Seperti namanya,
Candlestick Shooting Star merupakan satu pola dalam aktivitas trading yang berarti bintang jatuh di mana dapat menunjukkan sinyal bearish. Termasuk ke
dalam analisis teknikal yang penting, setiap trader harus mengetahui cara membaca pola satu ini.
Trader sering membuat keputusan di pasar kripto, saham, dan forex berdasarkan pola analisis teknikal ini. Untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pola
shooting star candle dan cara membaca dan menggunakannya dalam trading forex, baca lebih lanjut.
Mengenal Candlestick Shooting Star
Shooting star adalah candlestick kecil dengan sumbu atas panjang, sumbu bawah pendek atau tidak ada sama sekali. Dengan kata lain, candlestick ini terjadi karena aset
mengalami peningkatan besar setelah pembukaan, tetapi kemudian turun dan menutup di dekat level pembukaan.
Satu candle memiliki pola yang menyerupai bintang jatuh dan biasanya muncul setelah tren naik. Ini termasuk candle bearish karena harga aset forex naik secara
signifikan pada awalnya, tetapi kemudian terkena tekanan jual, yang membuat harganya turun di dekat level pembukaan.
Pola Candlestick Shooting Star sangat berguna dalam trading forex karena dapat membantu menemukan kemungkinan reversal (pembalikan) tren dari bullish ke bearish. Pola
Ciri dan Panduan Membaca Candlestick
Candlestick Shooting Star memiliki tubuh yang kecil dan sumbu atau bayangan atas yang panjang, minimal dua kali lipat dari tubuhnya. Untuk bisa mengetahui arti dari
pola tersebut, tentunya trader harus memahami ciri dari masing-masing candlestick.
Tubuh yang kecil menunjukkan ketidakpastian antara pembeli dan penjual, sedangkan bayangan atas yang panjang menunjukkan bahwa harga mencapai tingkat tertinggi yang
signifikan selama sesi perdagangan, tetapi kemudian ditolak oleh para penjual.
• Body kecil: Anda akan melihat warna pada bagian tengah candle. Warna yang dimaksud dapat berwarna merah atau hijau, serta bisa hitam atau putih apabila
monokrom. Jika ada kenaikan atau penurunan, itu menunjukkan bahwa level penutupan dekat dengan pembukaan.
• Sumbu atas panjang: sumbunya bisa dua kali lebih besar daripada sumbunya, menunjukkan tekanan jual yang kuat pada akhir periode trading.
• Sumbu bawah pendek: sumbunya bisa tidak ada sama sekali, menunjukkan kurangnya tekanan beli.
• Jika muncul di puncak tren naik, itu bisa menjadi sinyal pembalikan ke arah yang lebih bearish atau turun.
Candlestick Shooting Star, Indikator Trading untuk Konfirmasi
Dalam trading forex, candle bintang jatuh yang terjadi setelah periode tren naik yang signifikan dapat merupakan sinyal bahwa kekuatan pembeli telah melemah, dan harga
mungkin akan turun.
Candlestick Shooting Star menunjukkan bahwa potensi harga telah mencapai titik tertinggi dan sedang menuju pembalikan. Pola candle satu ini juga sangat efektif apabila
keluar setelah beberapa rangkaian candlestick lain yang naik secara berturut-turut dengan nilai tertinggi.
Ini juga dapat terjadi selama periode kenaikan harga secara keseluruhan, meskipun beberapa candlestick terakhir bersifat bearish. Namun, seperti halnya pola
candlestick lainnya, penting untuk menggunakan indikator teknis dan analisis tambahan untuk memverifikasi sinyal sebelum membuat keputusan trading.
Pola bintang jatuh ini memiliki pembacaan yang berbeda karena hanya satu lilin. Akibatnya, untuk meningkatkan sinyal dari pola atau grafik ini, diperlukan indikator
tambahan dalam analisis teknikal.
Beberapa alat yang dapat digunakan oleh trader untuk memastikan Candlestick Shooting Star bisa disimak sebagai berikut. Untuk memudahkan kalian dalam memahami pola
satu ini, maka trader dapat coba belajar atau mengakses platform trading terbaik Didimax.
1. Indikator Volume
Pada saat munculnya candle bintang jatuh, volume trading yang tinggi menunjukkan tekanan jual yang kuat dan meningkatkan kemungkinan pembalikan tren. Di sisi lain,
volume yang rendah dapat menunjukkan sinyal yang lemah atau salah.
2. Moving Average
Coba cek dan perhatikan setiap pergerakan yang terjadi di atas atau di bawah garis Moving Average. Candlestick Shooting Star yang muncul di atas MA 200 hari dapat
menunjukkan pembalikan tren jangka panjang yang lebih kuat.
3. Relative Strength Index
Saat pola ini muncul, RSI yang terlalu tinggi (di atas 70) dapat memperkuat sinyal bearish. Sebaliknya, RSI yang terlalu rendah (di bawah 30) dapat menunjukkan
kemungkinan pemantulan harga.
4. Support and Resistance
Dalam aktivitas trading, tentu bisa diketahui jika pola yang muncul di dekat level Resistance dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya pembalikan.
Dengan mengetahui hal tersebut, maka penting bagi trader untuk mengetahui tanda dari setiap pola yang keluar.
5. Pola Candlestick Lainnya
Untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat, gabungkan Candlestick Shooting Star dengan pola candlestick bearish lainnya, seperti engulfing bear atau hanging man.
Semakin banya pola yang kalian kuasai, maka akan semakin akurat juga hasil yang didapat.
Trik Menggunakan Candlestick Shooting Star
Cara menggunakan candle bintang jatuh satu ini sangatlah mudah. Perhatikan pola lilin di atas, lalu cari lilin yang sebanding pada grafik harga saham atau kripto Anda.
Perhatikan lilin yang terbentuk setelahnya.
Pola Shooting Star dikonfirmasi jika candlestick berikutnya memiliki body dan high yang lebih rendah. Apa yang bisa kita lakukan sebagai investor dan trader? Shooting
Star dapat digunakan oleh trader untuk melakukan short-selling atau menjual aset tanpa sebelumnya memilikinya.
Trader forex juga dapat menggunakannya sebagai sinyal untuk mengeksekusi posisi sell. Sayangnya, short-selling dilarang oleh pemerintah. Sebagai alternatif, Shooting
Star dapat berfungsi sebagai sinyal untuk mengambil keuntungan (jika sudah menghasilkan keuntungan) atau mengurangi kerugian (jika salah membeli pada titik tertinggi).
Perbedaan Candlestick Shooting Star dan Inverted Hammer
Candle bintang jatuh secara umum memiliki pola yang mirip dengan Inverted Hammer. Keduanya memiliki shadow atas yang sangat panjang dan tubuh yang kecil, dengan shadow
bawah yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
Namun, ada banyak perbedaan besar antara keduanya. Pola Shooting Star terbentuk pada puncak atau hampir puncak dari tren naik. Di sisi lain, pola Inverted Hammer
terbentuk pada dasar atau hampir dasar dari tren turun.
Kedua, pola Shooting Star menunjukkan sinyal jual terkait dengan reversal bearish, yang merupakan perubahan tren dari tren yang naik menjadi tren yang turun. Di sisi
lain, pola Inverted Hammer menunjukkan sinyal beli terkait dengan reversal bullish.
Adanya pola tersebut juga menunjukkan perubahan dari tren yang turun menjadi tren yang naik. Untuk mengetahui detail lengkap dari kedua pola tersebut, tentunya kalian
bisa coba mengenalinya melalui platform trading terbaik Didimax.
Bicara soal trading, penting untuk diingat jika jangan pernah sembarangan memilih dan menggunakan broker. Semakin baik terpercaya broker yang kalian gunakan, maka akan
semakin terjamin juga pengalaman dan keuntungan yang trader akan dapat.
Demikian beberapa informasi mengenai salah satu pola dalam trading yang sangat penting untuk dipelajari. Melalui informasi bagaimana cara membaca Candlestick Shooting
Star tersebut, diharapkan mampu memberikan modal bagi trader untuk lebih siap saat melakukan trading.