Bagaimana Konflik Israel-Iran Mempengaruhi Pair Safe Haven?

Ketegangan yang memuncak antara Israel dan Iran kembali menarik perhatian para pelaku pasar global, terutama pada aset-aset yang selama ini dikenal sebagai “safe haven” atau pelabuhan aman. Dalam kondisi geopolitik yang tidak menentu, mata uang safe haven seperti Yen Jepang (JPY), Franc Swiss (CHF), dan dalam beberapa kasus juga Dolar Amerika Serikat (USD), sering kali dipilih sebagai instrumen untuk melindungi nilai portofolio dari gejolak pasar. Artikel ini akan membedah bagaimana konflik Israel–Iran berdampak pada pergerakan pair safe haven, mengapa responsnya kadang berbeda, dan bagaimana trader dapat merumuskan strategi yang tepat di tengah ketidakpastian ini.
1. Latar Belakang Geopolitik dan Pasar Keuangan
Sejak serangkaian serangan udara dan balasan rudal antara Israel dan Iran, kekhawatiran akan eskalasi lebih luas di kawasan Timur Tengah terus membayangi pasar. Selain potensi gangguan rute pengiriman minyak melalui Selat Hormuz, investor juga khawatir dampak inflasi dari kenaikan harga komoditas dan implikasi kebijakan moneter bank sentral utama. Saat risiko geopolitik meningkat, logika tradisional mengatakan bahwa arus modal akan mengalir menuju mata uang safe haven. Namun dalam konflik kali ini, respons pasar menunjukkan dinamika baru yang patut dicermati.
2. Respons Dolar AS: Melindung Portofolio atau Mulai Ragu?
Secara historis, Dolar AS kerap menguat dalam situasi krisis karena statusnya sebagai mata uang cadangan dunia dan likuiditas pasar Treasury AS. Namun, pada ketegangan terbaru, kenaikan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama tercatat hanya sekitar 0,25% pada pekan lalu, jauh lebih lemah dibandingkan reaksi pada konflik sebelumnya reuters.com. Padahal, indeks dolar sempat berada di level terendah dalam 3,5 tahun sebelum konflik memuncak reuters.com. Ini menunjukkan bahwa sentimen terhadap dolar kini terfragmentasi oleh kekhawatiran fiskal AS, prospek kebijakan The Fed, dan ketidakpastian politik domestik.
Meskipun demikian, dalam sesi perdagangan awal pekan ini USD/JPY sempat menguat sekitar 0,3% menuju level 143,88, menandakan minat beli terbatas pada dolar sebagai safe haven relatif terhadap yen reuters.com. Para pelaku pasar tampaknya masih menimbang apakah dolar sudah menawarkan proteksi yang memadai, atau justru mulai dilihat sebagai aset dengan risiko struktural tersendiri.
3. Dominasi Yen Jepang: Alasan dan Batasannya
Yen Jepang sering kali menjadi pilihan utama saat terjadi “risk-off” karena defisit perdagangan Jepang yang rendah dan permintaan obligasi domestik yang stabil. Saat konflik Israel–Iran berlangsung, JPY sempat menguat moderat terhadap mata uang komoditas dan mata uang emerging markets. Namun, dalam dua sesi terakhir, penguatan yen relatif terbatas dan terkoreksi kembali seiring membaiknya sentimen risk-on setelah laporan potensi gencatan senjata muncul reuters.com.
Selain itu, Bank of Japan (BoJ) yang masih mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar (dovish) juga membatasi ruang penguatan yen lebih jauh, berbeda dengan sikap bank sentral lain seperti Swiss National Bank atau Federal Reserve yang lebih hawkish. Dengan demikian, meski yen tetap safe haven alami, responsnya tidak sekuat dalam konflik geopolitik sebelumnya, apalagi jika dibandingkan dengan reli emas.
4. Franc Swiss: Perlindungan Hukum dan Finansial
Franc Swiss mempunyai daya tarik khusus berkat stabilitas politik Swiss, ketentuan perbankan yang ketat, dan neraca transaksi berjalan yang kuat. Dalam ketegangan Israel–Iran, CHF sempat menguat terhadap euro dan poundsterling, meski pergerakannya tidak terlalu dramatis (naik sekitar 0,1% terhadap dolar AS) reuters.com. Hal ini menunjukkan bahwa investor institusional masih menganggap franc sebagai aset pelindung, namun likuiditas pasar yang masih memadai menghalangi lonjakan harga yang berlebihan.
5. Cross-Pair Safe Haven: Strategi dan Risiko
Trader yang memanfaatkan cross-pair safe haven, misalnya USD/JPY, EUR/CHF, atau CHF/JPY, perlu memahami dinamika perbandingan kekuatan relatif antar mata uang safe haven. Contoh:
-
USD/JPY: Mengukur selisih kekuatan antara dolar dan yen. Saat dolar dianggap lebih aman sementara yen tertekan oleh dovish BoJ, USD/JPY cenderung naik. Namun, jika sentimen risk-off sangat kuat dan yen memimpin safe haven rally, pair ini malah bisa turun.
-
EUR/CHF: Sering dianggap sebagai indikator aversi risiko di Eropa. Penguatan franc di tengah konflik dapat mendorong EUR/CHF turun, meski likuiditas rendah di pair ini kadang memicu spread melebar.
-
CHF/JPY: Cross ini mengisolasi dua mata uang safe haven. Gerakan volatilitas tinggi di cross safe haven dapat menciptakan peluang scalping, tapi juga risiko slippage besar.
6. Faktor-Faktor Penentu Reaksi Aset Safe Haven
Beberapa faktor kunci memengaruhi seberapa kuat dan cepat safe haven currency pairs merespons konflik Israel–Iran:
-
Ekspektasi Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan suku bunga dan quantitative easing/tapering oleh The Fed, BoJ, dan SNB memainkan peran utama. Perbedaan sikap hawkish/tapering vs dovish menentukan aliran modal.
-
Kedalaman Pasar dan Likuiditas
Pair seperti EUR/CHF atau CHF/JPY memiliki likuiditas lebih rendah dibandingkan USD/JPY, sehingga pergerakannya bisa lebih volatil namun tidak berkelanjutan.
-
Data Ekonomi Fundamental
Rilis data tenaga kerja AS, inflasi zona euro, atau neraca perdagangan Jepang dapat memicu volatilitas terlepas dari sentimen geopolitik.
-
Spekulasi dan Posisi Hedge Funds
Posisi short/long bersih di CFTC reports kadang memicu “short squeeze” atau “long unwind” pada pair safe haven.
-
Perkembangan Konflik dan Sentimen Pasar
Setiap eskalasi baru—serangan rudal, pernyataan tegas pemimpin negara, laporan diplomatik—langsung mempengaruhi ekspektasi risiko global.
7. Perbandingan dengan Safe Haven Lain: Emas dan Obligasi
Tidak lengkap membahas safe haven currency pairs tanpa membandingkannya dengan aset safe haven lain, yaitu emas dan obligasi pemerintah:
-
Emas: Reli emas mencapai +1,5% pada puncak ketegangan, mencerminkan flight to quality yang lebih kuat di logam mulia dibandingkan dolar reuters.com.
-
Obligasi Pemerintah AS & Jerman: Yield obligasi 10-tahun dipersempit (yield turun) ketika pelaku pasar membeli bond sebagai pelindung, memicu spread yield yang menurun.
Bagi trader, cross asset analysis ini penting untuk konfirmasi sinyal entry/exit pada pair safe haven.
8. Implikasi Strategi Trading
Berikut beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
-
Trend Following
-
Mean Reversion
-
Carry Trade Reversal
-
Event-Driven
-
Risk Management
9. Studi Kasus: Reaksi USD/JPY dan EUR/CHF pada Pekan Ini
-
USD/JPY sempat naik menuju 143,88 setelah serangan udara Israel, namun segera terkoreksi ke kisaran 142–143 seiring spekulasi de-eskalasi dan laporan Iran ingin berunding reuters.comreuters.com.
-
EUR/CHF bergerak sempit di kisaran 0,9940–0,9980, menunjukkan bahwa franc memang menguat tapi terbatas oleh intervensi SNB dan likuiditas rendah financemagnates.com.
10. Kesimpulan
Konflik Israel–Iran menegaskan kembali peran mata uang safe haven sebagai instrumen mitigasi risiko, namun respons masing-masing pair kini dipengaruhi oleh faktor struktural yang lebih kompleks: kebijakan moneter, likuiditas pasar, dan sentimen makro global. Dolar AS, Yen Jepang, dan Franc Swiss tetap menjadi primadona saat risk-off, tetapi kekuatan dan durasi rally sangat bergantung pada kebijakan bank sentral serta persepsi investor terhadap kelangsungan safe haven tradisional. Trader yang bijak akan menggabungkan analisis teknikal, fundamental, dan geopolitik untuk merancang strategi terpadu yang mampu memanfaatkan peluang tanpa terjebak pada volatilitas berlebihan.
Terlepas dari kondisi pasar yang dinamis, pemahaman mendalam tentang faktor penggerak safe haven pairs akan membantu Anda mengambil keputusan trading yang lebih tepat. Dengan fondasi analisis yang kuat—mulai dari pergerakan yield obligasi hingga kebijakan BoJ dan Fed—Anda dapat merumuskan rencana trading yang adaptif dan terukur.
Bergabunglah dengan komunitas trader kami dan asah keterampilan Anda dalam menghadapi gejolak pasar. Melalui modul khusus tentang geopolitik global dan strategi safe haven, Anda akan mendapatkan wawasan praktis untuk mengoptimalkan portofolio di tengah ketidakpastian.
Kembangkan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar dan kelola risiko Anda dengan lebih profesional. Pelajari teknik-teknik lanjutan, praktik manajemen modal, dan studi kasus real-time dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id.