Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Apa itu Renko Chart?

Apa itu Renko Chart?

by DIDIMAX

 

Renko chart adalah salah satu jenis grafik yang digunakan dalam analisis teknikal untuk memvisualisasikan pergerakan harga aset, seperti saham, forex, atau komoditas. Berbeda dengan grafik lainnya seperti candlestick atau bar chart yang menggunakan waktu sebagai salah satu sumbu utama, Renko chart lebih fokus pada perubahan harga.

Grafik ini dirancang untuk menyaring “kebisingan” pasar, sehingga memudahkan trader dalam mengidentifikasi tren dan titik balik pasar.

Asal Usul Renko Chart

Nama "Renko" berasal dari kata Jepang "renga", yang berarti batu bata. Grafik ini diberi nama demikian karena bentuknya menyerupai tumpukan batu bata. Konsep Renko chart pertama kali digunakan oleh trader di Jepang sebagai alat untuk menyederhanakan analisis harga dan tren pasar.

Renko chart terdiri dari serangkaian "batu bata" (bricks) yang dihasilkan berdasarkan pergerakan harga. Setiap batu bata hanya muncul ketika harga telah bergerak dalam kisaran tertentu, yang dikenal sebagai brick size.

Komponen Utama Renko Chart:

  • Brick Size: Brick size adalah parameter kunci dalam Renko chart. Ini adalah jumlah perubahan harga minimum yang diperlukan untuk menghasilkan satu batu bata baru. Brick size dapat ditentukan secara manual oleh trader (misalnya, 10 pips dalam trading forex) atau dihitung secara otomatis berdasarkan volatilitas.
  • Warna Batu Bata: Batu bata naik biasanya digambarkan dengan warna putih atau hijau. Sedangkan batu bata turun biasanya berwarna hitam atau merah.
  • Warna ini membantu trader mengenali arah tren secara visual.
  • Tidak Ada Komponen Waktu: Renko chart tidak bergantung pada interval waktu tetap seperti grafik candlestick (misalnya, satu menit, lima menit, atau satu hari). Sebaliknya, batu bata hanya muncul ketika harga telah bergerak cukup untuk memenuhi kriteria brick size.

 

Keunggulan dan Kelemahan dari Renko Chart

Dalam praktiknya, Renko chart dihasilkan dengan menentukan ukuran batu bata terlebih dahulu. Misalnya, jika trader menetapkan ukuran batu bata sebesar 10 pips dalam trading forex, batu bata baru hanya akan muncul ketika harga telah naik atau turun sebesar 10 pips dari harga batu bata terakhir.

Jika pergerakan harga tidak mencapai ukuran tersebut, grafik tidak akan mencatat perubahan apa pun. Pendekatan ini memungkinkan trader untuk mengabaikan pergerakan kecil yang tidak signifikan dan lebih fokus pada pergerakan harga yang benar-benar relevan.

Keuntungan utama dari Renko chart adalah kemampuannya untuk menyaring kebisingan pasar. Dalam pasar keuangan, harga sering kali berfluktuasi dalam pola acak yang sulit diinterpretasikan. Renko chart menyederhanakan pola ini dengan hanya menampilkan pergerakan harga yang signifikan, sehingga memudahkan trader untuk mengidentifikasi tren utama dan pembalikan arah.

Tren naik biasanya ditandai dengan serangkaian batu bata berwarna putih atau hijau, sementara tren turun ditandai dengan batu bata berwarna hitam atau merah. Dengan representasi visual yang sederhana ini, Renko chart memberikan panduan yang jelas bagi trader dalam membuat keputusan.

Namun, penggunaan Renko chart juga memiliki keterbatasan. Karena grafik ini tidak mencatat dimensi waktu, trader tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan suatu pergerakan harga terjadi. Hal ini dapat menjadi kendala bagi trader yang mengandalkan informasi waktu dalam analisis mereka, terutama dalam strategi yang membutuhkan sinkronisasi waktu yang presisi.

Selain itu, hasil analisis Renko chart sangat bergantung pada ukuran batu bata yang dipilih. Jika ukuran terlalu kecil, grafik dapat menjadi terlalu sensitif dan menghasilkan banyak sinyal palsu. Sebaliknya, jika ukuran terlalu besar, grafik dapat kehilangan detail penting dari pergerakan harga.

Meskipun memiliki keterbatasan, Renko chart tetap menjadi alat yang sangat berguna dalam analisis teknikal. Grafik ini sering digunakan untuk mengidentifikasi tren, level support dan resistance, serta sinyal pembalikan arah. Dalam strategi tren sederhana, misalnya, trader dapat memanfaatkan

Renko chart untuk masuk posisi beli ketika serangkaian batu bata naik muncul dan posisi jual ketika serangkaian batu bata turun terbentuk. Dengan kombinasi yang tepat dengan indikator teknikal lainnya seperti Moving Average atau Relative Strength Index (RSI), Renko chart dapat memberikan konfirmasi tambahan yang memperkuat analisis.

 

Strategi Trading dengan Renko Chart

Renko chart bisa digunakan untuk berbagai strategi trading, mulai dari mengikuti tren hingga mencari pembalikan arah. Berikut beberapa strategi populer:

 

1. Strategi Tren Sederhana

  • Fokus pada warna batu bata untuk menentukan arah tren.
  • Masuk posisi beli ketika serangkaian batu bata naik terbentuk.
  • Masuk posisi jual ketika serangkaian batu bata turun terbentuk.

 

2. Menggunakan Indikator Tambahan

Kombinasikan Renko chart dengan indikator teknikal seperti Moving Average, Relative Strength Index (RSI), atau Bollinger Bands untuk konfirmasi sinyal.

 

3. Breakout Trading


Gunakan Renko chart untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Ketika harga melewati level ini dan membentuk batu bata baru, itu bisa menjadi sinyal masuk.

 

4. Divergensi dengan RSI


Cari pola divergensi antara Renko chart dan RSI untuk mengidentifikasi kemungkinan pembalikan arah.

 

Mengaplikasikan Renko Chart dalam Trading

Renko chart dapat membantu trader dalam mengelola risiko. Dengan fokus pada pergerakan harga yang signifikan, grafik ini memungkinkan trader untuk menetapkan level stop-loss dan target profit yang lebih jelas. Misalnya, trader dapat menetapkan stop-loss di bawah batu bata terakhir dalam tren naik atau di atas batu bata terakhir dalam tren turun. Pendekatan ini membantu mengurangi kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.

Namun, untuk memanfaatkan Renko chart secara efektif, penting bagi trader untuk memahami cara menyesuaikan ukuran batu bata sesuai dengan karakteristik pasar yang mereka tradingkan. Pasar dengan volatilitas tinggi mungkin memerlukan ukuran batu bata yang lebih besar untuk menyaring kebisingan, sementara pasar dengan volatilitas rendah mungkin memerlukan ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, eksperimen dengan berbagai ukuran batu bata dan pengujian pada data historis sangat disarankan sebelum menerapkannya dalam akun live.

Bagi pemula yang baru mengenal Renko chart, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami cara kerja grafik ini dan bagaimana menggunakannya dalam analisis. Menggunakan akun demo untuk mencoba berbagai strategi dengan Renko chart adalah cara yang aman untuk mengasah keterampilan sebelum mengambil risiko di pasar nyata. Sementara itu, trader berpengalaman dapat memanfaatkan Renko chart sebagai alat tambahan untuk memperkuat analisis mereka, terutama dalam mengidentifikasi tren dan pembalikan arah.

Secara keseluruhan, Renko chart adalah alat yang kuat untuk analisis teknikal, terutama bagi mereka yang ingin menyaring kebisingan pasar dan fokus pada pergerakan harga yang signifikan. Dengan kombinasi visualisasi sederhana dan fleksibilitas dalam penerapan, grafik ini menawarkan pendekatan yang unik dalam memahami pasar keuangan. Namun, seperti semua alat analisis, Renko chart harus digunakan dengan bijak dan dikombinasikan dengan strategi manajemen risiko yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan pemahaman yang tepat, Renko chart dapat menjadi senjata andalan dalam arsenal seorang trader.

 

Strategi yang Tepat Menghasilkan Keuntungan

Dengan menentukan strategi dan indikator trading yang tepat, tentu menghasilkan keuntungan yang maksimal pula. Untuk dapat memilih strategi yang tepat, bergabunglah dengan Didimax!

Di Didimax Kamu akan didampingi untuk dapat menjalani kehidupan trading dengan aman dan tentunya nyaman, tanpa harus khawatir atau takut mengalami kerugian. Didimax merupakan broker yang telah teregulasi dan tentunya terpercaya, sehingga dapat menghadirkan trading dengan aman dan nyaman.

Tunggu apalagi? Segera bergabung dengan Didimax!