Update Pasar Forex Mingguan Morgan Stanley: Sentimen Global, Pergerakan Mata Uang, dan Arah Market ke Depan
Pasar forex kembali memasuki fase dinamis pada pekan ini, dengan berbagai katalis ekonomi global yang memengaruhi volatilitas di sejumlah pasangan mata uang mayor. Morgan Stanley, sebagai salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, merilis pembaruan mingguan yang menyoroti arah pasar, proyeksi jangka pendek, serta faktor fundamental yang sedang mendominasi sentimen investor. Laporan mingguan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi ekonomi dunia dan bagaimana dampaknya terhadap dolar AS, euro, yen, poundsterling, hingga mata uang komoditas seperti AUD dan CAD.
1. Gambaran Umum Sentimen Pasar Mingguan
Pekan ini ditandai oleh perubahan signifikan dalam ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter beberapa bank sentral besar. Morgan Stanley mencatat bahwa investor kembali berhati-hati terhadap rilis data ekonomi AS dan Eropa yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan. Pergerakan yield obligasi AS juga menjadi sorotan karena sempat turun tajam sebelum kembali rebound menjelang rilis data tenaga kerja.
Di sisi lain, gejolak geopolitik yang masih berlangsung di Timur Tengah serta ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok menambah ketidakpastian pasar. Morgan Stanley menilai bahwa kombinasi faktor fundamental dan sentimen risiko global inilah yang menyebabkan mata uang safe haven seperti JPY dan CHF kembali diminati dalam beberapa sesi perdagangan.
2. Dolar AS (USD): Koreksi Sehat atau Awal Tren Lemah?
Menurut Morgan Stanley, dolar AS mengalami tekanan pada awal minggu setelah rilis data inflasi menunjukkan tanda penurunan yang lebih cepat dari perkiraan. Namun, menjelang akhir minggu, USD kembali mendapatkan support dari data tenaga kerja yang lebih kuat dari ekspektasi.
Secara fundamental, Morgan Stanley mencatat beberapa faktor yang memengaruhi USD:
-
Data inflasi inti (Core CPI) yang mulai melandai membuka peluang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan dalam beberapa bulan ke depan.
-
Data tenaga kerja yang solid masih menjadi penahan pelemahan USD secara signifikan.
-
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga masih berubah-ubah, tergantung pada data ekonomi yang rilis setiap minggu.
Morgan Stanley memperkirakan bahwa USD kemungkinan akan bergerak sideways cenderung melemah dalam jangka menengah, kecuali muncul data ekonomi atau pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve.
3. Euro (EUR): Tertekan oleh Prospek Ekonomi Eropa
Pekan ini belum menjadi minggu yang baik bagi euro. Morgan Stanley menyoroti lemahnya data manufaktur di kawasan Eropa, terutama Jerman, sebagai pendorong utama pelemahan EUR terhadap USD. Morgan Stanley menyebut bahwa investor masih menunggu kejelasan mengenai arah kebijakan ECB setelah beberapa pejabat memberi sinyal perlunya mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Namun, euro masih memiliki potensi rebound apabila:
-
Inflasi zona euro terus menunjukkan penurunan stabil.
-
ECB memberikan sinyal dovish yang dapat memicu risk appetite untuk aset berbasis euro.
-
USD gagal mempertahankan momentum bullish.
Morgan Stanley memproyeksikan EUR/USD bergerak dalam rentang konsolidasi dengan potensi koreksi naik apabila USD melemah dalam beberapa pekan ke depan.
4. Yen Jepang (JPY): Penguatan Berbasis Safe Haven
Salah satu mata uang dengan performa paling stabil pekan ini adalah yen Jepang. Morgan Stanley mencatat bahwa meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan penurunan imbal hasil obligasi AS membuat JPY kembali diminati.
BOJ (Bank of Japan) juga memberikan komentar yang lebih hawkish dari biasanya, dengan beberapa anggota mendesak percepatan normalisasi kebijakan moneter. Hal ini memberikan tekanan tambahan pada USD/JPY yang sempat turun cukup tajam di sesi pertengahan minggu.
Morgan Stanley menilai JPY memiliki peluang penguatan lebih lanjut jika:
-
The Fed memberikan sinyal dovish.
-
Risk sentiment global memburuk.
-
BOJ benar-benar bertindak dalam kebijakan moneternya pada pertemuan mendatang.
5. Poundsterling (GBP): Ketidakpastian Tinggi dari Kebijakan Bank of England
GBP mengalami volatilitas tinggi sepanjang minggu ini karena pasar masih ragu terhadap sikap Bank of England. Morgan Stanley mencatat adanya perbedaan pendapat di antara para pengambil kebijakan BOE mengenai perlunya mempertahankan suku bunga tinggi untuk menekan inflasi yang masih cenderung lengket.
Pound cenderung sideways karena:
-
Inflasi Inggris yang menurun, namun lebih lambat dibanding negara maju lainnya.
-
Risiko resesi teknikal di Inggris.
-
Sentimen pasar global yang kurang mendukung mata uang berisiko.
Morgan Stanley memperkirakan GBP/USD masih memiliki risiko downside jika data ekonomi Inggris tidak membaik dalam waktu dekat.
6. Mata Uang Komoditas: AUD, NZD, CAD
Morgan Stanley memberikan sorotan khusus kepada AUD dan NZD karena mata uang ini sangat sensitif terhadap sentimen risiko global. Secara umum, kondisi mingguan menunjukkan:
AUD (Dolar Australia)
AUD melemah setelah data ekonomi Tiongkok — mitra dagang terbesar Australia — menunjukkan output industri yang stagnan. Namun, AUD masih memiliki potensi rebound apabila pasar mulai pulih dari kekhawatiran resesi global.
NZD (Dolar Selandia Baru)
NZD terus dalam tekanan akibat sikap Reserve Bank of New Zealand yang cenderung lebih dovish. Morgan Stanley menyebut bahwa tanpa adanya kejutan positif dari data ekonomi domestik, NZD masih cenderung bearish.
CAD (Dolar Kanada)
CAD berada dalam kondisi netral cenderung menguat, didukung oleh rebound harga minyak dunia. Namun, Morgan Stanley tetap mengingatkan bahwa CAD masih sensitif terhadap kebijakan suku bunga Bank of Canada dan dinamika pasar energi global.
7. Prospek Minggu Depan: Apa yang Perlu Trader Pantau?
Morgan Stanley menyarankan trader forex untuk fokus pada tiga katalis besar dalam minggu mendatang:
1. Rilis Data Inflasi AS dan Eurozone
Ini akan menentukan ekspektasi pasar mengenai jalur penurunan suku bunga bank sentral.
2. Pernyataan Pejabat The Fed dan ECB
Komentar hawkish atau dovish bisa memberikan kejutan besar pada USD, EUR, dan GBP.
3. Situasi Geopolitik Global
Konflik dan ketegangan diplomatik akan terus menjadi faktor penting bagi pergerakan JPY, USD, dan CHF.
Dalam jangka pendek, Morgan Stanley melihat pasar berada dalam fase konsolidasi, namun tetap membuka peluang breakout besar jika ada data ekonomi yang mengejutkan.
Dapatkan wawasan trading forex yang lebih terarah dan mudah dipahami dengan bergabung dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Dengan materi yang disusun oleh mentor profesional serta sesi belajar yang interaktif, kamu bisa memahami analisis teknikal, fundamental, hingga manajemen risiko secara lebih mendalam. Semua pembelajaran dirancang agar trader pemula maupun trader berpengalaman bisa meningkatkan kemampuan secara bertahap.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari para analis yang berpengalaman di industri forex. Mulai perjalanan trading kamu dengan bimbingan yang tepat, komunitas yang suportif, serta fasilitas edukasi lengkap yang disediakan Didimax. Kunjungi www.didimax.co.id dan mulai tingkatkan skill trading kamu sekarang juga.