Menurut Anda, apakah wajar bila suatu broker melarang adanya penggunaan teknik scalping forex dalam dunia trading? Ya, secara umum setiap broker memang memiliki hak untuk menentukan kebijakannya masing-masing.
Hal ini dikarenakan percuma jika mendaftar pada broker dengan spread rendah dan eksekusi cepat jika tidak ada izin untuk mempraktekkan scalping. Lantas, mengapa ada broker yang menciptakan kebijakan ini?
Dapat Membebani Server Broker Forex itu Sendiri
Adapun alasan paling umum yang biasa diungkapkan oleh para broker yang menjunjung kebijakan ini adalah teknik scalping forex dapat membebani server broker tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab adanya larangan itu.
Apabila memperhitungkan prinsip scalping, dapat dilakukan dengan cara membuka banyak posisi secara singkat. Hal ini tentu dinilai masuk akal, dimana scalper yang ekstrim bahkan mampu membuka posisi tersebut lebih cepat.
Apabila tindakan tersebut dilakukan secara berulang kali dalam sehari oleh para trader, maka server broker dapat terganggu. Padahal, kelancaran server broker sangatlah penting, bukan hanya bagi satu klien melainkan seluruhnya.
Adapun server yang terhambat atau hang sekalipun dapat mengakibatkan chart harga terhambat, pending order tidak tersentuh, atau bahkan posisi tidak tereksekusi sebagaimana mestinya.
Seluruh hal tersebut jelas dapat mempengaruhi perolehan profit dan juga loss trading. Jumlah kasus trader terkait pengajuan komplain akibat loss besar dari permasalahan server ini sendiri hampir tidak terhitung banyaknya
Oleh karena itu, adanya larangan penggunaan teknik scalping forex ini dapat dimaklumkan guna menghindari dampak yang lebih parah dan dapat ditimbulkan oleh gangguan server trading.
Tergantung dengan Jenis Broker Forex
Berdasarkan pembahasan mengenai larangan teknik scalping forex di atas, memang tampak meyakinkan, namun sebenarnya masih ada yang perlu di filter dengan berbagai aspek lainnya.
Dimana aspek tersebut antara lain model eksekusi broker. Apabila broker menggunakan eksekusi market, maka tidak ada lagi alasan untuk melarang scalping. Ini karena mengingat order klien akan disambungkan secara langsung ke market riil.
Seharusnya, server broker tidak terbebani dikarenakan adanya order klien tidak menjadi tanggung jawab pihak broker. Dimana penyedia likuiditas lah yang berhak melakukan proses eksekusi order di pasar.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pihak broker hanya berperan sebagai penghubung trader ke pasar interbank. Sementara, broker jenis market maker ataupun dealing desk melakukan eksekusi order klien pada market buatan mereka sendiri.
Jika Anda ingin memastikan keuntungan dari bisnis, marker maker juga ditengarai melakukan hedging terhadap posisi trader-tradernya. Sehingga, bila banyak trader yang menggunakan teknik scalping forex.
Maka broker bukan hanya mengalami gangguan server saja, melainkan juga kewalahan mengatasi order klien yang perlu di hedging. Hal inilah yang biasanya membuat para broker forex membuat kebijakan untuk membatasi ataupun melarang penggunaan scalping pada trading.
Sesuai uraian di atas, lantas apakah setiap broker yang membatasi penggunaan teknik scalping otomatis berjenis Market Maker? Maka jawabannya adalah ya. Namun, bukan berarti Anda dapat melakukan identifikasi karakteristik market maker berdasarkan kebijakan scalpingnya saja.
Perlu Anda ketahui bahwa tidak seluruh broker dengan market maker melarang penggunaan scalping ini secara terang-terangan. Adapun mereka yang telah teregulasi, banyak jam terbang, dan juga siap komitmen menjaga kepercayaan klienlah yang biasanya sudah memiliki solusi dalam menghadapi risiko scalping klien ini.
Pada kenyataannya, kini ada banyak sekali broker forex dengan jenis market maker, namun sudah membebaskan trader untuk melakukan trading dengan penggunaan teknik scalping forex ini.
Secara ketat, persaingan antar broker mau tidak mau memaksa para Market Maker untuk mencari langkah supaya tetap profit walaupun tidak ada larangan scalping. Sehingga, jika Anda masih menjumpai broker forex yang masih belum memperkenalkan scalping.
Maka itu artinya dapat dianggap sebagai market maker yang tidak kredibel, kurang bisa dipercaya, dan bisa jadi tidak bertahan lama. Tidak bertahan lama bisa dikarenakan kalah saing dengan yang sudah memberi izin penggunaan cara scalping forex dalam trading.
Broker forex Didimax adalah salah satu jenis broker yang aman dan sudah berpengalaman dalam dunia trading, sehingga Anda bisa mengandalkan broker ini untuk meraih banyak keuntungan dengan teknik scalping forex.