Dalam trading, terdapat banyak order yang dapat memudahkan trader dalam membeli dan menjual aset, termasuk trailing stop loss sebagai salah satu bentuk strategi forex.
Trailing stop merupakan salah satu strategi yang bisa diterapkan pada trading saham. Kalau para trader masih pemula, lebih memilih trailing stop atau stop loss?
Sama-sama mempunyai tujuan positif, ternyata fitur tersebut merupakan sebuah strategi yang sering disebut juga dengan modifikasi stop order.
Mengenal Arti Trailing Stop Loss
Trailing stop merupakan modifikasi stop order yang dapat diatur oleh trader saham ketika harga mengalami kenaikan dari harga beli aslinya.
Sederhananya, posisi tersebut adalah garis take profit yang berjalan untuk menyesuaikan harga ketika ada profit variabel.
Oleh karena itu, mereka menggunakan strategi ini untuk mengantisipasi likuidasi laba dibandingkan melihat labanya menyusut hingga mencapai titik impas.
Nilai persentase ini juga bisa lebih fleksibel dibandingkan order stop-loss biasa. Mengapa? Karena strategi ini otomatis melacak arah harga saham dan tidak perlu direset secara manual.
Nah, investor bisa menggunakan strategi trailing stop loss untuk investasi mana saja. Bahkan beberapa sekuritas menawarkan fungsi ini untuk pasar saham, misalnya InvestasiKu.
Contoh TSL: Anda membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) pada harga Rp 6.000 per saham dengan harapan harganya naik menjadi Rp 7.000.
Batas TSL ditetapkan sebesar 10%. Oleh karena itu, TSL mulai dari Rp 5.400 (turun 10% dari Rp 6.000). Jika harga saham ASII naik ke Rp 6600, TSL naik ke Rp 5940.
Jika harga saham ASII kembali naik ke Rp 6.800, maka TSL akan naik ke Rp 6.120 atau proporsi terdekat dengan pergerakan harga saham.
Jika harga saham ASII kemudian turun dari Rp 6.800 menjadi Rp 6.120, trailing stop loss segera mengambil tindakan dan mengirimkan perintah penjualan saham pada level harga tersebut.
Strategi satu ini bertujuan untuk membantu trader memperoleh keuntungan sekaligus melindungi mereka dari kerugian yang lebih besar.
Strategi ini dapat membatasi risiko kerugian, namun tidak meminimalisir potensi keuntungan yang bisa trader peroleh jika pergerakan harga saham terus naik sesuai ekspektasi.
Langkah-langkah Menggunakan Strategi Trailing Stop
Berikut petunjuk cara menggunakan trailing stop dengan baik dan benar untuk aktivitas trading forex guna mencegah kerugian.
1. Tentukan level stop loss
Dalam strategi perdagangan ini, trailing stop loss ialah salah satu teknik memungkinkan pedagang melindungi keuntungan sambil memberikan ruang guna memperoleh potensi keuntungan lebih besar.
Level persentase tersebut yang terkait dengan trailing stop merupakan titik kritis dimana posisi trading otomatis ditutup jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi trader untuk meminimalkan kerugian.
Level ini biasanya ditetapkan berdasarkan selisih tertentu dari harga pasar saat ini. Lebih menarik lagi adalah jika pergerakan harga sesuai keinginan trader, maka level juga ikut menyesuaikan serta bergerak sesuai dengan harga tersebut.
Hal ini meningkatkan perbedaan antara harga pasar dan tingkat nilai persentase, memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus mengurangi risiko.
Teknik trailing stop loss ini mencapai titik keseimbangan antara melindungi modal serta memberikan peluang keuntungan lebih maksimal di pasar yang bergejolak.
2. Cara menentukan trailing stop
Jarak strategi ini bisa trader tentukan dengan menggunakan metode berbeda tergantung pada strategi forex dan gaya trader yang digunakan.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan rasio risiko-imbalan tertentu, seperti 1:2 atau 1:3. Dalam hal ini, jarak strategi perdagangan tersebut bisa trader tentukan dengan membagi jarak antara harga beli dengan nilai persentase.
Contoh, Anda membeli pasangan mata uang Forex EUR/USD dengan harga 1,1000 (setara dengan $100 dalam contoh ini).
Anda menetapkan rasio risiko-imbalan sebesar 1:2, sehingga jika harga bergerak 50 pips ke arah kerugian Anda, maka akan keluar dari perdagangan, jadi trailing stop loss Anda adalah 1,0950.
Mengingat rasio risk-reward, jarak strategi ini Anda adalah 16,67 pips. Jadi jika harga naik ke 1.1016 (16.67 pips dari harga beli), trailing akan berlaku.
Jika harga terus naik, posisi tersebut juga akan naik. Namun, jika harga turun, trailing stop Anda akan tetap berada di posisi terakhirnya dan perdagangan akan ditutup ketika harga mencapai level tersebut.
Namun perlu diingat bahwa jarak posisi ini yang tepat sangat bergantung pada kondisi pasar dan karakteristik masing-masing pasar.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan analisa dan backtesting untuk menentukan jarak trailing stop loss yang tepat dalam trading.
3. Mulailah memasang trailing stop
Hasilnya adalah orang yang memasang strategi ini berarti uangnya aman untuk memasang nilai persentase, trader harus menyelesaikan beberapa tahap.
Seperti memilih platform trading dengan dukungan fitur trading ini. Buka posisi trading dengan menentukan titik masuk dan keluar yang sesuai berdasarkan analisis.
Menentukan jarak posisi trader inginkan, misalnya 20 pips. Setelah posisi perdagangan dibuka, klik opsi “Pilih Trailing Stop” pada platform perdagangan.
Masukkan jarak trailing stop loss yang ditentukan pada kolom tersedia. Klik OK untuk menempatkan posisi tersebut. Nilai ini bekerja secara otomatis dan mengubah nilai persentase sesuai dengan perkembangan harga pasar.
Catatan: Beberapa platform perdagangan mungkin menggunakan fitur tersebut dengan cara yang berbeda. Trader harus membaca panduan platform trading untuk mengetahui cara menetapkan strategi ini dengan benar.
4. Pantau pergerakan harga
Cara menggunakan strategi ini selanjutnya adalah dengan memantau pergerakan instrumen keuangan yang Anda beli.
Hal ini untuk memastikan bahwa nilai persentase berfungsi dengan baik dan membantu Anda memutuskan apakah akan mempertahankan posisi atau melakukan cut loss.
Trader juga bisa mengatur jarak trailing stop loss sesuai dengan pergerakan instrumen guna meningkatkan keuntungan perdagangan.
Baca juga artikel kami tentang: tips trading saat bearish agar tetap mendapatkan profit
Trading dengan Strategi Trailing Stop
Kunci sukses menggunakan strategi satu ini adalah dengan mengatur nilai hilang pada level yang tidak terlalu ketat dan tidak terlalu lebar.
Menetapkan strategi trailing stop loss secara ketat dapat menyebabkan transaksi berakhir. Apalagi saat pergerakan saham sedang cepat.
Fitur tersebut merupakan strategi pergerakan pasar harian yang normal. Oleh karena itu, transaksi yang sedang berlangsung secara otomatis dihentikan karena tidak lagi memiliki ruang untuk berpindah ke pedagang.
Stop loss fterlalu ketat biasanya mengakibatkan kerugian, meski kecil. Sementara itu, trailing stop loss yang terlalu besar tidak akan terpicu selama pergerakan pasar stabil.
Anda tidak perlu mengambil risiko kerugian besar. Sementara itu, strategi tersebut dapat mengunci keuntungan dan membatasi kerugian.
Menentukan posisi trading yang ideal memang sulit. Tidak ada jarak ideal karena pasar dan pergerakan saham terus berubah.
Meskipun demikian, fitur tersebut merupakan fungsi cukup efektif. Karena tidak ada strategi yang sempurna. Strategi tersebut ideal akan berubah seiring waktu.
Dalam fase yang lebih fluktuatif, strategi lebih lebar adalah rekomendasi terbaik. Ketika pergerakan harga stabil, maka penggunaan trailing stop loss lebih ketat juga bisa menjadi efektif.
Tip sederhana: Anda sebaiknya mencoba menerapkan TSL secara manual terlebih dahulu untuk menentukan berapa persentase TSL tepat untuk strategi trading Anda.
Setelah Anda menemukan strategi TSL yang efektif, gunakan fitur trailing stop loss otomatis pada aplikasi perdagangan saham atau trading forex melalui broker terbaik Didimax.