Dalam dunia investasi dan trading, manajemen risiko merupakan elemen yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk membantu para trader memaksimalkan profit sekaligus meminimalkan risiko adalah Trailing Stop. Meskipun tidak sepopuler stop-loss biasa, trailing stop memiliki kelebihan yang unik, terutama dalam menjaga keuntungan yang sudah diperoleh sambil tetap memberikan ruang bagi harga aset untuk bergerak naik.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara rinci apa itu trailing stop, bagaimana cara kerjanya, serta manfaat dan kekurangannya dalam strategi trading. Dengan memahami trailing stop, Anda bisa meningkatkan kualitas keputusan trading dan memaksimalkan peluang sukses di pasar keuangan.
Apa Itu Trailing Stop?
Trailing stop adalah jenis perintah otomatis yang digunakan untuk melindungi profit yang sudah diperoleh dalam suatu posisi trading, baik itu pada saham, forex, cryptocurrency, maupun instrumen lainnya. Berbeda dengan stop-loss biasa yang ditempatkan pada level harga tertentu, trailing stop akan bergerak secara dinamis seiring dengan pergerakan harga aset.
Dengan trailing stop, posisi stop-loss Anda akan "mengikuti" pergerakan harga yang menguntungkan, tetapi tetap bertahan pada level yang sama jika harga bergerak berlawanan. Jika harga mengalami penurunan yang signifikan, trailing stop akan dieksekusi dan posisi akan ditutup secara otomatis, sehingga membantu mengunci profit yang telah Anda dapatkan.
Contohnya, jika Anda membeli saham pada harga $100 dan menetapkan trailing stop sebesar 10%, maka ketika harga saham naik menjadi $120, trailing stop Anda akan berada pada level $108. Jika harga turun hingga menyentuh $108, posisi Anda akan ditutup secara otomatis untuk melindungi sebagian keuntungan yang sudah diperoleh. Namun, jika harga terus naik, trailing stop akan terus menyesuaikan posisinya sesuai dengan persentase yang telah ditentukan.
Bagaimana Cara Kerja Trailing Stop?
Salah satu fitur menarik dari trailing stop adalah fleksibilitasnya. Trailing stop tidak hanya dapat ditentukan berdasarkan persentase dari harga aset, tetapi juga bisa diatur menggunakan jarak dalam poin (pip untuk forex), atau bahkan dengan parameter waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa cara kerja trailing stop yang umum digunakan:
- Trailing Stop Berbasis Persentase Pada metode ini, trader menetapkan persentase tetap dari harga aset. Misalnya, jika Anda menetapkan trailing stop 5%, maka ketika harga bergerak naik, trailing stop juga akan naik sesuai dengan persentase ini. Namun, jika harga aset mulai turun dan mencapai stop-loss yang disesuaikan, posisi akan ditutup secara otomatis.
- Trailing Stop Berbasis Pip (Forex) Dalam trading forex, trailing stop sering kali diatur berdasarkan pip, yaitu satuan pergerakan harga terkecil dalam pasangan mata uang. Misalnya, Anda menetapkan trailing stop sebesar 50 pip. Setiap kali harga bergerak naik sebesar 50 pip, trailing stop akan naik mengikuti harga. Ini membantu mengunci profit tanpa harus terus-menerus memantau pergerakan harga.
- Trailing Stop Berbasis Waktu Beberapa platform trading memungkinkan trailing stop yang diatur berdasarkan interval waktu. Ini berarti trailing stop hanya akan menyesuaikan posisinya pada interval waktu tertentu (misalnya setiap 5 menit atau setiap jam). Ini dapat berguna jika Anda ingin mengurangi frekuensi penyesuaian trailing stop.
Baca Juga: Mengetahui Pola Bradening
Keuntungan dan Kekurangan Menggunakan Trailing Stop
Sama seperti alat lainnya yang dapat digunakan dalam trading, tentunya Trailing Stop juga memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Berikut merupakan penjelasan dari keuntungan dan kerugian trailing stop.
Keuntungan Menggunakan Trailing Stop

Trailing stop menawarkan beberapa keuntungan penting bagi para trader, terutama yang berfokus pada strategi jangka pendek hingga menengah. Berikut beberapa keuntungan utamanya:
- Mengunci Profit Secara Otomatis: Salah satu kelebihan utama trailing stop adalah kemampuannya untuk secara otomatis mengunci profit tanpa harus terus-menerus mengawasi pasar. Ketika harga bergerak menguntungkan, trailing stop akan mengikuti pergerakan tersebut, sehingga keuntungan yang sudah Anda dapatkan bisa terlindungi.
- Mengurangi Emosi dalam Trading: Trading yang dilakukan dengan emosi, seperti rasa takut kehilangan profit atau terlalu serakah, bisa sangat merugikan. Dengan trailing stop, Anda dapat menghilangkan banyak tekanan emosional dari trading karena perintah stop-loss Anda akan otomatis menyesuaikan diri dengan kondisi pasar.
- Membiarkan Profit Berkembang: Salah satu tantangan terbesar dalam trading adalah mengetahui kapan harus mengambil keuntungan. Banyak trader yang terlalu cepat menutup posisi saat sudah untung, padahal harga masih bisa bergerak lebih tinggi. Trailing stop memungkinkan profit berkembang tanpa batas, selama pergerakan harga masih menguntungkan.
- Melindungi Diri dari Pembalikan Harga: Pasar keuangan cenderung bergerak fluktuatif, dan pembalikan harga bisa terjadi kapan saja. Dengan trailing stop, Anda memiliki perlindungan dari pembalikan harga yang signifikan. Ketika harga mulai turun kembali, trailing stop akan dieksekusi sebelum kerugian besar terjadi.
Kekurangan Menggunakan Trailing Stop

Meskipun trailing stop menawarkan banyak manfaat, ada beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh para trader:
- Tidak Ada Jaminan Eksekusi pada Harga yang Diinginkan - Seperti stop-loss biasa, trailing stop tidak selalu dieksekusi pada harga yang tepat Anda inginkan, terutama dalam kondisi pasar yang sangat volatil. Ada risiko bahwa harga pasar bisa bergerak cepat melewati level stop Anda tanpa memberikan kesempatan untuk eksekusi di harga yang diharapkan.
- Tidak Cocok untuk Pasar yang Terlalu Berfluktuasi - Pada pasar yang sangat volatil, trailing stop bisa memicu eksekusi terlalu dini karena fluktuasi harga yang tiba-tiba. Hal ini bisa menyebabkan posisi Anda ditutup lebih cepat dari yang diharapkan, meskipun arah pasar secara keseluruhan masih menguntungkan.
- Penyesuaian yang Terlalu Sempit atau Terlalu Longgar - Menentukan jarak trailing stop yang ideal bisa menjadi tantangan. Jika jarak trailing stop terlalu sempit, Anda mungkin sering mengalami stop-out di pasar yang volatil. Sebaliknya, jika trailing stop terlalu longgar, risiko kehilangan profit yang sudah diperoleh menjadi lebih besar.
Bagaimana Menentukan Trailing Stop yang Efektif?
Menentukan trailing stop yang tepat membutuhkan pertimbangan terhadap berbagai faktor, termasuk volatilitas pasar, gaya trading, dan toleransi risiko Anda. Berikut beberapa tips untuk membantu menentukan trailing stop yang efektif:
- Analisis Volatilitas Pasar - Volatilitas pasar bisa sangat memengaruhi efektivitas trailing stop. Pada pasar yang cenderung tenang, trailing stop yang lebih sempit mungkin lebih efektif. Namun, pada pasar yang sangat bergejolak, trailing stop yang lebih longgar diperlukan agar tidak terjadi eksekusi yang terlalu dini.
- Sesuaikan dengan Time Frame Trading - Time frame atau jangka waktu trading Anda juga berperan dalam menentukan trailing stop. Jika Anda seorang trader harian (day trader), trailing stop yang lebih ketat mungkin diperlukan. Namun, bagi swing trader yang menahan posisi selama beberapa hari hingga minggu, trailing stop yang lebih longgar bisa lebih cocok.
- Gunakan Indikator Teknikal - Banyak trader yang menggunakan indikator teknikal seperti Average True Range (ATR) untuk menentukan jarak trailing stop. ATR mengukur volatilitas pasar dan bisa membantu menentukan trailing stop yang sesuai berdasarkan kondisi pasar saat ini.
- Uji Coba dengan Akun Demo - Jika Anda baru mengenal trailing stop atau belum yakin dengan pengaturannya, sebaiknya uji coba terlebih dahulu di akun demo. Dengan menggunakan akun demo, Anda bisa mengeksplorasi berbagai pengaturan trailing stop tanpa risiko kehilangan uang.
___________________________________________________________________________________________________
Trailing stop adalah alat yang sangat berguna dalam manajemen risiko, terutama bagi para trader yang ingin melindungi profit tanpa harus terus memantau pasar. Dengan memanfaatkan trailing stop, trader dapat menjaga keuntungan yang sudah diperoleh dan mengurangi kerugian dalam kondisi pasar yang berubah-ubah. Namun, seperti alat manajemen risiko lainnya, trailing stop harus digunakan dengan bijak dan disesuaikan dengan kondisi pasar serta strategi trading yang diadopsi.
Dengan bergabung bersama broker profesional dan telah teregulasi seperti Didimax, tentunya dapat membantu Anda untuk lebih memahami seperti penggunaannya dan mendapat peluang keuntungan trading dengan menggunakan Trailing Stop. Segera daftar dan raih keuntungan yang maksimal dalam trading Anda!