Dalam dunia trading, karakteristik indikator MACD menjadi salah satu poin yang harus dipahami oleh para trader. Pemahaman terkait hal ini akan berguna dalam meraih kesuksesan serta mendapat peluang keuntungan dalam aktivitas
trading forex.
MACD dalam trading forex dikenal sebagai salah satu indikator yang memiliki karakteristik unik. Tidak hanya bisa memberikan sinyal tren, namun juga mampu membantu para trader dalam melakukan identifikasi potensi pembalikan harga.
Apa Itu MACD dalam Forex?
MACD atau Moving Average Convergence Divergence merupakan indikator dalam sebuah analisis teknikal. Pada indikator ini menunjukkan terkait hubungan antara dua moving average yang terdapat di sebuah tren harga aset.
Moving Average yang dimaksudkan yaitu rata-rata harga, baik pembukaan atau penutupan perdagangan yang terjadi di setiap harinya. Hal tersebut akan digambarkan dalam sebuah garis tren.
Karakteristik indikator MACD ini mulai diciptakan pada tahun 1979 dan selama bertahun-tahun kemudian MACD mulai banyak disukai oleh setiap trader di seluruh dunia.
Karakteristik Indikator MACD dalam Trading Forex
Pada dasarnya, setiap indikator yang digunakan dalam kegiatan trading forex memiliki karakteristik yang berbeda, salah satunya MACD ini. Poin plus dari karakteristiknya yaitu memiliki keunikan saat diaplikasikan oleh para trader.
Penerapan indikator Moving Average Convergence Divergence ini mulai dari cara membaca sinyal-sinyalnya hingga pemanfaatannya dalam pengambilan keputusan trading. Adapun karakteristik unik dari MADC antara lain sebagai berikut:
1. Sensitif Terhadap Perubahan Harga
Karakteristik indikator MACD yang banyak disoroti yaitu sifat sensitifnya terhadap adanya perubahan harga. Moving Average Convergence Divergence bisa menanggapi perubahan harga dengan cepat, sebab mengkombinasikan dua moving average dengan periode yang berbeda.
Hal ini tentu akan membuatnya menjadi indikator yang cukup responsif terhadap perubahan harga yang sedang terjadi.
2. Sinyal Konvergensi dan Divergensi
Karakteristik selanjutnya yaitu adanya sinyal konvergensi dan divergensi. Konvergensi dalam Moving Average Convergence Divergence terjadi jika garis indikatornya melintasi garis sinyal mulai dari bawah ke atas.
Hal ini menjadi pertanda bahwa EMA dengan periode pendek telah melampaui EMA dengan periode panjang. Terkait sinyal konvergensinya ini biasanya dianggap sebagai bullish dan menjadi pertanda adanya potensi kenaikan harga serta penguatan tren bullish.
Di sisi lain, divergensi terjadi ketika harga serta indikator Moving Average Convergence Divergence mulai bergerak dengan arah berlawanan. Divergensi ini bisa terjadi dalam dua bentuk positif dan negatif.
Divergensi positif akan terjadi saat harga mencapai level terendah baru, namun tidak mengikuti untuk mencapai level terendah. Sedangkan divergensi negatif akan terjadi ketika harga mencapai level tertinggi baru.
Adanya sinyal divergensi pada MACD ini akan membatu para trader untuk bisa memahami ketidakseimbangan antara momentum dengan harga. Selain itu juga membantu dalam memberikan petunjuk awal terkait potensi perubahan tren.
3. Histogram
Karakteristik indikator MACD selanjutnya adalah adanya histogram yang ditampilkan di bawah garis Moving Average Convergence Divergence. Histogram tersebut akan menggambarkan terkait perbedaan antara garis MACD dengan garis sinyal pada setiap titik waktunya.
Histogram yang tumbuh di Moving Average Convergence Divergence ini akan menunjukkan terkait percepatan momentum tren. Sedangkan terkait histogram yang menyusut akan menunjukkan terkait perlambatan momentum.
4. Garis Nol
Karakteristik indikator MACD selanjutnya yaitu adanya garis nol. Pada Moving Average Convergence Divergence memiliki garis nol yang membagi antara wilayah positif dan wilayah negatif.
Ketika garis Moving Average Convergence Divergence melintas dari arah bawah ke atas garis nol, maka akan dianggap sebagai sinyal beli dan sebaliknya.
5. Divergence dan Harga
Karakteristik unik berikutnya yaitu adanya kemampuan dalam mengidentifikasi terkait divergensi antara indikator itu sendiri dengan pergerakan harga. Adanya divergensi tersebut bisa memberikan petunjuk terkait awal tentang potensi pembalikan harga atau perubahan tren.
6. Konfirmasi dengan Indikator Lain
Karakteristik indikator MACD selanjutnya yaitu seringkali digunakan bersama dengan indikator lain ataupun alat analisis teknikal. Hal ini bertujuan untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait sinyal perdagangan.
Contohnya, kombinasi Moving Average Convergence Divergence dengan garis tren ataupun support resistance bisa memperkuat tentang keputusan trading.
7. Penggunaan Multiple Timeframes
Karakteristik indikator MACD selanjutnya yaitu adanya penggunaan multiple timeframes. Dalam hal ini, para trader bisa mengadaptasi Moving Average Convergence Divergence untuk berbagai kerangka waktu.
Hal ini bisa memungkinkan untuk analisis tren serta momentum lebih komperhensif. Selain itu karakteristik ini juga memungkinkan para trader untuk bisa mengidentifikasi peluang perdagangan jangka pendek ataupun jangka panjang.
8. Adaptabilitas pada Berbagai Pasar
Karakteristik indikator MACD selanjutnya yaitu adaptabilitasnya terhadap berbagai pasar. Dalam hal ini, Moving Average Convergence Divergence tidak terbatas dalam satu jenis pasar tertentu.
Sehingga para trader bisa menggunakan indikator ini untuk menganalisis mata uang, instrumen saham, komoditas, serta instrumen keuangan lain. Kemampuan dalam beradaptasi ini menjadikannya populer di berbagai pasar.
9. Pemahamannya Tentang Momentum
Karakteristik indikator MACD berikutnya yaitu memiliki pemahaman yang baik terkait momentum pasar. Ketika terdapat garis MACD yang bergerak cepat, maka hal tersebut menunjukkan keberadaan momentum yang kuat di pasar.
Sedangkan perubahan yang tiba-tiba atau mendadak dalam pergerakan Moving Average Convergence Divergence bisa mengindikasikan potensi terkait perubahan tren.
10. Penggunaan Exponential Moving Average (EMA)
Karakteristik terakhir dari MACD yaitu penggunaan EMA dalam aktivitas trading forex. Moving Average Convergence Divergence menggunakan EMA untuk menghitung terkait perbedaan antara dua moving average yang ada.
Penggunaan EMA dalam hal ini bisa memberikan bobot lebih besar pada data harga yang terbaru, sehingga mampu memberikan fokus lebih besar terkait perubahan harga terkini.
Dengan adanya berbagai karakteristik di atas, tentu MACD bisa menjadi salah satu indikator teknikal cukup populer serta banyak digunakan pada analisis teknikal trading.
Meski demikian, sebagai trader Anda juga harus banyak berlatih serta mencoba strategi trading dengan cukup teliti dan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Trading MACD Tanpa Risiko dengan Didimax
Setelah mengetahui berbagai karakteristik indikator MACD untuk aktivitas trading forex di atas, tentu sebagian dari Anda memiliki keinginan untuk menerapkannya. Namun sebelum itu, Anda juga harus berbekal kemampuan dan keterampilan yang mumpuni untuk terjun ke dalam dunia forex.
Agar bisa berlatih dengan baik sebelum memutuskan untuk trading, Anda dapat mengawalinya bersama Didimax. Didimax sebagai perusahaan pialang berjangka yang lebih berfokus pada perdagangan mata uang, perak, emas, dan komoditi.
Dalam pengoperasiannya, Didimax telah mendapatkan izin resmi di bawah pengawasan BAPPEBTI. Oleh sebab itulah, bagi Anda para trader pemula bisa mengawali aktivitas trading dengan belajar strategi bersama Didimax.
Nantinya Anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa serta wawasan tentang bagaimana menjadi trader yang baik dalam menjalankan aktivitas trading. Bahkan Anda juga dapat mengenal tentang karakteristik indikator MACD dengan lebih dalam.