Bollinger bands forex mungkin masih terdengar awam sekali bagi Anda yang baru saja terjun ke pasar valuta asing. Namun tidak perlu khawatir karena disini, Anda bisa memahami secara mendalam tentang analisis teknikal satu ini yang dijamin bisa bikin Anda mendapatkan keuntungan secara konsisten.
Sebagaimana yang sudah diketahui bersama bahwa pasar forex dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk instrumen investasi. Yang mana, Anda bisa langsung melakukan transaksi jual beli pasangan mata uang asli yang beredar di pasar valuta asing. Hasilnya pun, sudah banyak orang yang merasakan keuntungannya.
Kenali Indikator Bollinger Bands Forex Volatilitas Pasar Valuta Asing
Bollinger bands forex atau lebih dikenal di kalangan para trader sebagai garis bollinger ini adalah indikator teknikal yang dipergunakan dalam mengukur volatilitas dan range harga mata uang valuta asing. Sejarah dari indikator teknikal satu ini ternyata diambil dari nama sang penemu, yakni John Bollinger, seorang pakar finansial dari Amerika Serikat yang sudah mengembangkan analisanya sejak tahun 1980 an.
Selain arah tren pergerakan mata uang, indikator garis bollinger ini pun dapat Anda gunakan sebagai penentu keadaan jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought). Ciri khas dari indikator teknikal saat ini berapa dalam kondisi pasar sideways atau ranging, serta harga yang bergerak antar dua pita/band.
Sideway
Sideway ini adalah kondisi pasar ketika sedang datar, yang mana bisa saja sedang terjadi keraguan di kalangan trader. Bullish dan bearish sama-sama kuat sehingga dapat menyebabkan munculnya kondisi sideway. Indikator teknikal ini berbentuk garis yang ditarik di dalam serta di sekitar struktur pergerakan harga dari pasangan mata uang yang tengah diperdagangkan.
Bollinger bands forex ini bakal menunjukkan batas dari penurunan ataupun kenaikan pasangan mata uang. Indikator ini pun begitu populer sekali ketika sedang digunakan untuk trading forex.
Squeeze
Squeeze merupakan konsep sentral dari indikator teknikal bollinger bands forex. Pada saat pita-pita saling berdekatan dan menyempitkan rata-rata harga bergerak, maka disebut dengan squeeze. Squeeze ini dapat menandakan periode volatilitas yang rendah dan juga dianggap oleh para trader sebagai ciri-ciri potensial dari peningkatan volatilitas di masa mendatang.
Sebaliknya juga apabila lebar pita bergerak kian melebar, maka semakin besar pula penurunan volatilitas sehingga besar kemungkinan pelaku pasar akan memilih keluar. Akan tetapi, kondisi tersebut bukannya sinyal perdagangan. Pita tidak bisa berikan indikasi perubahan ke arah mana harga forex akan bergerak.
Breakouts
Ada sekitar 90 persen dari aksi harga yang terjadi antara dua pita. Masing-masing breakout di bawah atau pun di atas band adalah fenomena besar. Breakout bukan hanya sekedar sinyal perdagangan saja. banyak trader yang melakukan kesalahan dengan percaya harga akan melampaui satu pita jadi alasan membeli atau menjual. Padahal, breakout tidak memberikan prediksi arah dan tingkat pergerakan harga pasangan mata uang di masa mendatang.
Cara Sederhana Membaca Indikator Bollinger Bands Forex
Untuk sekarang ini, Anda bisa memahami dengan benar jika bollinger bands forex ini jadi salah satu indikator teknikal yang sangat penting sekali. ada beberapa cara sederhana untuk membaca indikator tersebut saat trading forex seperti:
1. Identifikasi keadaan volatilitas pasar
Cara sederhana membaca bollinger bands forex ialah dengan identifikasi keadaan volatilitas pasar valuta asing. Anda bisa melakukannya dengan lihat seberapa lebar bollinger bands pada saat itu.
Apabila bollinger bands sedang menyempit, maka artinya pasar tengah berada dalam kondisi yang tenang atau konsolidasi. Sebaliknya, bila bollinger bands melebar, maka pasar sedang dalam kondisi volatile. Trader kadang siap untuk mendapatkan peluang dari tren baru pasca konsolidasi usai.
2. Identifikasi lower dan upper bands
Pertama, Anda bisa identifikasi garis lower band dan upper band pada grafik forex. Upper band kadang dapat diatur dengan 2 standar deviasi tepat di atas moving average, sedangkan lower bands diatur tepat di bawah moving average. Keduanya adalah garis ekstrim yang kerap kali dipergunakan untuk mengukur volatilitas pasar.
3. Identifikasi tren pasar
Bollinger bands forex bisa Anda cara dengan cara mengidentifikasi tren pasar. Ini bisa dilakukan dengan Anda lihat posisi harga pada garis tengah. bila harga berada di atas garis tengah, maka bisa jadi indikasi pasar sedang berada di tren naik. Begitu pula dengan sebalinya, arga berada di bawah garis tengah, mak pasar sedang tren turun.
Perlu dipahami bahwa cara satu ini tidak bisa berikan informasi lengkap mengenai arah pergerakan tren harga di pasar forex. Untuk mengkonfirmasi tren tersebut, Anda bisa gunakan tools analisis tambahan seperti moving average.
4. Identifikasi oversold dan overbought
Salah satu fungsi dari bollinger bands ini ialah berguna mengidentifikasi kondisi oversold dan overbought. Pada saat harga mata uang sudah menyentuh atau mendekati upper band, maka bisa jadi tanda bahwa pasar overbought, yang artinya akan ada potensi pembalikan turunnya harga, begitupun sebaliknya.
5. Kembangkan dengan tools analisis yang lain
Terakhir, cara untuk membaca indikator bollinger bands forex bisa lebih efektif dengan bantuan tools analisis lainnya. Beberapa dari trader kadang sering kombinasikan bollinger bands ini dengan moving average, RSI, ataupun MACD guna dapatkan informasi tambahan yang lebih akurat.
Baca juga tentang: fluktuasi mata uang apa pengaruhnya bagi trader
Indikator Bollinger Bands Forex Berikan Manfaat Melimpah bagi Trader
Setelah mengetahui penjelasan lengkap seputar indikator bollinger bands forex ini, maka bisa juga Anda pahami seputar manfaat yang bisa dirasakan oleh trader, seperti berikut:
1. Tools pengukur volatilitas pasar
Ukuran volatilitas pasar valuta asing kadang tampak pada Bollinger bands forex. Apabila volatilitas tengah tinggi, maka jarak antar kedua band jelas semakin lebar. Hal tersebut bisa terjadi saat perubahan kondisi pasar dari sideways sehingga dapat dijadikan sebagai kondisi trending.
Hal yang sebaliknya pun ketika volatilitas pasar sedang rendah, maka jarang kedua bands pun akan menyempit dan terjadi pula perubahan kondisi pasar menimbulkan sideways. Trending ini adalah harga yang menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah saja, bisa naik ataupun turun, sedangkan sideways harga cenderung bergerak naik atau turun.
2. Tentukan posisi ketika pasar tengah sideways
Ketika pasar sideways, maka entry atau open position dapat dilakukan pada saat harga sudah berhasil menembus garis SMA 20 dengan target level paling dekat, maka Anda bisa membacanya dengan panduan seperti:
Bila harga tembus level ke arah bawah SMA 20, maka entry pun dilakukan ketika candle ditutup dengan target exit harga mencapai lower band. Kemudian, jika harga tembus ke arah atas SMA 20, maka entry pun dilakukan ketiak candle ditutup dengan target exit mencapai upper band.
3. Tentukan posisi ketika pasar tengah trending
Indikator teknikal satu ini bisa juga digunakan pada saat pasar sedang berada di kondisi trending. Namun, ada beberapa aturannya, seperti kondisi uptrade yang berhasil melewati upper band dan uga harga penutupannya tepat berada di luar band tersebut.
Bollinger bands forex adalah indikator teknikal yang cukup populer sekali di kalangan trader sehingga bisa membuat Anda mengetahui nilai volatilitas pasar agar memaksimalkan potensi profit di pasar valuta asing.