Ada beberapa transaksi trading paling legendaris yang pernah terjadi sepanjang masa. Dari segala kondisi pasang surutnya pasar finansial, terdapat beberapa trader
legendaris yang begitu cerdas dapat membaca pasar.
Serta berhasil meraih keuntungan di saat-saat tidak terduga. Menariknya lagi, transaksi
trading forex mereka mulanya banyak diragukan orang-orang dan cenderung
kontroversial. Tetapi akhirnya, mereka berhasil mencengangkan pasar dengan profit yang didapatkan.
Lantas siapa saja mereka? bagaimana transaksi trading yang mereka lakukan? Dalam artikel kali ini kita akan ungkap beberapa kisah mengagumkan di balik transaksi
trading legendaris dari para trader tersebut.
Transaksi Trading Paling Legendaris yang Pernah Terjadi
Meskipun sempat diragukan oleh banyak orang dan cenderung kontroversi, namun trading yang dilakukan mereka. Berhasil mencengangkan pasar dengan profit yang sudah
mereka dapatkan, inilah kisah sukses mereka :
1. Transaksi Short Selling (Jesse Livermore)
Transaksi trading paling legendaris yang pertama adalah transaksi Jesse Livermore, Jesse Livermore sendiri ialah seorang legenda dalam dunia trading. Pada awal abad ke
20, Jesse Livermore menjual saham-sahamnya.
Tepat sebelum gempa bumi melanda kota San Francisco, keuntungan yang diperolehnya dari transaksi trading ini. Bahkan berhasil mencapai hingga 3 juta Dolar AS,
ketagihan dengan kesuksesan tersebut.
Jesse Livermore kemudian kembali mencari peluang Short saham, kini dengan melakukan aksi jual sebelum terjadi market crash tahun 1907, tidak disangka, profit beruntun
dari 2 posisi tersebut.
Membuat dia menjadi semakin kaya raya serta memungkinkannya untuk bertaruh dengan dana lebih besar tahun 1929. Periode itulah yang menandai masa keemasannya, tidak
heran bila transaksi trading yang dilakukannya.
Menjadi Transaksi trading paling legendaris, sesudah mendeteksi peluang terjadinya market crash. Dia tidak ragu untuk menjual semua sahamnya, aksinya yang terbilang
nekat ini terbayar manis.
Sebab dia berhasil mendapat profit sebesar 100 juta Dolar AS, jumlah yang tentunya fantastis pada masanya. Dengan keberhasilan-keberhasilannya menjual saham di waktu
yang tepat, dirinya kemudian mempopulerkan transaksi short selling.
2. Prediksi Black Monday (Paul Tudor Jones)
Transaksi trading paling legendaris yang berikutnya adalah Prediksi Black Monday (Paul Tudor Jones). Walaupun tidak berguru kepada Jesse Livermore, Paul mengerti benar
bagaimana caranya memanfaatkan ajaran Jesse.
Pada tahun 1980, Jones menciptakan Tudor Investment Corporation, lalu hanya selang 7 tahun setelahnya, Jones berhasil sukses mengandalkan prinsip Jesse untuk
memprediksi insiden Black Monday.
Tidak tanggung-tanggung, perusahaannya mampu meraup lebih dari 100 juta dari aksi jual yang dia terapkan. Guna mengantisipasi market crash tersebut, beda dengan Jesse
yang gagal mempertahankan keberhasilannya hingga akhir hayat.
Paul masih tetap berjaya hingga kini, di tahun 2014 kekayaannya bahkan diperkirakan mencapai 4.3 miliar Dolar AS. Dirinya juga masih aktif menyuarakan pemikirannya
tentang pasar finansial di berbagai macam media.
3. Transaksi Trading (Andrew Hall)
Berbeda dengan 2 kasus sebelumnya, Transaksi trading paling legendaris yang dilakukan Andrew Hall. Justru berhasil sukses meraup profit dari posisi Long jangka
panjang, dirinya tidak focus ke pasar saham.
Namun mendalami pasar minyak yang menurut dia sudah sangat oversold pada tahun 2003. Transaksi Andrew Hall ini berawal dari posisinya di Phibro, divisi trader
komoditas Energi di Citigroup.
Andrew yang begitu paham bagaimana histori naik turunnya harga minyak, berusaha memaksimalkan ilmu pengetahuannya guna meraih profit besar. Pada saat harga minyak
anjlog ke level $30 perbarel pada tahun 2003.
Dirinya justru menempatkan posisi Long, serta berani memprediksi komoditas tersebut akan berhasil memlambung ke $100 dalam 5 tahun kedepan. Estimasi tersebut terbukti
benar, dan Citigroup juga mengoleksi pundi-pundi keuntungan berlimpah.
4. Sepak Terjang John Arnold
Transaksi trading paling legendaris selanjutnya adalah yang dilakukan oleh John Arnold. Dirinya sudah merasakan berbagai macam pengalaman di pasar energi, salah
satunya mendatangkan profit 750 juta Dolar AS.
Dia lalu membangun perusahaan Hedge Fund yang diberi nama Centaurus Advisors. Arnold sebagai salah satu trader terkenal sangat jeli menganalisa kondisi fundamental
Natural Gas sebelum dia menjual saham-sahamnya.
Yang dia perkirakan akan terpengaruh kondisi tersebut, pada waktu bersamaan, perusahaan rival bernama Amaranth LLC. Malah meyakini jika harga Natural Gas akan
melambung dikarenakan berkurangnya pasokan pada musim dingin 2006.
Sebaliknya, dirinya berpendapat bahwa musim dingin di tahun tersebut tidak terlalu berdampak bagi suplai Natural Gas. Pada akhirnya, prediksinya terbukti benar, dan
dia berhasil mendulang keuntungan 125 juta Dolar AS.
Kini John Arnold sudah pensiun dari Hedge Fund Manager, dirinya lebih memilih untuk berinvestasi sendiri. Dia pernah menjadi salah satu orang terkaya, total
kekayaannya diperkirakan hingga 3.3 miliar Dolar AS.
5. Spekulasi George Soros, sukses jebol pertahanan pound
Siapapun yang terjun ke dunia finansial, tentu pernah mendengar Transaksi trading paling legendaris yang dilakukan George Soros . Sosok satu ini bisa dibilang
melakukan aksi gila.
Dirinya bertaruh melawan Pound dan juga perekonomian Inggris, tetapi bila ditelusuri lagi. Tindakan tersebut sebenarnya bukanlah hal gila sebab semua langkahnya
didasari oleh perhitungan serta analisa yang matang.
Tidak hanya itu, dia juga mempunyai insting kuat yang terbentuk dari pengalamannya puluhan tahun di pasar finansial. Saat dia melihat bahwa Inggris tidak dapat
mempertahankan Pound di atas standar ERM.
Dia tidak segan melakukan aksi jual Pound dalam volume besar, bahkan dia sampai berhutang untuk membiayai posisi sellnya. Perjuangan tersebut akhirnya terbayar indah,
sebab dia berhasil mendapatkan profit fantastis.
6. Ngalap Berkah Dari Krisis Finansial (David Tepper)
Transaksi trading paling legendaris berikutnya adalah yang dilakukan David Tepper. Saat dunia sedang terbelit krisis finansial 2009, investor beramai-ramai menjual
aset berisiko tinggi, salah satunya saham bank-bank.
Tidak hanya sektor properti, perbankan juga mendapatkan banyak sorotan negatif. Anehnya, dia justru memborong saham-saham bank besar, investasinya ini dimulai dari
analisa di awal 2008.
Saat itu dia meyakini saham-saham blue chip akan melonjak, tetapi karena
krisis finansial Tepper jadi merugi hingga 25%. Bukannya mundur lalu menarik investasinya, dia
justru menambah posisi di saham perbankan.
Setelah pemerintah Amerika Serikat melakukan intervensi guna menyelamatkan bank-bank besar yang dianggap merugikan. Saham perbankan mulai naik lagi dan dirinya mulai
mengantongi profit hingga 4 miliar Dollar AS.
Transaksi trading paling legendaris tersebut menjadikannya sebagai salah satu investor legendaris. Menurut kabar yang beredar, nilai kekayaannya pada tahun 2018
mencapai 11 miliar Dollar AS.
7. Pergerakan Cepat John Paulson Sebelum Krisis Finansial
Apabila Anda pernah menonton The Big Short, Anda mungkin ingat tokoh yang menjadi fokus utamanya yakni Michael Burry. Dikisahkan dia mendapatkan profit besar sesudah
dia sukses memprediksi krisis finansial 2009.
Serta membeli CDS sebagai asuransi bila pasar subprime mortgage merosot. Saat bubble pasar pecah di masa krisis, tentunya pemilik CDS mendapatkan keuntungan berlimpah.
Tetapi sebenarnya, CDS untuk pasar subprime mortgage.
Awal mulanya diciptakan oleh John Paulson, dirinya secara langsung mengunjungi bank-bank besar. Guna membuatkannya CDS yang secara tidak langsung membuat dia bertaruh
melawan pasar subprime mortgage.
Tidak main-main, keuntungannya mencapai 4 miliar Dollar AS, sementara itu perusahaannya sukses meraup kekayaan hingga 15 miliar Dollar AS. Tidak heran jika transaksi
yang dilakukannya menjadi Transaksi trading paling legendaris.