
Waktu Rilis Berita Besar = Risiko Tinggi, Kenapa Harus Hati-hati?
Dalam dunia trading forex, tidak ada yang lebih ditakuti—namun juga lebih dinanti-nanti—dibanding momen rilis berita ekonomi besar. Baik itu pengumuman suku bunga dari Federal Reserve (The Fed), data Non-Farm Payroll (NFP), inflasi (CPI), maupun data GDP, semuanya mampu mengguncang pasar dalam hitungan detik. Trader berpengalaman tahu, di balik potensi keuntungan besar dari volatilitas tinggi saat rilis berita, juga tersembunyi risiko luar biasa yang bisa menghapus modal dalam sekejap.
Maka, pertanyaannya: kenapa harus ekstra hati-hati saat waktu rilis berita besar?
Volatilitas Ekstrem yang Tak Terduga
Rilis berita ekonomi besar bisa menciptakan lonjakan harga yang sangat tajam dan cepat. Misalnya, ketika data NFP diumumkan jauh di atas atau di bawah ekspektasi, pasar bisa bergerak puluhan hingga ratusan pip hanya dalam beberapa menit. Ini terdengar menggoda, terutama bagi trader scalper atau news trader. Tapi kenyataannya, volatilitas semacam ini bisa menyebabkan slippage, lonjakan spread, bahkan requote—yang semua itu dapat mengacaukan rencana trading Anda, tak peduli sebaik apa pun analisis Anda sebelumnya.
Bayangkan Anda memasang stop loss 30 pip, tapi karena volatilitas ekstrem, posisi Anda ditutup di harga yang terpaut 50 pip. Alih-alih membatasi kerugian, Anda justru mengalami kerugian dua kali lipat. Situasi ini sering terjadi saat rilis data ekonomi penting.
Risiko Slippage dan Spread Melebar
Slippage terjadi ketika eksekusi order terjadi pada harga berbeda dari yang diharapkan. Misalnya, Anda ingin entry pada harga 1.2000, tetapi karena lonjakan harga mendadak, posisi Anda malah terbuka di 1.2025. Hal ini bisa membuat strategi Anda langsung tidak relevan sejak awal.
Sementara itu, spread bisa melebar secara signifikan pada saat-saat seperti itu. Broker biasanya menaikkan spread untuk melindungi diri dari risiko pasar yang tidak likuid. Trader yang tidak memperhitungkan faktor ini bisa mengalami kerugian lebih besar, bahkan ketika harga bergerak ke arah yang benar. Ini sebabnya trader berpengalaman sering menghindari entry posisi baru beberapa menit sebelum dan sesudah rilis data besar.
Data Fundamental Tidak Selalu Sejalan dengan Reaksi Pasar
Salah satu jebakan klasik bagi trader pemula adalah mengasumsikan bahwa data ekonomi yang positif pasti akan menguatkan mata uang suatu negara. Faktanya, pasar tidak selalu merespons sesuai ekspektasi karena berbagai faktor seperti:
-
Pasar sudah “mendiskon” data tersebut sebelum rilis.
-
Fokus pasar bisa lebih kepada detail laporan ketimbang headline-nya.
-
Ada data pendukung lain yang justru lebih diperhatikan oleh investor besar.
Sebagai contoh, rilis data CPI AS yang tinggi bisa mengindikasikan inflasi, dan biasanya ini dianggap hawkish bagi USD. Tapi jika pasar menilai bahwa The Fed tidak akan agresif merespons data ini, maka USD justru bisa melemah. Ini menunjukkan bahwa memahami konteks dan sentimen pasar jauh lebih penting daripada sekadar membaca data mentah.
Dampak Psikologis yang Tinggi
Tekanan psikologis saat menghadapi pergerakan ekstrem harga bisa menjadi jebakan tersendiri. Banyak trader yang awalnya percaya diri dengan analisanya, tiba-tiba panik ketika melihat candle besar menghantam stop loss atau membalik arah posisi. Rasa takut tertinggal (FOMO), serakah, atau ingin membalas kekalahan (revenge trading) sering muncul di saat seperti ini.
Akibatnya, trader mengambil keputusan emosional, bukannya berdasarkan rencana atau strategi. Mereka masuk pasar tanpa konfirmasi, menambah posisi tanpa manajemen risiko, atau bahkan over-leverage. Ini bisa berujung pada kerugian besar hanya dalam hitungan menit.
Tidak Cocok untuk Semua Tipe Trader
Trading saat rilis berita besar memang bisa menjadi strategi tersendiri—dikenal sebagai news trading. Tapi strategi ini membutuhkan pengalaman tinggi, kecepatan eksekusi, pemahaman fundamental, dan broker yang benar-benar mendukung eksekusi cepat dan stabil. Untuk trader harian biasa atau pemula, ini bukan medan bermain yang ideal.
Bahkan banyak trader profesional yang sengaja off saat data besar rilis, atau hanya mengamati pasar hingga volatilitas mereda. Mereka lebih memilih menunggu harga stabil dan pola teknikal terbentuk kembali, baru kemudian masuk pasar dengan risiko yang lebih terkendali.
Waktu Aman: Hindari 15 Menit Sebelum dan Sesudah Rilis
Sebagai langkah preventif, banyak trader menyarankan untuk menghindari membuka posisi 15–30 menit sebelum dan sesudah data penting diumumkan. Pada waktu ini, pasar sangat rawan bergerak tak menentu. Bahkan jika ingin trading the news, sebaiknya gunakan pending order dengan pengaturan risiko yang sangat ketat, dan pastikan akun Anda mendukung fitur seperti guaranteed stop.
Gunakan kalender ekonomi untuk memantau jadwal rilis data penting. Platform seperti Forex Factory atau Investing.com menyediakan info lengkap yang bisa dijadikan acuan untuk menyiapkan strategi atau bahkan menghindari pasar sementara.
Alternatif: Fokus pada Analisa Pasca-Berita
Banyak trader sukses yang justru memanfaatkan analisis pasca-berita. Setelah volatilitas awal mereda, arah pasar mulai terlihat lebih jelas. Jika harga breakout dari level penting, trader bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan risk/reward yang lebih seimbang. Teknik ini dikenal sebagai post-news trading, dan dianggap lebih stabil serta realistis, terutama bagi trader yang tidak terbiasa dengan kecepatan ekstrem pergerakan harga saat news release.
Kesimpulan
Rilis berita ekonomi besar memang menawarkan peluang, tapi juga mengandung risiko yang luar biasa tinggi. Untuk trader pemula atau bahkan yang sudah berpengalaman, penting untuk memahami bahwa keberhasilan dalam trading tidak hanya soal mencari profit maksimal, tapi juga soal menghindari risiko besar yang bisa menghancurkan akun dalam sekejap.
Lebih baik kehilangan peluang kecil daripada kehilangan seluruh modal hanya karena terpancing euforia berita. Disiplin, kesabaran, dan pemahaman mendalam terhadap perilaku pasar adalah kunci agar tetap bertahan di dunia trading jangka panjang.
Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam bagaimana cara menghadapi rilis berita besar dengan strategi yang terukur, Didimax menyediakan program edukasi trading gratis yang dirancang khusus oleh mentor berpengalaman. Di sana Anda akan diajarkan bagaimana membaca kalender ekonomi, mengenali dampak berita terhadap pergerakan harga, hingga cara menyesuaikan strategi saat pasar bergejolak.
Jangan biarkan ketidaktahuan membawa Anda pada keputusan yang salah. Segera daftarkan diri Anda di program edukasi Didimax melalui www.didimax.co.id dan pelajari langsung dari para praktisi yang telah berpengalaman menghadapi berbagai dinamika pasar. Jadikan setiap keputusan trading Anda berdasarkan pengetahuan, bukan emosi.