Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa Arti Floating dalam Trading?

Apa Arti Floating dalam Trading?

by DIDIMAX

Dalam dunia trading, baik forex, saham, maupun aset lainnya, istilah "floating" adalah salah satu konsep penting yang sering dibahas. Floating adalah istilah yang merujuk pada kondisi profit atau loss (keuntungan atau kerugian) yang belum terealisasi dalam sebuah posisi trading yang masih terbuka. Memahami konsep floating sangat penting, karena dapat mempengaruhi keputusan dan strategi trading Anda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu floating, jenis-jenisnya, faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana mengelola floating dengan bijak.

 

Pengertian Floating

Floating adalah hasil langsung dari pergerakan harga pasar. Ketika seorang trader membuka posisi, baik itu buy maupun sell, harga pasar yang bergerak sesuai atau berlawanan dengan prediksi trader akan menciptakan kondisi floating. Jika harga bergerak sesuai arah prediksi trader, maka posisi tersebut akan menunjukkan floating profit. Sebaliknya, jika harga bergerak berlawanan, posisi akan menunjukkan floating loss.

Misalnya, seorang trader membuka posisi buy pada pasangan mata uang EUR/USD di harga 1.1000. Jika harga naik ke 1.1050, maka trader memiliki floating profit sebesar 50 pips. Namun, jika harga turun ke 1.0950, trader akan mengalami floating loss sebesar 50 pips.

Konsep floating ini berlaku tidak hanya dalam trading forex, tetapi juga dalam jenis trading lainnya seperti saham, komoditas, atau cryptocurrency. Floating mencerminkan kondisi dinamis pasar yang terus berubah sesuai dengan interaksi supply dan demand, berita ekonomi, serta sentimen pasar global.

Penting untuk dipahami bahwa floating tidak mencerminkan keuntungan atau kerugian yang sesungguhnya, karena hasil tersebut baru menjadi permanen (realized profit atau realized loss) ketika posisi ditutup.

 

Penyebab Floating dalam Trading

Floating dapat disebabkan oleh beberapa hal. Seperti Pergerakan harga Pasar, Volatilitas Pasar, Leverage dalam Trading, dan juga Durasi Posisi Terbuka. Berikut dibawah ini penjelasannya.

 

1. Pergerakan Harga Pasar


Floating terjadi karena harga pasar terus bergerak naik atau turun, sesuai dengan dinamika supply dan demand. Sebagai contoh, jika Anda membeli aset, floating profit akan terjadi jika harga naik, dan floating loss akan terjadi jika harga turun.

Sebaliknya, jika Anda menjual aset (short selling), floating profit akan terjadi jika harga turun, dan floating loss akan terjadi jika harga naik.

 

2. Volatilitas Pasar


Volatilitas tinggi dapat menyebabkan nilai floating berubah dengan cepat. Ini sering terjadi saat rilis berita ekonomi besar atau peristiwa geopolitik penting.

 

3. Leverage dalam Trading


Penggunaan leverage dapat memperbesar floating profit maupun floating loss. Karena leverage memungkinkan trader mengendalikan posisi yang lebih besar dari modal mereka, perubahan kecil dalam harga pasar dapat berdampak signifikan pada floating.

 

4. Durasi Posisi Terbuka


Semakin lama posisi trading dibiarkan terbuka, semakin besar kemungkinan floating profit atau loss berubah karena pergerakan harga pasar.

 

Sebenarnya faktor utama yang menyebabkan floating adalah volatilitas pasar. Pergerakan harga yang cepat dan tidak terduga dapat membuat nilai floating berubah secara signifikan dalam waktu singkat. Hal ini terutama terlihat pada saat-saat rilis berita ekonomi penting, seperti laporan Non-Farm Payroll (NFP), keputusan suku bunga oleh bank sentral, atau peristiwa geopolitik besar. Dalam kondisi seperti ini, floating profit atau loss dapat berubah drastis, menciptakan peluang sekaligus risiko bagi trader. Oleh karena itu, memahami pola volatilitas pasar dan merencanakan strategi trading dengan matang sangat penting untuk mengelola floating secara efektif.

Floating juga sangat dipengaruhi oleh leverage dalam trading. Leverage memungkinkan trader untuk membuka posisi yang lebih besar daripada modal yang dimiliki. Meskipun leverage dapat memperbesar potensi keuntungan, risiko floating loss juga meningkat seiring dengan penggunaan leverage yang lebih tinggi. Sebagai contoh, jika seorang trader menggunakan leverage 1:100 untuk membuka posisi, pergerakan harga sebesar 1% saja dapat menghasilkan floating profit atau loss sebesar 100% dari modal awal. Inilah sebabnya mengapa penggunaan leverage harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan toleransi risiko masing-masing trader.

 

Pengaruh Floating terhadap Psikologi Trading

Psikologi trading juga sangat terpengaruh oleh kondisi floating. Melihat floating profit yang terus bertambah dapat membuat trader merasa optimis, tetapi juga dapat memicu keserakahan jika mereka menunda menutup posisi untuk mengejar keuntungan lebih besar.

Sebaliknya, floating loss yang meningkat sering kali menyebabkan stres dan kecemasan, yang bisa membuat trader membuat keputusan impulsif seperti menutup posisi terlalu cepat atau membiarkan kerugian terus bertambah dengan harapan harga akan berbalik.

Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memiliki rencana trading yang jelas dan disiplin dalam menjalankannya untuk menghindari pengaruh negatif dari emosi.

 

Praktik Mengelola Floating dalam Trading

Mengelola floating memerlukan kombinasi strategi teknikal dan fundamental yang baik. Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan menentukan stop loss dan take profit. Stop loss adalah level harga di mana trader secara otomatis menutup posisi untuk membatasi kerugian, sedangkan take profit adalah level harga di mana posisi ditutup untuk mengunci keuntungan. 

Dengan menggunakan alat ini, trader dapat mengelola floating secara lebih terkontrol tanpa harus terus-menerus memantau pasar. Selain itu, diversifikasi portofolio juga dapat membantu mengurangi risiko floating loss yang besar dari satu posisi, karena kerugian pada satu aset dapat diimbangi oleh keuntungan pada aset lain.

Dalam praktiknya, floating juga sering kali menjadi indikator penting untuk mengevaluasi performa trading. Trader yang disiplin dan memiliki strategi yang solid cenderung mampu menjaga floating loss dalam batas yang wajar dan memanfaatkan floating profit untuk meningkatkan keuntungan secara konsisten. 

Sebaliknya, trader yang tidak memiliki rencana yang jelas atau terlalu bergantung pada keberuntungan sering kali mengalami floating loss yang besar, yang pada akhirnya dapat menggerus modal mereka. Oleh karena itu, belajar memahami pola floating dan bagaimana cara mengelolanya adalah keterampilan yang sangat berharga bagi setiap trader.

Salah satu tantangan terbesar dalam mengelola floating adalah mengetahui kapan harus menutup posisi. Banyak trader merasa ragu untuk menutup posisi yang sedang mengalami floating loss, karena mereka berharap harga akan berbalik arah. Namun, berharap tanpa dasar analisis yang kuat hanya akan memperbesar resiko kerugian. 

Sebaliknya, jika posisi sedang dalam floating profit, trader sering kali menghadapi dilema antara menutup posisi untuk mengamankan keuntungan atau menunggu peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Dalam situasi seperti ini, memiliki pemahaman yang baik tentang analisis teknikal dan fundamental sangat penting untuk membantu mengambil keputusan yang tepat.

Kesimpulannya, floating adalah bagian integral dari pengalaman trading yang tidak bisa dihindari. Floating mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah dan memberikan peluang serta tantangan bagi trader. 

Untuk mengelola floating dengan sukses, trader perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti volatilitas pasar, leverage, dan psikologi trading. Dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti penggunaan stop loss dan take profit, diversifikasi portofolio, serta analisis pasar yang mendalam, trader dapat meminimalkan risiko floating loss dan memaksimalkan peluang dari floating profit.

Dalam jangka panjang, kemampuan untuk mengelola floating secara efektif tidak hanya akan meningkatkan hasil trading, tetapi juga membantu membangun kepercayaan diri dan disiplin dalam menghadapi tantangan pasar. Floating bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tetapi justru harus dipahami dan dikelola dengan bijak sebagai bagian dari perjalanan seorang trader untuk mencapai kesuksesan.

 

Pendamping Trading Terbaik

Bertrading lah bersama Didimax, untuk memulai perjalanan trading Anda dengan aman dan tentunya minim resiko kerugian!

Di Didimax, Anda akan didampingi oleh broker-broker handal yang telah dipercaya oleh berbagai macam mitra trading dan tentunya telah teregulasi. Sehingga Anda tak perlu khawatir lagi dan ragu-ragu untuk memulai perjalanan trading Anda.

Bersama Didimax, raihlah impian dari trading dan capai keuntungan yang maksimal!