/JPY atau USD/JPY.

2. Likuiditas tinggi

Tokyo sudah dikenal sebagai salah satu pusat keuangan terbesar di dunia, dan juga sesi perdagangan Asia satu ini mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Yang artinya adalah terdapat banyak sekali peluang untuk keluar dan masuk dari perdagangan forex dengan harga yang mampu bersaing alias kompetitif.

3. Data ekonomi Jepang jadi pengaruh pergerakan sesi Asia

Sesi perdagangan forex waktu Tokyo ini kerap kali dipengaruhi oleh perilisan data ekonomi dari Jepang, seperti halnya kebijakan moneter, inflasi, data pengangguran hingga produksi industri di negeri sakura. Pergerakan harga pun bisa jadi lebih signifikan saat adanya perubahan secara mendadak dalam data ekonomi.

4. Awal sesi dengan volatilitas rendah

Ketika trading sesi Tokyo sudah dibuka, maka volatilitas pasar cenderung lebih rendah daripada dengan sesi trading yang lainnya. Hal tersebut dikarenakan adanya fakta banyak pasar Amerika Serikat dan Eropa masih dibuka.
 
Akan tetapi, perlu Anda pahami bahwa volatilitas ini dapat meningkat seiring berjalannya waktu pada saat adanya perilisan berita ekonomi penting, ataupun peristiwa geopolitik yang mampu mempengaruhi pasar forex.

5. Bersamaan dengan sesi waktu lainnya

Bisa dikatakan sesi Asia Tokyo ini bersamaan dengan sesi jam London dan New York dalam beberapa jam. Waktu yang bersamaan inilah kerap kali mampu menghasilkan peningkatan likuiditas dan volatilitas sehingga dapat tercipta peluang trading yang jauh lebih menarik lagi.

Daftar Pasangan Mata Uang Paling Cuan saat Trading Sesi Asia

Dalam trading sesi Asia, pasangan mata uang yang ada Yen Jepang di dalamnya cenderung jadi fokus utama. Ada beberapa pasangan mata uang populer yang kerap kali diperdagangkan dalam sesi Tokyo ini, di antaranya adalah:

1. Dollar US dan Yen Jepang (USD/JPY)

Pasangan mata uang satu ini adalah salah satu yang dianggap paling likuid serta banyak sekali diperjualbelikan dalam sesi Asia. Pergerakan harganya pun dipengaruhi oleh perilisan data ekonomi Jepang dan Amerika Serikat, beserta pula dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh Federal Reserve (The Fed) dan juga Bank of Japan (BOJ).

2. Euro dan Yen Jepang (EUR/JPY)

Jenis pasangan mata uang yang tidak kalah populernya dalam trading sesi Asia ini ialah Euro dan Yen Jepang. Pergerakannya pun bisa dipengaruhi oleh data ekonomi zona Jepang dan Euro, beserta peristiwa geopolitik yang mampu berpengaruh pada Yen dan Euro.

3. Poundsterling Inggris dan Yen Jepang (GBP/JPY)

Pasangan mata uang GBP/JPY ini mempunyai volatilitas yang cukup tinggi dan sering kali menawarkan kesempatan trading menarik selama sesi Asia berlangsung. Pergerakan dari GBP/JPY ini pun dipengaruhi langsung oleh data ekonomi Jepang dan Inggris, serta faktor politik beserta ekonomi dunia yang berpengaruh pada pasangan mata uang tersebut.

4. Dolar Australia dan Yen Jepang (AUD/JPY)

Terakhir, pasangan mata uang yang populer dalam trading sesi Asia adalah Dolar Australia dan Yen Jepang. Pergerakan harga pasangan mata uang ini juga dipengaruhi oleh data ekonomi Jepang dan Australia, beserta faktor penting lainnya meliputi sentimen pasar dunia dan juga harga komoditas.

Langkah dan Strategi Jitu saat Trading Sesi Asia

Untuk langkah dan strategi jitu yang bisa Anda terapkan saat trading sesi Asia berlangsung terdapat dua jenis. Sebab, kondisi spesifik ini begitu cocok sekali ketika Anda melakukan day trading seperti dibawah ini:

1. Pilih jenis pair mata uang terbaik

Volatilitas bisa memberikan kesempatan rugi dan untung dalam jumlah besar. Namun sayangnya, volatilitas selama sesi Tokyo ini berlangsung tidak begitu tinggi, namun sesi ini mempunyai sejumlah kelebihan di dalamnya.
 
Adapun pair pasangan mata uang terbaik selama trading sesi Asia ini adalah AUD/JPY, tetapi pair pada NZD/JPY ataupun AUD/NZD ini bisa Anda tradingkan selama sesi Asia berlangsung. Volatilitas rendah di pasar forex ini berlangsung sebelum 00.00 GMT, sebab para trader Amerika sedang aktif hingga pukul 21.00 GMT, sementara itu trader Australia pada berdatangan usai jam tersebut sehingga tidak terjadi banyak pergolakan.
 
Lalu, perlu Anda ingat pula rilis berita ekonomi dari negara-negara, mata uang yang bakal Anda ikut perdagangan, terlebih lagi apabila rilis berita pada awal sesi berlangsung. Untuk strategi dan langkah trading sesi Tokyo ini pun mesti Anda menunggu terlebih dahulu pada konsolidasi antara 22.00 GMT dan 00.00 GMT pada waktu yang sudah ditentukan.
 
Maksud dari konsolidasi ini ialah periode waktu saat pasar sedang istirahat dan ada keraguan terkait pergerakan harga selanjutnya. Periode konsolidasi tersebut akan dipergunakan oleh para trader sebagai periode akumulasi beserta distribusi sebelum masuk ke dalam posisi pasangan mata uang tertentu.
 
Sebagai informasi tambahan, apabila harga tren selama konsolidasi ini berlangsung, strategi tersebut tidak bisa Anda gunakan, sebab bisa saja pembalikan yang dibutuhkan untuk strategi mungkin tidak akan terjadi. Baca juga tentang : Menghadapi Tantangan Breakout False dalam Trading Forex

2. Identifikasi tren dan menunggu breakout

Breakout ini ialah harga yang bergerak pada di luar level resistance dan support yang bakal ditentukan dengan adanya peningkatan volume. Yang lebih baiknya untuk Anda pilih breakout ke arah tren, sebab bisa saja bertahan dalam waktu yang lama.
 
Apabila breakout ini tidak muncul sampai dengan 00.00 GMT, maka tidak perlu Anda khawatir. Besar kemungkinan, bisa pula menembus kisaran support dan resisten bakal terjadi selama sesi Tokyo berlangsung. Ada juga fakeouts yang jarang terjadi namun mesti Anda antisipasi.
 
Trading sesi Asia atau Tokyo ini sangat menarik sekali untuk diikuti karena memang Jepang jadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan benua Asia yang mampu mendulang profit bagi para trader.