Bagi para trader forex, Anda perlu belajar bagaimana menggunakan indikator RSI yang akurat. Karena dengan menguasai hal tersebut, Anda dapat mengambil Keputusan trading lebih baik dan hasilkan profit optimal.
RSI atau Relative Strength Index adalah salah satu indikator dalam Analisa teknikal yang begitu popular di kalangan trader pasar keuangan. Indikator ini dapat membantu trader dalam menentukan momen entry terbaik di
pasar forex.
Meski demikian, faktanya masih banyak trader yang belum paham tentang indikator yang satu ini. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini kami akan jelaskan seputar RSI dan bagaimana tips menggunakan indikator RSI yang akurat.
Apa itu indikator RSI sebenarnya?
Bagi trader baru, mungkin nama RSI akan terasa asing. Namun perlu ditekankan bahwa RSI atau Relative Strength Index merupakan salah satu indikator penting yang wajib untuk Anda pelajari bila ingin terjun trading forex.
Ini adalah alat bantu analisis popular guna mengukur besaran perubahan harga dalam suatu periode tertentu. Kemudian, akan dianalisa apakah kondisi pasar sudah mencapai titik jenuh jual (oversold) atau titik jenuh beli (overbought).
Apa yang dimaksud dari titik jenuh pada penjelasan mengenai indikator Relative Strength Index tersebut? Jadi, titik jenuh itu maksudnya adalah titik tertinggi/terendah pasar sehingga dapat memicu pembalikan arah.
Jadi, ketika tahu Dimana titik oversold ataupun overbought, trader dapat memanfaatkannya untuk mencari profit dari pasar. Makanya, mempelajari menggunakan indikator RSI yang akurat akan menjadi sangat penting bagi Anda.
RSI sendiri adalah indikator yang bertipe osilator. Maksudnya, indikator ini berosilasi pada dua batas atas dan bawah. Nilai yang dihasilkan dari indikator ini dapat membantu Anda dalam membaca kekuatan ataupun momentum dari sebuah tren di pasar forex.
Bagaimana Cara Setting dan Cara Baca RSI?
Dalam indicator Relative Strength Index, terdapat dua level yang digunakan. Pertama adalah level 0% sampai 30% dan kedua adalah level 70% hingga 100%. Pada momen bullish, pergerakan berada di atas 70%, sebaliknya ketika bearish pergerakan berada di bawah 30%.
Indikator ini juga memiliki 3 garis yakni garis atas atau overbought, garis bawah atau oversold dan garis tengah atau zero line. Untuk garis overbought, level 70% digunakan sebagai batasnya. Sedangkan untuk garis oversold, garis 30% digunakan sebagai batasannya.
Ketika market sedang sideways atau konsolidasi, umumnya indikator RSI yang akurat akan berada diantara 30% sampai 70%. Garis-garis yang muncul ini bisa memberikan informasi berharga kepada Anda para trader forex.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, indikator RSI akan memberikan informasi mengenai kejenuhan pasar, missal titik jenuh jual dan titik jenuh beli. Momen-momen ini yang selanjutnya akan memberikan sinyal potensial terjadinya reversal atau pembalikan harga.
Sama halnya Moving Average atau indikator teknikal lain, Relative Strength Index juga memiliki periode, standarnya adalah 14 hari. Namun, bila Anda termasuk scalper atau trader harian, maka bisa menggunakan periode 10 hari atau lebih kecil.
Ketika pasar sedang trending, maka sebaiknya Anda tidak menggunakan batas 30% dan 70%. Namun, Anda bisa menggunakan batas 20% untuk titik jenuh jual dan 80% untuk level jenuh beli.
Pasalnya, ketika market sedang dalam momen trending, nilai RSI saat menggunakan pengaturan default (30% dan 70%) tidak akan berbalik arah. Maka dari itu, Anda bisa menaikkan batas level indikator RSI yang akurat pada momen seperti ini.
Ketika garis Relative Strength Index sudah melewati batas 20% atau 80%, Anda dapat memanfaatkan zero line atau garis tengah sebagai konfirmasinya. Ini adalah Teknik yang banyak digunakan oleh trader forex dan terbukti ampuh.
Menentukan Open Posisi Jual dan Beli
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, indikator RSI yang akurat dapat membantu Anda dapat menentukan sinyal entry. Anda bisa mengetahui kapan waktu terbaik untuk open posisi jual maupun open posisi beli.
Tentu, kali ini kami juga akan membagikan bagaimana teknik terbaik dalam menentukan sinyal entry tersebut menggunakan indikator RSI. Berikut adalah Teknik yang bisa Anda coba untuk mengetahui waktu entry posisi.
1. Open Posisi Sell
Untuk mengetahui sinyal entry jual, Anda bisa menggunakan garis batas atas atau overbought. Jadi, ketika indikator RSI berada di atas level 80%, Anda bisa mempersiapkan diri untuk open posisi jual.
Karena ketika momen tersebut terjadi, kemungkinan besar market akan mengalami pembalikan trend atau reversal. Tentu, Anda juga bisa menggunakan acuan tambahan untuk mengkonfirmasinya seperti missal dari pola chart.
Contoh saja chart telah membentuk pola head and shoulder atau reversal pattern lain. Perhatikan juga apabila indicator RSI sudah berada di atas level 90%, ini menunjukkan bahwa pembalikan trend akan semakin kuat dan segera terjadi.
2. Open Posisi Buy
Ketika Anda melihat indikator RSI yang akurat berada di level 50 atau zero line, ini menandakan tren akan berlangsung dalam jangka Panjang. Sedangkan ketika indikatornya berada di bawah garis zero line, maka trendnya jangka pendek.
Untuk menentukan kapan waktu terbaik entry posisi buy, Anda bisa cek indikator RSI. Ketika indikatornya berada di bawah level 20, persiapkan diri untuk melakukan open posisi buy.
Karena pada level 20 artinya market sedang berada di momen oversold dan besar kemungkinan akan terjadi pembalikan harga atau reversal. Konfirmasi semakin valid bila indikatornya menunjukkan di bawah level 10.
Guna semakin memvalidasi sinyal buy ini, kombinasikan dengan tools analisa lain atau chart pattern. Misalnya saja terdapat double bottom yang merupakan indikasi awal terjadinya reversal di market.
Tips Menggunakan Indikator RSI yang Akurat
Telah dijelaskan sebelumnya bagaimana mendapatkan sinyal entry menggunakan indikator RSI. Namun tidak jarang juga market menentukan hal lain seperti sudah berada di titik overbought namun masih terus naik.
Karena bagaimanapun juga, tidak ada satu indikator yang dapat memprediksi pasar secara akurat. Untuk itu, kami akan memberikan tips menggunakan indikator RSI yang akurat guna mengoptimalkan profit Anda.
Pertama, Anda bisa kombinasikan level overbought atau oversold dengan indikator lain. Tentu ada banyak contoh lain yang bisa Anda gunakan sebagai pertimbangan seperti missal level support dan resistance di chart.
Perhatikan chart dan cari area support atau resistance kemudian kombinasikan dengan level indikator RSI. Missal indikator RSI yang akurat berada di level 20 dan dekat area support, Anda bisa open posisi buy.
Anda bisa juga untuk mencari konfirmasi lain dengan melihat chart seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Lihat chart dan cek apakah ada pattern atau pola tertentu untuk memicu reversal.
Itulah bagaimana cara menggunakan RSI ketika trading di pasar forex. Jika ingin mencobanya, gunakan broker forex terbaik seperti DIDIMAX yang sudah berlisensi BAPPEBTI dan raihan penghargaan lain.
DIDIMAX adalah broker berpengalaman dan berlisensi yang juga menawarkan berbagai layanan termasuk pusat edukasi gratis. Melalui layanan tersebut, Anda bisa belajar cara menggunakan indikator RSI yang akurat dan berbagai Teknik Analisa lainnya.