Trump Kembali Menyerang Powell
by
Reza Aswin
Apa yang terjadi di pasar
Setelah selesai dengar pendapat Ketua Fed dengan Parlemen Amerika Serikat di Capitol Hil selama 2 hari, Presiden AS Donald Trump kembali menyerang Ketua Fed Jerome Powell. Kemarin trump mengatakan bahwa Powell orang yang biasa biasa saja dan ber IQ rendah. Ini merupakan serangan Trump yang ke 4 kalinya terhadap Powell, sejak dirinya dilantik dan menginginkan pemotongan suku bunga, tetapi diabaikan oleh Powell. Indikasi akan adanya pencalonan Ketua Fed lebih awal menjadi pembicaraan di Wall Street ditengah usulan Fed untuk menaikan rasio leverage bagi bank besar di Amerika Serikat. Walaupun kejadian ini dianggap politis dan tidak akan mempengaruhi kebijakan Fed kedepannya, tetapi pasar mulai meningkatkan prediksi pemotongan suku bunga tahunan dari 2 kali menjadi 3 kali dalam tahun ini. Menteri Keuangan Scoot Bessent, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett, Mantan Gubernur Fed Kevin Wash dan si kuda hitam Christoper Waller, merupakan nominasi yang mungkin akan ditunjuk oleh Trump untuk menjadi pengganti Powell.
Ekspektasi Pasar
Dengan melihat Fenomena yang terjadi saat ini maka diprediksi XAUUSD = Sideways Cenderung Bullish – AUDUSD = Sideways Cenderung Bullish – NZDUSD = Sideways Cenderung Bullish
Trading Plan :
XAUUSD: BUY
Buy Limit: 3250 – 3292 dengan target 3370 – 3434
Stoploss 3149
Grafik XAUUSD time frame D1

AUDUSD: BUY
BuyLimit: 0.6394 – 0.6469 dengan target 0.6569 – 0.6631
Stoploss 0.6274
Grafik AUDUSD time frame D1

NZDUSD: BUY
Buy Limit: 0.5916 – 0.5988 dengan target 0.6083 – 0.6146
Stoploss 0.5788
Grafik NZDUSD time frame D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan. Trading pada prinsipnya adalah Risk Management dan bukan Profitabilitas semata.
