Harga emas terus meroket naik lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, bahkan tembus hingga harga $ 1900. Logam mulia yang dibangun setelah penembusan bullish terus mendapatkan traksi hingga sesi keenam berturut-turut. Apalagi momentum ini didukung dengan penjualan Dollar AS yang meningkat akibat ketegangan dengan China.

Pemulihan perekonomian AS sangat melorot beberapa bulan terakhir ini, apalagi adanya virus corona yang menyerang hebat sebagian besar dunia termasuk AS. Investor khawatir pemulihan perekonomian AS tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan Greenback ditekan dengan menggeser yield obligasi treasury AS yang mendorong logam kuning.

Di sisi lain ketegangan antara AS dengan Cina semakin meningkat, hingga akhirnya pada Jumat terakhir AS diperintah untuk menutup konsulatnya di Chengdu, sedangkan sebelumnya AS memerintahkan China untuk menutup konsulatnya di Houston. Hal inilah yang membuat investor lebih memilih pada asset safe haven tradisional emas.

Harga Emas Meroket Tajam

Harga emas kian hari kian tinggi hingga mencetak rekor-rekor terbaru, belum lama ini bahkan mencapai kisaran $1912. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari virus corona yang menyebar di dunia hingga The Fed yang akan melakukan pertemuan pada minggu ini. 

Selain itu, meroketnya harga emas juga disebabkan oleh latar belakang geopolitik yang terjadi di Negara besar seperti AS. Juga akibat dari Federal Reserve dan data ekonomi dari semua Negara atau dunia semakin berlimpah pada minggu-minggu ini. 

Kebijakan moneter global putra dan potensi YCC oleh Fed akan menjaga reflasi utuh dan perekonomian AS menunjukkan stagflasi lebih lanjut. Namun, disisi lain kemarin dollar AS beranjak menguatkan diri dari titik terendah selama beberapa bulan sebelumnya. Hal ini menjadi resiko kebijakan utama pada minggu ini.

Secara umum emas diperdagangkan dengan keadaan pro-resiko. Sedangkan USD cukup terabaikan di minggu-minggu ini. USD muncul sebagai tema utama mendorong aksi harga yang sangat berbeda dengan perilaku terbaru. Dalam memerangi pandemic secara global, dunia mengalami keruntuhan ekonomi. Kenaikan harga didefinisikan inflasi dan menciptakan stagflasi emas.

Prediksi Emas Menyentuh Harga $2000

Akibat dari ketegangan antara AS dengan China serta kekhawatiran dengan kondisi isu corona emas telah mengalami peningkatan harga yang sangat menakjubkan. Hal ini telah membebani para investor global. Harga emas di minggu kemarin kisaran $ 1.960 per troy ons, telah melewati harga tertinggi tahun 2011.

Telah beredar catatan dari Commonwealth Bank of Australia Vivek Char yang mengatakan bahwa penurunan yield riil 10 tahun AS telah mendorong hal paling penting di antara faktor-faktor lainnya. Hal ini yang memunculkan melemahnya dolar AS dan adanya permintaan safe haven.

Yen Jepang dijual pada harga 105.60 dengan melawan greenback dari sebelumnya yang menguat tajam di akhir pekan lalu, dari level 106,40 per dolar. Sedangkan Johan Jooste dari Global CIO Office mengatakan kepada CNBC bahwa Street Signs Asia biaya peluang memegang emas nol, dengan hasil Treasury di level terendah ini.

Ketegangan semakin panas antara Beijing dengan Washington membuat pergerakan harga emas logam mulia semakin tinggi. China maupun Amerika mengumumkan penutupan konsulat di masing-masing Negara baik di Chengdu maupun di Houston. Sebelumnya sekretaris Negara Mike Pompeo mengecam China, Washington tidak akan mentolerir Beijing merebut tatanan global.

Di sisi lain jumlah kasus virus corona semakin meningkat, walaupun virus ini sudah menyebar lebih dari 8 bulan namun keberadaannya masih mengancam Negara-negara di dunia. Lebih dari 16 juta orang telah terinfeksi virus corona. Bahkan AS menyumbang seperempat dari banyaknya warga yang terjangkit corona. 

Jika ketegangan AS dan China semakin memanas maka harga emas akan terus naik. Tidak ada solusi yang tepat dalam menghadapi masalah ini. Ditambah pandemic corona menyebabkan emas naik dengan tajam hingga melewati batas rekor tahun-tahun terdahulu. 

Walaupun kemarin dollar AS mengalami peningkatan, namun krisis yang dialami oleh AS tetap akan berdampak besar bagi perekonomian. Menurut pakar yang menganalisis, harga emas akan terus naik hingga $2000, harga ini menjadi harga tertinggi sepanjang masa.